Bogordaily.net – Sudah lama saya dan keluarga ingin pergi liburan ke Negeri Kanguru, Australia, untuk mengunjungi kakak saya, namun karena kesibukan masing-masing yang padat membuat kami kerap kesulitan menentukan jadwal liburan.
Sampai pada akhirnya hari ini tiba, liburan tahun baru ini kami berhasil ke Australia. Saya berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, menuju Melbourne, Victoria, Australia bersama keluarga.
Perjalanan pesawat memakan waktu sekitar 8 jam, dengan perbedaan waktu 4 jam lebih cepat di Melbourne dibandingkan Jakarta. Saat tiba di Melbourne, cuacanya sangat cerah, mirip dengan Jakarta, namun yang membedakan adalah suhu udara yang lebih dingin dan adem, sangat nyaman dibandingkan dengan panasnya Jakarta.
Setibanya di Melbourne, kami dijemput oleh Paman saya, yaitu Om Adhi dan temannya, Jammie, yang sangat ramah menyambut kedatangan kami. Selama perjalanan menuju apartemen, kami berbincang-bincang mengenai banyak hal.
Jalanan di Melbourne sangat teratur, bersih dari sampah, dan tidak terlihat kemacetan. Setelah beberapa waktu, kami tiba di apartemen kakak saya, Kak Dhira, yang sedang menempuh pendidikan S2 di University of Melbourne.
Om Adhi membawakan kami makanan untuk makan malam, yaitu ayam semur dan opor, yang dimasaknya sendiri. Fun fact, Om Adhi sangat suka memasak dan makanannya selalu enak.
Setelah makan, kami beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke Flinders Street menggunakan tram. Tram adalah transportasi umum di Melbourne. Jika ingin dibayangkan tram itu mirip seperti kereta api yang melintas di tengah pusat kota Melbourne.
Sebelum naik, kami harus membeli kartu Myki untuk kemudian ‘tap’ saat naik. Masyarakat disini kebanyakan menggunakan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi, hal ini lah yang menyebabkan kota ini rapih dan tidak pernah macet. Semua transportasi umum disini juga sangat memadai.
Kami mengunjungi beberapa tempat ikonik di Melbourne, seperti Yarra River, Flinders Street, Cathedral, State Library Victoria, dan University of Melbourne. Universitas ini sangat indah, dengan gedung-gedung yang luas, rapi, dan bersih. Suasana kampus sangat tenang.Setelah seharian berjalan-jalan, kami mampir untuk menikmati kopi Montblanc, yang merupakan kopi khas Melbourne dengan taburan pala dan kulit jeruk. Rasanya sangat enak, saya beri nilai 10/10.
Menjelang malam, sekitar pukul 9, matahari baru terbenam. Itu adalah hal yang unik menurut saya karena di Indonesia, pukul setengah 7 sudah gelap. Kami kembali ke apartemen dan beristirahat untuk memulai hari berikutnya.
Pantai di Melbourne
Setelah melihat rekomendasi tempat di aplikasi tiktok, kami berencana untuk mengunjungi St. Kilda, namun sebelumnya kami mampir ke Brighton Beach, pantai yang sangat terkenal di kota Melbourne. Matahari disini sangat cerah dan terik. Namun, angin nya yang kencang membuat udara terasa sangat dingin, sesuatu yang sangat berbeda dibandingkan pantai di Bali yang panas.
Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan ke St. Kilda, yang memiliki pantai yang sangat cantik. Walaupun cuacanya dingin dan gerimis, kami tetap menikmati waktu di sana.
Malamnya, sekitar jam 11, kami memutuskan untuk makan di David Hotpot di CBD Melbourne. Makanan yang berkuah panas dan pedas sangat cocok dengan cuaca dingin
Melbourne. Kami menikmati hidangan yang berisi telur, mie, jamur, tteokbokki, sayur, kerang, tofu, dan lainnya.
Setelah makan, kami berjalan-jalan lagi ke Flinders Street untuk mencoba 1970 Classic Black & White Photobooth yang terkenal, yang hasil fotonya mirip foto jadul.
Mengunjungi Mount Dandenong
Kami dijemput oleh Om Adhi dan Jammie untuk jalan-jalan ke Mount Dandenong. Di sana, kami menikmati makanan khas Australia, yaitu meat pie atau pie daging di Pie in the Sky. Porsi makanan di Australia sangat besar, dan biasanya selalu disertai dengan French fries.
Air mineral di sini bisa refill secara gratis, karena disini menggunakan tap water atau air keran. Namun, meskipun menggunakan air keran air nya dipastikan bersih dan layak minum.
Setelah makan, kami berjalan-jalan di sekitar Mount Dandenong, yang sangat indah dan alami.
Tempat ini sangat cocok untuk berfoto-foto. Kami kemudian mengunjungi National Gallery of Victoria dan melihat exhibition Yayoi Kusama, yang sangat menarik dan ramai pengunjung.
Kami kemudian menuju Swanston Street di CBD Melbourne untuk makan Pho Bo Ga Mekong, makanan Vietnam yang porsinya besar dan rasanya sangat enak. Setelah itu, kami kembali ke apartemen untuk beristirahat.
Berkunjung ke Sunbury
Kami pergi ke Flinders Station untuk naik kereta ke rumah Om Adhi di Sunbury, Victoria. Sesampainya di sana, kami diajak makan siang oleh Om Adhi yang memasak Chicken Kiev, yang rasanya sangat enak dan pas di lidah kami semua.
Di rumah Om Adhi, kami juga menikmati crackers dengan berbagai jenis keju yang merupakan snack orang Australia.
Kami juga bermain dengan anjing peliharaan Om Adhi, Diesel, yang pemalu jika bertemu orang baru tetapi sangat baik.
Om Adhi juga memelihara berbagai hewan seperti ular, ayam, ulat, ikan Nishikigoi, dan lainnya. Di halaman belakang, ada lapangan golf yang sangat luas, yang terhubung dengan rumah-rumah tetangga.
Setelah selesai di rumah Om Adhi, kami menuju Attwood untuk melihat kanguru, yang banyak berkeliaran di alam bebas. Namun, jika kita mendekat dengan kanguru, mereka akan kabur dari kita.
Menyambut Tahun Baru
Pagi sebelum tahun baru kami mengunjungi Hosier Lane yang terkenal dengan dinding penuh lukisan grafiti yang kreatif dan berfoto-foto disana.
Kami juga pergi ke Emporium Melbourne, salah satu mall terkenal di CBD. Setelah itu, kami pulang ke apartemen sebentar untuk beristirahat.
Saat malam tiba, kami keluar lagi untuk merayakan Tahun Baru di Yarra River untuk melihat fireworks atau kembang api.
Kembang api disini hanya boleh dinyalakan oleh pemerintah tidak boleh masyarakat umum. Kami menikmati kembang api yang indah dan merayakan pergantian tahun dengan berfoto-foto.
Roadtrip ke Sydney
Setelah pergantian tahun, kami sekeluarga, bersama Om Adhi dan Jammie, melakukan roadtrip ke Sydney. Perjalanan ini sangat panjang dan melelahkan. Sesampainya di Sydney kami menginap di rumah Airbnb.
Menjelajahi Manly Beach dan Sydney Opera House
Kami menaiki kapal untuk menuju Manly Beach, yang sangat indah dengan banyak orang berjemur untuk menggelapkan kulit mereka dan berjalan-jalan sambil membawa anjing mereka. Pantai ini sangat indah dan unik, saya sangat menikmati suasana di pantai ini
Setelah itu, kami kembali ke Sydney Opera House, icon Sydney yang terkenal yang selalu ramai dengan pengunjung yang berfoto.
Kami juga mengunjungi Queen Victoria Building, pusat perbelanjaan yang sangat mewah dengan interior yang unik seperti istana.
Kota dengan Beragam Pantai
Keesokannya kami mengunjungi beberapa pantai di Sydney, seperti Camp Cove yang sangat ramai, di mana banyak orang berjemur.
Kami juga mampir ke Bondi Beach yang lebih luas dan populer. Banyak orang beraktivitas seperti surfing, jetski, dan voli pantai. Di dekat Bondi Beach, ada Bondi Icebergs, kolam renang outdoor yang sangat indah.
Setelah puas bermain di pantai, kami kembali ke Melbourne dan beristirahat selama 2 hari karena kelelahan.
Kunjungan ke Port Fairy dan Alexo Pizza
Setelah beristirahat dengan cukup, kami pergi ke Port Fairy menggunakan kereta api ke salah satu kota kecil di Victoria, Australia.
Tujuan kami ingin mengunjungi saudara kami, Bang Alex dan Kak Vivi, serta anak mereka, Miranda. Di sana kami juga mengunjungi pantai-pantai yang ada.
Bang Alex dan Kak Vivi memiliki toko pizza yang sangat ramai, Alexo Pizza. Saya membantu mereka melipat kotak pizza dan mencicipi pizza rendang yang sangat enak, bersama dengan mie goreng dan nasi goreng khas Indonesia.
Setelah menghabiskan waktu di Port Fairy, kami kembali ke Melbourne untuk membeli oleh-oleh di Queen Victoria Market dan bersiap untuk pulang ke Indonesia.
Perjalanan liburan kami yang menyenangkan dan berkesan di Melbourne dan Sydney akhirnya selesai. Saya sangat berharap bisa kembali ke Melbourne di lain waktu. Banyak hal yang bisa diambil dari sistem yang ada di sini yang saya rasa bisa diterapkan di Indonesia.***
Alisa Putri mahasiswa program studi Komunikasi Digital dan Media SV IPB