Tuesday, 4 March 2025
HomeNasionalDokter Spesialis Bedah Plastik RS Murni Teguh Ciledug Jelaskan Penanganan Trauma Wajah

Dokter Spesialis Bedah Plastik RS Murni Teguh Ciledug Jelaskan Penanganan Trauma Wajah

Bogordaily.net – Cedera pada wajah dapat berkisar dari luka ringan hingga kondisi serius yang memerlukan tindakan medis segera. Dokter Spesialis Rekonstruksi & Estetik dari Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug, dr. Benny Muliawan, Sp.B.P.R.E, menjelaskan berbagai jenis trauma wajah serta langkah-langkah penanganannya.

Menurut dr. Benny, trauma wajah dapat mencakup cedera pada kulit dan jaringan lemak, seperti lecet ringan, abrasi dalam, luka robek, hingga kehilangan kulit (skin loss).

“Cedera juga bisa melibatkan otot, pembuluh darah, saraf, muara saluran kelenjar ludah, serta patah tulang wajah,” kata dr. Benny dalam keterangannya pada Selasa 4 Maret 2025.

Beberapa kondisi emergensi yang perlu segera ditangani meliputi sumbatan jalan napas, perdarahan pada luka dan penurunan kesadaran.

Selain itu, pasien dengan trauma wajah sering mengalami luka terbuka, bengkak, dan memar. Cedera juga dapat menyebabkan gangguan fungsi wajah, seperti mata (Pergerakan bola mata terganggu, penglihatan ganda, buram, hingga kebutaan).

Hidung (Patah tulang hidung yang menyebabkan sumbatan atau kehilangan kemampuan mencium bau). Otot wajah (Cedera saraf yang mengakibatkan gangguan pergerakan wajah).

Sensasi wajah (Kebas atau baal pada area wajah) dan Mulut dan gigi (Maloklusi atau kondisi ketika gigi geraham tidak bertemu, serta kesulitan membuka mulut).

Langkah Penanganan

Pasien yang mengalami cedera wajah disarankan untuk segera datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) guna mendapatkan pemeriksaan tanda-tanda vital serta deteksi kondisi yang berpotensi membahayakan nyawa, seperti gangguan pernapasan dan perdarahan berat.

Pemeriksaan tambahan seperti rontgen atau CT scan kepala dilakukan untuk mengevaluasi cedera lebih lanjut.

Pemeriksaan laboratorium juga diperlukan untuk mendukung diagnosis dan rencana perawatan.

Untuk luka robek, dokter akan melakukan pembersihan luka dan penjahitan secara atraumatik guna meminimalkan bekas luka.

Sementara itu, luka lecet dan abrasi akan dibersihkan secara menyeluruh agar tidak menimbulkan noda atau “tattoo kotor” yang sulit dihilangkan di kemudian hari.

Bagi pasien dengan patah tulang wajah, prosedur yang dilakukan pemasangan plate & screw titanium untuk menyambung tulang yang patah.

Pemasangan Maksilo-Mandibula Fixation (MMF), yaitu teknik mengunci rahang atas dan bawah selama dua minggu untuk mempercepat penyembuhan.

“Pasien akan menjalani diet cair selama dua minggu dan menjaga kebersihan rongga mulut dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, patah tulang hidung biasanya ditangani dengan teknik closed reduction tanpa pembukaan tulang.

Setelahnya, pasien akan dipasang tampon hidung selama 5-7 hari dan bebat hidung (nasal splint) selama 7-14 hari untuk membantu penyembuhan.

Dengan penanganan yang tepat, pasien dengan trauma wajah dapat pulih dan meminimalkan risiko komplikasi jangka panjang. Jika mengalami cedera wajah, segera cari bantuan medis di fasilitas kesehatan terdekat.***

(Ibnu Galansa)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here