Monday, 31 March 2025
HomeOpiniAlbum Jalaran Sadrah Barasuara Berhasil Sabet AMI Awards 2024

Album Jalaran Sadrah Barasuara Berhasil Sabet AMI Awards 2024

Bogordaily.net – Album Jalaran Sadrah merupakan karya monumental dari Barasuara yang merayakan kematangan dan keberanian perkembangan musikal mereka. Diluncurkan setelah suksesnya dua album sebelumnya, album ini menandai langkah signifikan dalam perjalanan artistik grup ini.

Terdiri dari sembilan lagu, Jalaran Sadrah menyelami kedalaman emosional dan intelektual, menggabungkan unsur-unsur rock alternatif, musik progresif, serta sentuhan elemen tradisional Indonesia yang memikat.

Dengan lirik yang puitis dan sarat makna, serta aransemen yang kompleks, album ini menawarkan pengalaman mendengarkan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah pemikiran dan perasaan pendengar.

Lebih dari sekadar kumpulan lagu, album ini adalah sebuah perjalanan emosional dan intelektual yang mendorong pendengarnya untuk merenung, berpikir, dan merasakan hubungan dengan berbagai tema kehidupan yang dihadirkan.

Barasuara berhasil menciptakan musik yang menggugah jiwa, bersamaan dengan cerita-cerita yang sangat relevan mengenai perasaan manusia, seperti ketidakpastian, harapan, kehilangan, penerimaan, dan penemuan diri.

Setiap lagu dalam album ini memiliki karakteristik unik, namun tetap saling melengkapi untuk menciptakan pengalaman mendalam yang tak terlupakan. Lagu pembuka, Antea, segera menciptakan suasana yang introspektif.

Kombinasi melodi lembut dan tempo menantang mengajak pendengar memasuki dunia Jalaran Sadrah dengan rasa ingin tahu yang melimpah.

Lebih dari sekadar sebuah pembukaan, lagu ini menjadi jembatan menuju perjalanan emosional yang akan dihadapi sepanjang album. Antea mengundang pendengar untuk merenung, menetapkan nada untuk lagu-lagu selanjutnya.

Selanjutnya, Etalase membawa pendengar ke dalam suasana yang lebih dinamis dan berirama. Dengan tema mengenai persepsi dunia dan cara kita memandang realitas, lagu ini menggugah untuk mempertanyakan pandangan-pandangan yang sering kali dibentuk oleh pengaruh luar.

Etalase mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam stereotip atau cara pandang yang sempit, melainkan untuk melihat dunia dengan perspektif yang lebih luas.

Merayakan Fana mengajak pendengar untuk merenungkan kefanaan hidup dan betapa cepatnya waktu berlalu. Dengan nada melankolis dan lirik bermakna, lagu ini memberi ruang untuk berpikir tentang ketidakabadian segala sesuatu yang kita anggap pasti.

Ini adalah lagu yang sarat dengan kedalaman filosofis, yang meminta pendengarnya untuk menerima kenyataan bahwa hidup itu sementara dan harus dimanfaatkan dengan bijak.

Di sisi lain, Habis Gelap menyuguhkan energi yang penuh harapan. Setelah melewati beberapa lagu dengan tema melankolis, lagu ini menciptakan semangat optimisme. Habis Gelap menceritakan tentang perjuangan dan harapan yang tak padam meski dihadapkan pada berbagai tantangan.

Aransemen musik yang penuh semangat mendukung pesan positif bahwa setelah kegelapan, akan selalu ada cahaya yang menerangi jalan.

Dengan riff gitar yang penuh energi, Fatalis membawakan tema ketidakberdayaan dan penerimaan terhadap kenyataan yang tak dapat diubah.

Lagu ini menggambarkan konflik batin seseorang yang terjebak dalam situasi sulit, namun akhirnya harus menerima keadaan tersebut.

Fatalis berbicara tentang bagaimana kita terkadang harus menghadapi takdir dengan lapang dada, meski terasa pahit dan tidak adil.

Biyang, sebuah lagu yang paling eksperimental dalam album ini, mengajak pendengarnya untuk merenungi tema penemuan diri.

Melalui komposisi musik yang beragam dan warna-warni, Biyang menghadirkan sentuhan tradisional yang harmonis dengan eksperimen modern.

Dalam trek ini, Barasuara mengundang kita untuk menyelami lebih dalam siapa diri kita dan bagaimana menemukan keseimbangan di tengah tantangan hidup.

Sementara itu, Hitam dan Biru memperlihatkan dua sisi emosional yang sering kali bertentangan dalam diri kita.

Lagu ini menggambarkan perbandingan antara kegelapan dan cahaya, kesedihan dan kebahagiaan, serta perjuangan dan kelegaan.

Pesan yang disampaikan oleh Hitam dan Biru adalah bahwa meski kedua sisi tampak berlawanan, mereka saling melengkapi dan menciptakan harmoni sempurna dalam perjalanan hidup.

Di tengah suasana yang lebih kelam, Terbuang Dalam Waktu menyuguhkan refleksi mendalam tentang rasa kehilangan dan realitas bahwa waktu terus melaju meski kita merasa diabaikan.

Lagu ini menggambarkan kehidupan yang terus bergerak, sekaligus perasaan terbuang atau tertinggal, namun dengan setiap pengalaman yang dilalui, ada pembelajaran dan pemahaman yang dapat kita raih.

Sebagai penutup, Manusia (Sumarah) menawarkan nuansa yang lebih tenang dan reflektif. Lagu ini mencerminkan penerimaan terhadap segalanya dalam hidup, baik yang diinginkan maupun yang tidak.

Dengan lirik yang bijaksana dan aransemen musik yang lembut, Manusia (Sumarah) mengakhiri album ini dengan pesan yang penting: sebagai manusia, kita perlu belajar untuk menerima segala sesuatu dengan hati terbuka dan syukur, karena semua itu adalah bagian dari perjalanan kita.

Melalui album Jalaran Sadrah, Barasuara sukses menciptakan karya yang lebih dari sekadar hiburan. Mereka mampu merangkai perjalanan hidup yang kaya emosi, dari harapan, perjuangan, hingga penerimaan.

Album ini memberikan ruang bagi pendengar untuk merenung dan mencerna berbagai tema yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Setiap lagu membawa pengalaman yang unik, namun semuanya bersatu untuk menghasilkan sebuah pengalaman mendalam yang kaya makna.

Pada tahun 2024, Barasuara semakin mendapatkan tempat di hati banyak orang setelah meraih kemenangan di AMI Awards dalam kategori Duo/Grup/Kolaborasi Alternatif Terbaik.

Penghargaan ini adalah pengakuan yang sangat pantas bagi dedikasi dan kerja keras yang telah mereka tunjukkan dalam setiap karya.

Dengan keberhasilan ini, Barasuara tidak hanya mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu band alternatif terkemuka di Indonesia, tetapi juga membuktikan bahwa musik mereka memiliki daya inspirasi yang mampu menggerakkan banyak orang.

Album Jalaran Sadrah pun akan dikenang oleh penggemar musik Indonesia sebagai salah satu karya terbaik yang sarat makna, eksplorasi musikal, dan pesan mendalam yang relevan dengan kehidupan manusia.

Ahmad Dzakwan At-Taqy | Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here