Bogordaily.net – Drh. Wining Astini, M.Si lahir di Jawa Timur pada tahun 1992. Ia menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga dan berhasil meraih gelar Dokter Hewan pada tahun 2015. Setelah menyelesaikan pendidikan profesinya, ia melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk meraih gelar Magister Sains dengan fokus utama penelitiannya terkait stem cell. Sebelum terjun ke dunia akademik sebagai dosen, ia sempat bekerja sebagai asisten peneliti di Jakarta tepatnya di bawah naungan Divisi Penyakit Dalam FK UI.
Ketertarikan Wining terhadap bidang paramedik veteriner muncul dari latar belakang pendidikannya yang berfokus pada kesehatan hewan. Selain pernah bekerja di lembaga riset IMERI FK UI, Ia juga pernah bekerja di di FAO ECTAD (Emergency Centre for Transboundary Animal Diseases) sebagai bagian dari tim yang berfokus pada riset terkait kejadian penyakit Avian Influeza yang merupakan penyakit zoonosis. Penyakit ini sendiri merupakan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia.
Sebagai akademisi, Drh. Wining Astini, saat ini membantu mengajar beberapa mata kuliah yang berkaitan dengan anatomi, patologi, dan zoonosis. Dalam perannya sebagai dosen, ia masih dibimbing oleh dosen senior yang lebih berpengalaman. Salah satu tantangan yang ia hadapi dalam mengajar adalah memahami karakter mahasiswa yang beragam. Untuk mengatasi hal tersebut, ia menerapkan berbagai metode pembelajaran, seperti studi kasus dan diskusi interaktif, guna meningkatkan pemahaman serta ketertarikan mahasiswa terhadap materi yang diajarkan.
Menurut Wining, sektor kesehatan hewan di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, terutama dengan munculnya penyakit baru serta kembalinya penyakit lama yang sempat melanda. Penyakit seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD), serta berbagai penyakit zoonosis yang dapat menular dari hewan ke manusia menjadi ancaman serius. Selain itu, perubahan iklim dan pemanasan global juga berkontribusi terhadap munculnya penyakit baru, sehingga diperlukan strategi pengendalian yang lebih inovatif.
Selain aktif di bidang akademik dan penelitian, Drh. Wining Astini, juga memiliki berbagai pencapaian yang membanggakan. Pada tahun 2018, sebelum menikah, ia meraih penghargaan sebagai Best Presenter dalam sebuah konferensi internasional di Belanda. Ia juga memiliki banyak publikasi ilmiah di bidang kesehatan, termasuk penelitian tentang probiotik komersial pada ayam boiler, pengaruh stem cell pada penuaan fisiologis tikus, serta prediksi keparahan COVID-19 berdasarkan parameter imunologi. Selain itu, ia juga menulis buku “Sukses UKMPPDH Soal & Pembahasan,” yang diterbitkan pada tahun 2021 dan 2024.
Dalam penelitian yang lebih spesifik, ia turut berkontribusi dalam berbagai studi tentang mesenchymal stem cell, terutama dalam perbaikan fungsi testis dan pankreas pada model tikus tua. Hasil-hasil penelitiannya telah dipublikasikan di berbagai jurnal nasional maupun internasional, termasuk Journal of The Indonesian Veterinary Research, Journal of SCRTE, dan Transactions of The Royal Society of Tropical Medicine and Hygiene.
Prestasi akademik dan profesionalnya semakin lengkap dengan penghargaan yang ia terima, termasuk sebagai penerima beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan RI sejak tahun 2015. Beasiswa ini membantunya melanjutkan pendidikan tinggi dan memperdalam risetnya di bidang kesehatan hewan.
Dengan berbagai pencapaian dan pengalamannya, Wining berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perkembangan paramedik veteriner di Indonesia. Ia ingin melihat sektor kesehatan hewan di Tanah Air semakin maju dengan inovasi-inovasi yang mampu menjawab tantangan yang ada. Wining optimis bahwa dunia paramedik veteriner Indonesia dapat terus berkembang dan berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan hewan serta kesehatan masyarakat secara keseluruhan di masa depan.***
Mezayya Puspita Maharani