Bogordaily.net – Maraknya selebgram yang mempromosikan situs judi online menuai berbagai kritik dari masyarakat. Selebgram yang dianggap memiliki pengaruh besar untuk menginfluence masyarakat lewat platform sosial media Instagram, dikhawatirkan memberi pengaruh negatif. Platform sosial media Instagram pada saat ini digunakan oleh berbagai jenis usia dari anak kecil hingga lanjut usia.
Fenomena promosi illegal judi online ini sangat berbahaya, terutama, apabila ditayangkan kepada anak anak dibawah umur. Tidak hanya mencerminkan ketidaktahuan atau kelalaian, tetapi juga menunjukkan kurangnya tanggung jawab sosial dalam memanfaatkan popularitas mereka.
Selebgram dan Judi Online: Antara Keuntungan dan Etika
 Judi online merupakan aktivitas illegal di Indonesia yang merugikan masyarakat. Namun, banyak selebgram yang tetap mempromosikan judi online di media sosial pribadinya dengan berbagai dalih, mulai dari ketidaktahuaan hingga sekadar menjalankan kerja sama bisnis. Memiliki jumlah pengikut yang mencapai ratusan ribu hingga jutaan, promosi melalui selebgram memiliki daya tarik yang besar, terutama di era digitalisasi ini.
Banyak orang yang terjerumus dan tertarik mencoba judi online karna dijanjikan keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Pada iklan yang dipromosikan oleh selebgram, judi online sering dikemas sebagai cara mudah untuk mendapatkan uang secara instan. Padahal, kenyatannya justru sebaliknya, banyak orang yang mengalami kerugian yang sangat besar akibat kecanduan judi online. Tidak sedikit kasus seseorang kehilangan tabungan, berhutang, hingga mengalami gangguan mental akibat kecanduan judi online
Promosi judi online juga membuat dampak sosial yang sangat besar. Meningkatnya angka kecanduan judi online di kalangan generasi muda dapat merusak masa depan mereka. Banyak generasi muda yang akhirnya lebih memilih fokus bermain judi online daripada belajar. Para pekerja muda juga banyak yang terjebak dalam lingkaran utang karena terus-menerus kalah dalam praktik perjudian online ini.
Kurangnya Pengawasan dan Lemahnya Regulasi
 Salah satu faktor mengapa fenomena ini tidak kunjung berhenti disebabkan oleh lemahnya pengawasan pemerintah terhadap konten digital. Meskipun pemerintah sudah berusaha memblokir situs illegal judi online, tetapi situs tersebut terus bermunculan dengan nama yang baru. Sistem platform media sosial seperti Instagram, tiktok, dan youtube juga belum memiliki system yang cukup kuat untuk bisa mendetesksi dan menghapus konten promosi illegal judi online secara efektif.
Selain itu, sanksi terhadap selebgram yang mempromosikan judi online juga masih terbilang lemah. Beberapa kasus memang telah ditindak oleh para pihak berwenang, tetapi banyak selebgram yang tetap nekat menerima tawaran promosi judi online karena dijanjikan bayaran yang sangat tinggi. Jika hukuman tidak dipertegas, para pelaku akan terus melakukan kesalahan yang berulang.
Tanggung Jawab Selebgram sebagai Public Figure
 Menjadi public figure tidaklah mudah, harus memiliki tanggung jawab moral yang besar terhadap para pengikutnya. Mereka bukan hanya sekedar membuat konten, tetapi juga menjadi panutan untuk banyak orang, Oleh karena itu, mereka seharusnya lebih selektif dalam memilih partner kerja sama, terutama yang berkaitan pada layanan yang berdampak negatif untuk masyarakat.
Kesadaran akan etika dalam dunia digitalisasi perlu terus ditingkatkan. Para selebgram perlu memahami bahwa popularitas tidak hanya tentang jumlah pengikut dan keuntungan finansial pribadi, tetapi juga tentang bagaimana mereka memberi pengaruh yang positif kepada masyarakat luas. Memanfaatkan platform media sosial untuk menyebarkan edukasi, bisnis legal, atau social campaign lebih bermanfaat dibandingkan mempromosikan seuatu yang merugikan orang banyak.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya dari beragai pihak. Beberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu; meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum, memperketat regulasi di media sosial, edukasi digital untuk masyarakat, dan peran keluarga serta lingkungan.
Fenomena selebgram yang mempromosikan situs judi online bukan hanya masalah individu, tetapi juga merupakan masalah sosial yang harus segera ditindak lanjuti. Tanpa tindakan yang tegas, masalah ini akan terus menerus berkembang dan merugikan lebih banyak orang, terutama generasi muda.
Selebgram harus memahami bahwa popularitas bukan hanya alat untuk menghasilkan uang, tetapi juga bentuk tanggung jawab yang besar dalam memberikan contoh baik kepada masyarakat luas. Pemerintah, platform meia sosial, dan masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan bahwa media sosial menjadi tempat yang positif dan bebas dari pengaruh negatif yang merugikan banyak orang seperti promosi judi online.
Oleh karena itu, setiap individu pengguna media sosial, harus lebih cerdas dan kritis dalam menerima informasi. Tidak semua hal yang dipromosikan oleh selebgram layak untuk diikuti, Dengan kesadaran yang lebih tinggi kita dapat bersama membangun lingkungan digital yang positif.***
Alisa Putri Ramadhina, Mahasiswi Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB