Wednesday, 2 April 2025
HomeKota BogorBPBD Kota Bogor Tangani 14 Bencana dalam Sehari

BPBD Kota Bogor Tangani 14 Bencana dalam Sehari

Bogordaily.net – Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kota Bogor telah melakukan penanganan terhadap laporan di Kota Bogor.

Kepala Pelaksana , Hidayatullah, mengatakan sejak Minggu 2 Maret 2025 pukul 07.30 WIB hingga Senin 3 Maret 2025 pukul 04.46, terdapat 14 kejadian bencana di Kota Bogor.

“Hingga dini hari tadi, laporan yang masuk telah di-assessment (intervensi). yang terjadi di antaranya tanah longsor, atap rumah ambruk, lintasan, pohon tumbang, dan tembok ambruk,” ujarnya.

Untuk meminimalisir dampak , petugas telah dikerahkan di berbagai titik lokasi rawan di Kota Bogor.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, juga terus memantau perubahan dan status tinggi muka air (TMA) Bendung Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

Ia juga telah memberikan imbauan atau peringatan dini agar warga yang tinggal di bantaran sungai waspada dan siap siaga.

“Debit air Ciliwung mengalami peningkatan, untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat yang ada di bantaran Ciliwung untuk waspada. Khususnya untuk warga Jakarta, kemungkinan limpasan air ini akan tiba di wilayah Jakarta sekitar pukul 06.30 pada Senin (3/3/2025) pagi,” ujar Dedie A. Rachim, malam tadi.

Untuk itu, ia juga terus memantau situasi dan kondisi debit air di Katulampa dan berharap ke depan curah hujan yang ada di hulu berkurang sehingga tidak menimbulkan potensi di wilayah sekitar Bogor maupun Jakarta.

Di lokasi terpisah, petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor juga melakukan berbagai langkah antisipasi untuk mengurangi dampak .

Di Kampung Bebek, RT 002/010, Kelurahan Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, petugas Pemadam Kebakaran mengevakuasi seorang lansia bernama Paroh saat terjadi luapan air Sungai Ciliwung.

Danru Regu 1 Damkar Pos Cibuluh, Agus Kurniawan, mengatakan bahwa saat mendatangi lokasi, ia melihat debit air mulai naik dan melintasi permukiman warga.

“Iya, ketika debit air naik, kami melihat ada lansia. Kemudian kami bujuk untuk dievakuasi karena air sudah merendam teras depan rumah warga,” kata Agus.

Setelah dibujuk, Nenek Paroh pun bersedia dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

“Kemudian kami gendong Nenek Paroh dan mengevakuasinya ke rumah warga sekitar yang jauh dari potensi maupun longsor. Alhamdulillah, sekarang sudah aman dan sudah dievakuasi,” ujarnya.***

(Ibnu Galansa)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here