ADVERTISEMENT

Saturday, 5 April 2025
HomeBeritaDampak Game Free Fire terhadap Perkembangan Anak: Memahami Efek Positif dan...

Dampak Game Free Fire terhadap Perkembangan Anak: Memahami Efek Positif dan Negatif

Bogordaily.net – Di era digital saat ini, game online telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi anak-anak dan remaja Gen Z. Salah satu game yang sangat populer adalah Free Fire, sebuah permainan battle royale yang menawarkan pengalaman bermain yang seru, kompetitif, dan interaktif. Game ini memungkinkan pemain untuk berkomunikasi dengan teman melalui fitur obrolan suara dan teks, sehingga dapat meningkatkan interaksi sosial secara virtual.

ADVERTISEMENT

Namun, di balik keseruannya, Free Fire memiliki berbagai dampak terhadap perkembangan anak, baik secara positif maupun negatif. Salah satu isu yang sering muncul adalah penggunaan bahasa yang kurang pantas saat berinteraksi dengan pemain lain. Selain itu, intensitas bermain yang tinggi dapat mempengaruhi kebiasaan dan perilaku anak, seperti kecanduan bermain game hingga mengabaikan aktivitas penting lainnya.

Banyak orang tua khawatir bahwa anak mereka lebih memilih bermain Free Fire dibandingkan belajar atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang positif. Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan, mengingat banyak penelitian telah menunjukkan adanya korelasi antara durasi bermain game dengan perubahan perilaku dan kebiasaan belajar anak. Namun, di sisi lain, ada pula manfaat positif yang bisa diperoleh jika game dimainkan secara bijak, bahkan bisa menjadi ladang cuan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memahami dampak Free Fire secara menyeluruh agar dapat memberikan bimbingan yang tepat dalam penggunaan game ini.

ADVERTISEMENT

Game Free Fire sebagai Media Komunikasi Digital

ADVERTISEMENT

Perkembangan teknologi telah mengubah cara manusia berkomunikasi, termasuk melalui media digital seperti game online. Menurut Andrew Rollings dan Ernest Adams (2006: 770), game online lebih tepat disebut sebagai teknologi dibandingkan sebagai genre permainan. Artinya, Free Fire bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan media yang menghubungkan pemain di berbagai wilayah melalui komunikasi digital.

Dalam game Free Fire, komunikasi terjadi melalui fitur voice chat dan text chat. Fitur ini memungkinkan pemain untuk menyusun strategi bersama, berbagi informasi, dan bahkan menjalin pertemanan baru. Shelly Furqan (2020) dalam penelitiannya menemukan bahwa komunikasi dalam game tidak hanya sebatas instruksi permainan, tetapi juga mempengaruhi cara pemain berkomunikasi di luar dunia virtual. Anak-anak yang terbiasa menggunakan bahasa kasar dalam permainan bisa membawa kebiasaan tersebut ke dalam kehidupan nyata.

Namun, komunikasi digital dalam Free Fire juga memiliki manfaat. Anak-anak dapat belajar bekerja sama dalam tim, meningkatkan kemampuan koordinasi, serta memahami berbagai ekspresi dan gaya komunikasi dari teman-temannya. Oleh karena itu, pengawasan dari orang tua dan edukasi mengenai etika komunikasi digital sangat penting agar anak dapat memanfaatkan game ini secara positif.

Dampak Positif Game Free Fire terhadap Perkembangan Anak

Meskipun sering dikaitkan dengan dampak negatif, Free Fire juga memiliki manfaat jika dimainkan dengan bijak. Salah satu manfaatnya adalah sebagai sarana hiburan dan pelepas stres. Seiring dengan meningkatnya tekanan akademik, anak-anak sering mencari pelampiasan dalam bentuk hiburan digital. Penelitian selama pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa game online menjadi alternatif hiburan yang membantu anak-anak tetap terhubung dengan teman-temannya meskipun berada di rumah (Kominfo, 2017).

Selain itu, game seperti Free Fire juga dapat mengembangkan keterampilan buat anak anak. Permainan ini membutuhkan strategi, perencanaan, serta kemampuan mengambil keputusan dalam waktu singkat. Restu Rahmadani (2019) dalam penelitiannya terhadap komunitas Free Fire Lampung Army menemukan bahwa banyak pemain mengalami peningkatan dalam kemampuan berpikir logis, pemecahan masalah, serta pengembangan kreativitas dalam merancang strategi permainan.

Game online juga dapat membuka peluang ekonomi bagi anak-anak yang memiliki minat dalam bidang digital. Beberapa pemain profesional berhasil mendapatkan penghasilan melalui turnamen, streaming, atau menjadi content creator. Dengan bimbingan yang tepat, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan yang bermanfaat di masa depan melalui dunia game.

Dampak Negatif Game Free Fire terhadap Perkembangan Anak

Di sisi lain, Free Fire juga memiliki dampak negatif, terutama jika dimainkan tanpa pengawasan. Salah satu dampak yang paling sering dibahas adalah kecanduan game. Anak-anak yang terlalu sering bermain Free Fire cenderung mengabaikan tugas sekolah, mengurangi waktu tidur, serta kehilangan minat dalam aktivitas sosial. Hal ini sejalan dengan penelitian Halimatus Syadiyah Ria (2023) yang menunjukkan bahwa anak-anak yang kecanduan game online lebih cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya dan mengalami penurunan prestasi akademik.

Selain kecanduan, Free Fire juga dapat memicu perilaku agresif. Penelitian yang dilakukan di SD Negeri 1 Bulurejo menemukan bahwa anak-anak yang sering bermain Free Fire lebih sering menggunakan kata-kata kasar, berteriak, bahkan menunjukkan perilaku agresif seperti memukul atau mencubit teman mereka. Faktor ini diperburuk oleh fitur kompetitif dalam game, di mana pemain harus berusaha mengalahkan lawan dalam situasi yang penuh tekanan.

Aspek lain yang menjadi perhatian adalah pengaruh microtransaction dalam game. Free Fire menawarkan berbagai item berbayar, seperti skin karakter dan senjata. Beberapa anak mungkin tergoda untuk melakukan pembelian tanpa memahami konsekuensi finansialnya. Dalam kasus ekstrem, anak-anak dapat menggunakan uang orang tua tanpa izin untuk membeli item dalam game. Oleh karena itu, edukasi mengenai manajemen keuangan digital juga menjadi hal yang penting bagi anak-anak yang bermain Free Fire.

Kesimpulan

Game Free Fire memiliki dampak yang kompleks terhadap perkembangan anak, baik dari segi komunikasi digital, manfaat kognitif, hingga potensi dampak negatif seperti kecanduan dan agresivitas. Sebagai media komunikasi digital, game ini dapat meningkatkan keterampilan sosial anak jika digunakan dengan baik, tetapi juga dapat menyebabkan perubahan perilaku jika tidak diawasi.

Dampak positif seperti peningkatan keterampilan berpikir strategis dan peluang ekonomi di dunia digital menunjukkan bahwa Free Fire bukan sekadar permainan, tetapi juga bisa menjadi sarana pengembangan diri. Namun, dampak negatif seperti kecanduan, agresivitas, dan konsumsi berlebihan terhadap microtransaction menjadi tantangan yang harus dihadapi.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua, pendidik, dan pemerintah untuk bekerja sama dalam memberikan edukasi digital yang tepat bagi anak-anak. Pengawasan dalam penggunaan game, pengaturan waktu bermain, serta pemahaman tentang etika komunikasi digital akan membantu anak-anak mendapatkan manfaat dari game ini tanpa terjebak dalam dampak negatifnya.***

 

Widiana Ardiansyah, Komunikasi Digitak dan Media

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here