Monday, 31 March 2025
HomeTravelling24 Jam di Jalan: Perjalanan Bali-Jakarta dengan Bus, Worth It atau Tidak?

24 Jam di Jalan: Perjalanan Bali-Jakarta dengan Bus, Worth It atau Tidak?

Bogordaily.net – Beberapa bulan lalu, saya dan dua teman saya berangkat ke Bali untuk menghadiri sebuah acara. Kami memilih perjalanan udara untuk pergi ke sana dengan tiket pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta yang harganya sekitar Rp1.400.000 per orang. Bagi saya yang masih mahasiswa dan berasal dari keluarga sederhana, angka tersebut bukanlah jumlah yang kecil. Karena itu, ketika tiba waktunya untuk pulang ke Jakarta, kami memutuskan untuk menggunakan bus demi menghemat biaya.

Ada banyak pilihan bus dengan rute Bali-Jakarta, tetapi setelah mempertimbangkan harga dan fasilitas yang ditawarkan, kami akhirnya memilih bus Debe Trans. Salah satu alasan utama adalah harga tiketnya yang cukup terjangkau, yakni Rp550.000 per orang, sudah termasuk makan selama perjalanan. Umumnya, penumpang naik dari Terminal Mengwi, namun kami memilih naik langsung dari garasi mereka di Kuta karena lokasinya lebih dekat dengan penginapan kami.

Perjalanan Dimulai

Kami berangkat dari garasi bus di Kuta sekitar pukul 12 siang. Sepanjang perjalanan, bus beberapa kali berhenti di beberapa titik penjemputan untuk mengangkut penumpang lain. Jadi, bagi yang ingin mencoba bus ini, tidak perlu naik dari garasinya langsung, bisa memilih pickup point terdekat dari lokasi menginap.

Saat pertama kali naik, first impression saya terhadap bus ini cukup baik. Seat-nya nyaman dan dilengkapi leg rest yang membuat perjalanan panjang lebih bersahabat. Setiap penumpang juga mendapatkan bantal dan selimut untuk menambah kenyamanan. Namun, ada satu kekurangan yang cukup terasa, yaitu sandaran kursinya tidak bisa direbahkan terlalu jauh. Hal ini membuat duduk terlalu lama terasa sedikit pegal, terutama karena bus ini bukan sleeper bus.

Menyebrang di Pelabuhan Gilimanuk

Sekitar pukul 5 sore, bus tiba di Pelabuhan Gilimanuk untuk menyeberang ke Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi. Ini bukan pengalaman pertama saya naik kapal di jalur ini. Tahun sebelumnya, saya sudah pernah menyeberang dengan kapal yang sama. Lama penyebrangan ini sekitar 45 menit hingga 1 jam, tergantung kondisi arus laut dan antrian kapal.

Bagi yang baru pertama kali naik kapal di jalur ini, saya sarankan untuk membawa antimo atau obat anti-mabuk laut jika rentan terhadap mabuk perjalanan. Meskipun perjalanan lautnya cukup singkat, angin ataupun ombak yang sedikit besar bisa membuat beberapa orang merasa pusing atau tidak nyaman.

Melanjutkan Perjalanan di Pulau Jawa

Begitu tiba di Pelabuhan Ketapang, kami kembali menaiki bus dan melanjutkan perjalanan darat. Sekitar satu jam setelah meninggalkan pelabuhan, bus berhenti di sebuah rumah makan di Banyuwangi untuk istirahat dan makan malam. Sistem pengambilan makanannya adalah prasmanan, sehingga penumpang bisa mengambil makanan sesuai dengan porsi masing-masing. Karena sudah termasuk dalam harga tiket, tidak ada biaya tambahan yang perlu dibayar.

Setelah makan malam dan beristirahat sekitar satu jam, perjalanan kembali dilanjutkan. Kali ini, bus melaju tanpa henti sepanjang malam. Selama perjalanan malam ini, banyak penumpang memilih untuk tidur, meskipun kondisi kursi yang tidak bisa direbahkan sepenuhnya membuat istirahat kurang maksimal.

Pukul 06.00 pagi, bus kembali berhenti di sebuah rumah makan untuk sarapan. Ini menjadi pemberhentian terakhir sebelum akhirnya bus melanjutkan perjalanan tanpa henti menuju Jakarta.

Tiba di Jakarta dan Kesimpulan

Sekitar pukul 10.00 pagi, bus memasuki wilayah Jakarta. Penumpang mulai turun satu per satu di berbagai drop point yang telah ditentukan. Saya dan kedua teman saya memilih turun di Terminal Bayangan Pasar Rebo, karena lokasinya paling strategis bagi kami.

Total waktu perjalanan dari Bali ke Jakarta adalah sekitar 24 jam atau 2 hari 1 malam. Apakah perjalanan ini worth it? Menurut saya, dengan harga tiket Rp550.000 dan fasilitas yang disediakan, ini adalah opsi yang cukup ekonomis bagi yang ingin menghemat biaya perjalanan. Namun, sebelum mencoba perjalanan panjang seperti ini, pastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit agar tidak mudah lelah atau sakit selama perjalanan.

Perjalanan Bali-Jakarta dengan bus selama 24 jam memang bukan untuk semua orang. Bagi yang terbiasa dengan perjalanan cepat dan nyaman menggunakan pesawat, tentu ini akan terasa melelahkan. Tapi, bagi saya yang seorang mahasiswa dengan budget terbatas, perjalanan ini menjadi pilihan yang paling masuk akal. Kalau anda suka pengalaman baru dan ingin sesuatu yang berbeda, naik bus dari Bali ke Jakarta bisa jadi opsi menarik untuk dicoba setidaknya sekali dalam hidup.***

 

Anatasya Disha, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here