Oleh: Shafira Oktaviany, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB
Banjir Jakarta dan anggaran nya
Banjir di Jakarta akan terus menjadi masalah besar yang belum bisa diatasi secara selesai oleh masyarakat maupun pemerintah, meski berbagai upaya telah dilakukan oleh masyarakat pemerintah. Baru-baru ini, anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana, memberikan sorotan terhadap anggaran sebesar Rp2,4 triliun yang dialokasikan untuk penanggulangan banjir. Akan tetapi nggaran ini dinilai belum mencukupi dan perlu ditinjau ulang. Banjir yang datang kembali dan menimpa beberapa wilayah Jakarta pada awal tahun 2025 seperti Jakarta barat yang menjadi wilayah paling banyak terendam banjir, sebanyak 29 RT terendam dan Jakarta Timur sebanyak 20 RT menunjukkan bahwa ibu kota Jakarta masih belum siap menghadapi hujan ekstrem yang semakin sering terjadi. Oleh karena itu, pembahasan mengenai kesiapan anggaran dan infrastruktur penanggulangan banjir harus menjadi ditanggapi serius demi kenyamanan masyarakat.
Anggaran banjir
Meskipun anggaran sebesar Rp2,4 triliun tampaknya besar, faktanya infrastruktur penanggulangan banjir di Jakarta masih sangat kurang memadai. Salah satu faktor utama yang memperburuk keadaan adalah kurangnya daya resapan air yang memadai. Melihat dari data Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menunjukkan bahwa kapasitas daya resapan Jakarta hanya mencapai 1.414 meter kubik dari yang dibutuhkan 2.357 meter kubik. Ini tentunya sangat jelas menunjukkan bahwa Jakarta masih kekurangan resapan untuk menangani genangan air yang disebabkan oleh hujan, terutama saat hujan ekstrem. Selain itu, koordinasi antara Pemerintah provinsi DKI Jakarta dengan daerah lain seperti Bogor juga sangat diperlukan, mengingat banjir seringkali dipicu oleh tingginya curah hujan di wilayah lain seperti berberapa sungai yang berasal dari bogor yang menyebabkan saluran air di Jakarta dapat meluap.
Pengelolaan anggaran yang lebih efisien dan tepat sasaran menjadi sangat penting. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus meninjau kembali seluruh infrastruktur pengendalian banjir yang ada, serta mempercepat pembangunan sarana-sarana penunjang seperti waduk dan sumur resapan. Penanganan banjir harus tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas infrastruktur yang ada, tetapi juga koordinasi dengan masyarakat terkait sampah dan manajemen air yang lebih baik.
Harapan dari anggaran yang telah di tetapkan
Kedepan nya, harapan terbesar adalah agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa melakukan kajian yang lebih mendalam terkait kebutuhan anggaran dan efektivitas penggunaan dana yang telah dialokasikan. Selain itu, penting untuk membangun koordinasi yang lebih baik antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah daerah di wilayah lain untuk memastikan kesiapan infrastruktur pengendalian air di sana. Infrastruktur yang tangguh, didukung oleh pengelolaan yang optimal, akan sangat membantu Jakarta dalam menghadapi musim hujan berikutnya.
Dengan adanya anggaran yang ditetapkan nanti pemerintah harus bisa mengelola dan memilah infrastruktur terbaik untuk menanggulangi banjir yang ada, dengan dana yang nantinya akan di tetapkan setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan peninjauan ulang terkait kebutuhan penanggulagan banjir Pemerintah dapat memperbanyak saljran resapan air yang tentunya akan sanagt membantu saat curah hujan sedang tinggi, mengingat curah hujan di awal 2025 ini sangatlah ekstrem. Diharapkan agar hal ini bisa menjadi hal yang bermanfaaat untuk Ibu Kota Jakarta kedepan nya.
Selain pemerintah,masyakarat harus membantu
Selain itu warga sekitar juga harus bisa lebih aware terkait banjir dengan cara rajinmelakukan kerja bakti secara gotong royong untuk membersihkan ampah-sampah yang ada di saluran air yang menjadi tempat pembuangan air agar tidak terjadi genangan yang dapat menyebabkan kebanjiran. Dilihat dari pola dan gaya hidup masyrakat Jakarta masiih banyak dari mereka yang suka membuang sampah ke sungai atau asal yang bisa menyebabkan penyumbata di saluran pembiuangan air. Hal ini tenunya akan sangat membantu apabila masyarakat dan pemerintah bisa bekerja sama untuk kebaikan semua dan semoga solusi jangka panjang dapat segera direalisasikan sehingga Jakarta tidak lagi terjebak dalam krisis banjir yang berulang, dan warganya dapat hidup lebih aman serta nyaman.