Bogordaily.net – Karena tumbuh dan berkembang dalam era digital, Generasi Z memiliki pemahaman yang mendalam serta kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perkembangan teknologi. Mereka terbiasa dengan kemajuan digital sejak usia dini, maka tak perlu kebingungan mengapa mereka lebih mudah dalam menguasai berbagai perangkat dan platform teknologi.
Teknologi digital memang sangat mempermudah segala hal yang berjalan di dunia ini, seperti komunikasi. Kemudahan yang tak tertandingi dalam berkomunikasi pada era digital ini harus kita akui.
Dari mulai cepat dan tepatnya pesan atau informasi dan media sosial seperti WhatsApp, Telegram, serta Instagram memungkinkan komunikasi real-time tanpa batasan jarak. Selain itu, adanya video call dan pertemuan melalui Zoom dan Google Meet mempermudah interaksi, baik dalam kehidupan pribadi maupun dunia kerja.
Menurut Juliyah et al. (2025), ia mengatakan bahwa Perubahan Pola Komunikasi Generasi Z lebih mengandalkan komunikasi berbasis teknologi dibandingkan dengan komunikasi langsung. Platform seperti WhatsApp, Instagram, TikTok, dan Twitter menjadi sarana utama dalam berkomunikasi.
Namun, ketergantungan pada komunikasi digital ini membawa tantangan tersendiri, seperti berkurangnya keterampilan komunikasi interpersonal dan kesulitan dalam memahami bahasa tubuh serta ekspresi non-verbal. Tentunya hal ini kita tidak bisa lagi mengelaknya. Solusi akan berinteraksi di sosial media acap kali akan menjadi pilihan pertama para Gen Z.
Bagaimana tidak interaksi ini seringkali lebih mudah, cepat dan murah. Walaupun begitu, komunikasi berbasis teknologi lebih banyak berbentuk teks atau emoji, yang sering kali kurang mampu menangkap emosi atau pesan secara akurat.
Karena minimnya ekspresi nonverbal, informasi atau pesan yang dikirim sering kali disalahartikan. Misalnya, sarkasme atau humor bisa dianggap serius, atau komentar netral bisa memicu reaksi negatif bagi penerima.
Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik agar dapat beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah. Pendidikan mengenai literasi digital, etika komunikasi, serta keamanan data perlu diperkuat agar Generasi Z dapat menjadi komunikator yang efektif di era digital ini. (Juliyah et al. (2025)
Selfira Putri Ariana dari sekolah vokasi IPB university