Bogordaily.net – Bilal Maulana Assaf, yang akrab disapa Abi, lahir di Sukabumi pada 31 Mei 2001. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara dan tumbuh besar di kota kelahirannya. Sejak kecil, Bilal menunjukkan ketertarikan pada alam dan binatang, yang kemudian membentuk perjalanan hidupnya hingga dewasa.
Bilal menempuh pendidikan formalnya di TK Suka Pirena, SD dan SMP Yuwati Bakti, serta SMA Mardi Yuana Sukabumi. Setelah lulus SMA, ia memilih jurusan Ekowisata di Sekolah Vokasi IPB University.
Pilihan ini didasari oleh kecintaannya terhadap binatang dan kegiatan outdoor seperti camping dan hiking. Meski berasal dari jurusan IPS saat SMA, Bilal tetap percaya diri untuk masuk ke jurusan tersebut, setelah berdiskusi dengan kakak kelasnya yang lebih dulu menempuh pendidikan di Ekowisata.
Sejak 2022, Bilal bekerja sebagai asisten dosen (Asdos), untuk Mata Kuliah Teknik Survival dan Pertolongan Pertama di Program Studi Ekowisata Sekolah Vokasi IPB. Ia juga aktif sebagai sub-konsultan biodiversitas, sebuah profesi yang melibatkan pengumpulan data tentang burung, serangga, mamalia, dan reptil untuk berbagai proyek penelitian lingkungan.
Pekerjaan ini membawanya ke berbagai daerah di Indonesia seperti Maluku, Sulawesi, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Banten, Solo, hingga Banyuwangi. Salah satu pengalaman paling berkesan terjadi saat ia bekerja di Maluku.
Dalam tiga kejadian berbeda selama flying camp lima hari di tengah hutan, ia hampir kehilangan nyawa akibat pohon tumbang, arus sungai deras, dan petir yang mengenai pohon dekat lokasi camp-nya. Meskipun ekstrem, pengalaman ini justru semakin menguatkan kecintaannya terhadap alam.
Selain pekerjaannya di bidang biodiversitas, Bilal juga memiliki hobi fotografi dan film, hingga mengusungkan ekstrakulikuler film baru untuk sekolahnya. Minatnya terhadap seni visual juga tercermin dari proyek film pendek yang pernah ia buat saat SMA.
Proyek tersebut bahkan berhasil meraih nominasi sutradara terbaik dalam sebuah lomba film di Sukabumi. Berkat prestasi ini, Bilal mengajukan proposal untuk mendirikan ekskul film di sekolahnya yang kemudian disetujui dan diberi nama Mardi Yuana Film Production. Selain itu, ia juga suka memelihara binatang seperti burung dan ikan.
Saat ini Bilal sedang menyelesaikan pendidikan S1 ekstensi di Universitas Trisakti jurusan Pariwisata. Baginya, pendidikan formal maupun pengalaman kerja lapangan adalah bagian penting dari proses belajar sepanjang hayat. Bilal percaya bahwa Tuhan telah menetapkan jalan hidup setiap orang sejak sebelum mereka lahir.
Filosofi hidup ini membuatnya menjalani setiap kesempatan dengan penuh rasa syukur dan tanggung jawab. Ia juga menekankan pentingnya hubungan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, rezeki bisa datang dari mana saja—baik dari senior maupun junior—sehingga menjaga relasi dengan orang lain menjadi hal yang sangat ia prioritaskan.
Melalui biografinya ini, Bilal menyampaikan pesan kepada generasi muda agar tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada dan terus berusaha meskipun menghadapi tantangan besar. Pengalaman hidupnya menunjukkan bahwa kerja keras dan dedikasi dapat membuka pintu menuju peluang baru yang tidak terduga.***
Luthfiyah Farida Balqis