Bogordaily.net – Muhammad Fajar Maulana Ihsan, atau yang akrab disapa Fajar, adalah seorang asisten dosen di Program Studi Teknologi dan Manajemen Pembenihan Ikan, Sekolah Vokasi IPB University. Lahir dan besar di Citeureup, Kabupaten Bogor, Fajar kini berusia 22 tahun dan merupakan mahasiswa angkatan 2021 di Sekolah Vokasi IPB University. Sebelum memasuki perguruan tinggi, ia menempuh pendidikan di SMA Negeri 4 Cibinong.
Ketertarikan Fajar terhadap dunia perikanan bermula sejak SMP, ketika ia mulai memelihara ikan di rumah sebagai hobi. Awalnya, ia hanya sekadar menikmati aktivitas tersebut, tetapi seiring berjalannya waktu, kecintaannya terhadap ikan semakin berkembang. Hal ini kemudian menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan pilihan studinya di perguruan tinggi. Melalui jalur USMI di Sekolah Vokasi IPB University, Fajar sempat mempertimbangkan beberapa program studi, seperti Teknik dan Manajemen Lingkungan (LNK) serta Manajemen Agribisnis (MAB), sebelum akhirnya mantap memilih Teknologi dan Manajemen Pembenihan Ikan (IKN).
Seperti kebanyakan mahasiswa lainnya, perjalanan akademik Fajar tidak selalu berjalan mulus. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya adalah perkuliahan daring akibat pandemi COVID-19 yang berlangsung hampir dua tahun. Dalam periode tersebut, ia mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan teman dan dosen serta beradaptasi dengan sistem pembelajaran online yang berbeda dari metode konvensional. Setelah perkuliahan kembali tatap muka, tantangan lain muncul, terutama dalam mengelola tugas-tugas yang menumpuk serta jadwal praktikum yang cukup menuntut. Sebagai mahasiswa yang terlibat dalam bidang pembenihan ikan, ia harus menjaga ikan hingga malam hari, sebuah tanggung jawab yang tidak mudah. Namun, prinsip hidupnya yang berpegang teguh pada tanggung jawab terhadap orang tua serta kecintaannya pada dunia perikanan membuatnya terus berjuang.
Keseriusan Fajar dalam bidang perikanan semakin terlihat ketika ia mulai menjalani perannya sebagai asisten dosen. Perjalanan ini bermula saat ia melakukan penelitian tentang teknik pemeliharaan larva (TPL). Karena sering menangani larva dalam proses pembenihan ikan, ia semakin tertarik untuk mendalami bidang ini lebih jauh. Sebagai asisten dosen, Fajar memiliki tanggung jawab dalam membantu persiapan kuis, mendampingi mahasiswa saat praktikum, serta menjadi penghubung antara mahasiswa dan dosen dalam memahami materi akademik.
Bagi Fajar, menjadi asisten dosen bukan hanya sekadar pengalaman akademik, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk lebih dekat dengan dosen pembimbing tugas akhirnya. Dengan menjalankan peran ini, ia bisa lebih memahami cara kerja dan metode pengajaran dosennya, yang akan sangat berguna dalam menyelesaikan studi. Selain itu, pengalaman ini juga membantunya mengasah kemampuan komunikasi dan kepemimpinan, yang akan menjadi modal penting dalam karier masa depannya.
Berbicara mengenai masa depan, Fajar memiliki cita-cita besar untuk menjadi pengusaha di bidang perikanan, khususnya dalam sektor obat-obatan dan pakan ikan. Saat ini, ia masih dalam tahap eksplorasi mengenai aspek spesifik yang ingin ia tekuni, tetapi satu hal yang pasti: ia ingin terus berkontribusi dalam dunia perikanan. Ia menyadari bahwa industri ini memiliki potensi besar, baik dari segi ekonomi maupun keberlanjutan lingkungan, sehingga ia ingin menjadi bagian dari inovasi dalam bidang tersebut.
Di luar dunia akademik, Muhammad Fajar Maulana Ihsan, tetap mempertahankan hobinya dalam memelihara ikan. Sebelum menjalani Praktik Kerja Lapang (PKL), ia juga gemar memancing, sebuah aktivitas yang semakin memperkaya wawasannya dalam dunia perikanan. Baginya, keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional sangat penting. Beruntungnya, peran sebagai asisten dosen hanya mengharuskannya mengajar seminggu sekali, sehingga ia masih dapat mengelola waktunya dengan baik untuk berbagai aktivitas lainnya.
Bagi mahasiswa yang tertarik untuk menekuni bidang teknologi dan manajemen pembenihan ikan, Fajar memiliki pesan penting: “Coba dulu aja. Jangan takut. Kalau niatnya cuma setengah-setengah, juga nggak enak. Jadi langsung aja. Gagasin aja. Coba dulu, nanti juga ketagihan. Yang penting coba dulu.”
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Fajar terus berupaya mengembangkan potensinya di dunia perikanan. Ia berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi industri ini di masa depan serta menginspirasi mahasiswa lain untuk menekuni bidang perikanan dengan penuh semangat dan keyakinan.***
Cinta Nurul Arsy Pradita | Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB