Monday, 31 March 2025
HomeOpiniGen Z Alami Kecemasan saat Terima Panggilan Telepon, Benarkah?

Gen Z Alami Kecemasan saat Terima Panggilan Telepon, Benarkah?

Bogordaily.net – Pengaruh Era Digital terhadap Komunikasi Gen Z Perubahan cara berkomunikasi dari generasi sebelumnya sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi digital.

Generasi Z, yang tumbuh di era media sosial dan pesan teks, cenderung merasa lebih nyaman berkomunikasi melalui chat online dibandingkan dengan panggilan telepon.

Menurut buku “Digital Minimalism: Choosing a Focused Life in a Noisy World” oleh Cal Newport, peningkatan interaksi digital ini memiliki dampak signifikan terhadap keterampilan komunikasi interpersonal.

Lebih lanjut, sebuah studi oleh Primack et al. dalam jurnal “Social Anxiety and the Use of Social Media: A Systematic Review” menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang intensif dapat meningkatkan tingkat kecemasan sosial, termasuk kecemasan saat menerima panggilan telepon.

Generasi Z yang terbiasa dengan komunikasi non-verbal melalui chat cenderung mengalami kesulitan dalam situasi komunikasi langsung, seperti panggilan telepon.

Mayoritas Generasi Z Menghabiskan Waktu Luang dengan Media Sosial: Berdasarkan survei Jakpat yang dilakukan pada 6-9 Desember 2024 dengan melibatkan 1.155 responden berusia 15-27 tahun, sebagian besar dari mereka lebih banyak menghabiskan waktu luang dengan menjelajahi media sosial.

Aktivitas berbasis digital lebih disukai dibandingkan dengan kegiatan fisik atau interaksi sosial secara langsung.

Gejala dan Penyebab Kecemasan saat Panggilan Telepon.

Gejala kecemasan yang dialami oleh Gen Z saat menerima panggilan telepon mencakup gejala fisik seperti detak jantung yang cepat, berkeringat, dan merasa gugup.

Secara emosional, mereka mungkin merasa cemas, takut, atau tertekan. Penyebab kecemasan ini dapat bervariasi, termasul pengalaman negatif sebelumnya, kurangnya kepercayaan diri dalam berbicara langsung, dan ketidakmampuan untuk mengendalikan situasi komunikasi.

Menurut artikel “The Impact of Social Media on Social Anxiety: A Meta-Analysis” oleh Seabrook et al., ketergantungan pada komunikasi tertulis melalui media sosial dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan komunikasi verbal, yang pada gilirannya meningkatkan kecemasan saat harus berkomunikasi melalui telepon.

Rata-rata Screen Time Gen Z Indonesia: Laporan “Indonesia Gen Z Report 2022” oleh IDN Media mengungkapkan bahwa mayoritas Gen Z mengakses media sosial lebih dari tiga jam dalam sehari.

Penetrasi internet di Indonesia pada 2021 berada pada angka 74% atau 202,6 juta pengguna, dengan 195,3 juta pengguna di antaranya menggunakan telepon seluler untuk mengakses internet.

Dampak Kecemasan terhadap Interaksi Sosial dan Profesional

Kecemasan saat menerima panggilan telepon memiliki dampak yang signifikan terhadap interaksi sosial dan profesional.

Dalam hubungan pribadi, ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara langsung dapat menimbulkan kesalahpahaman dan mempengaruhi kualitas hubungan.

Secara profesiomal, kecemasan ini dapat menghambat kemampuan untuk berpartisipasi dalam diskusi penting, menerima informasi langsung dari atasan, atau berinteraksi dengan klien.

Studi kasus mengenai karyawan Gen Z yang merasa cemas saat mendapatkan panggilan telepon dibandingkan via chat dilakukan oleh Nottingham College di Inggris.

Penasihat karier di institusi tersebut, Liz Baxter, menyatakan bahwa banyak anak muda saat ini merasa kurang percaya diri saat berbicara melalui telepon dan lebih nyaman berkomunikasi melalui media sosial atau pesan teks.

Konsumsi Media oleh Generasi Z: Laporan “Media Consumption Trend Report” oleh Talker Research pada tahun 2024 menunjukkan bahwa Gen Z menempati posisi pertama dengan rata-rata waktu yang dihabiskan adalah 6,6 jam setiap harinya untuk berselancar di media sosial.

Angka ini mengalahkan generasi sebelumnya seperti Milenial (6,3 jam), Gen X (5,8 jam), Baby Boomers (5,7 jam), dan Silent Generation (4,8 jam).

Strategi Mengatasi Kecemasan saat Panggilan Telepon Ada beberapa strategi yang dapat membantu mengurangi kecemasan saat menerima panggilan telepon.

Tips dari ahli, seperti yang dijelaskan dalam buku “The Shyness and Social Anxiety Workbook: Proven, Step-by-Step Techniques for Overcoming Your Fear” oleh Martin M. Antony dan Richard P. Swinson, termasuk latihan pernapasan, visualisasi positif, dan latihan berbicara di depan cermin.

Pengalaman pribadi Gen Z yang berhasil mengatasi kecemasan ini juga dapat menjadi inspirasi.

Misalnya, beberapa individu melaporkam bahwa dengan meningkatkan frekuensi panggilan telepon secara bertahap, mereka mampu mengurangi rasa cemas dan merasa lebih nyaman dalam berkomunikasi langsung.

Penggunaan Platform Media Sosial

Dalam enam bulan terakhir, generasi Z paling sering menggunakan media sosial seperti Instagram (81%), TikTok (70%), dan YouTube (69%).

Ini menunjukkan bahwa Gen Z cenderung menyukai konten dengan durasi pendek dan lebih memilih untuk berinteraksi melalui platform tersebut

Kesimpulan

Kecemasan saat menerima panggilan telepon merupakan fenomena yang semakin umum di kalangan Gen Z, yang terbiasa dengan komunikasi digital.

Dengan memahami penyebab dan gejalanya, serta menerapkan strategi untuk mengatasinya, Gen Z dapat meningkatkan keterampilan komunikasi mereka dan mengurangi tingkat kecemasan.

Referensi:

Newport, C. (2019). Digital Minimalism: Choosing a Focused Life in a Noisy World. Penguin Publishing Group.
Primack, B. A., Karim, S. A., Shensa, A., Bowman, N., Knight, J., Sidani, J., Colditz, J., & Miller, E. (2017). Social Anxiety and the Use of Social Media: A Systematic Review. Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking, 20(7), 448-454.

Seabrook, E. M., Kern, M. L., & Rickard, N. S. (2016). The Impact of Social Media on Social Anxiety: A Meta-Analysis. Computers in Human Behavior, 62, 61-68.

Antony, M. M., & Swinson, R. P. (2009). The Shyness and Social Anxiety Workbook: Proven, Step-by-Step Techniques for Overcoming Your Fear. New Harbinger Publications.***

Oleh: Abiya Rafa, J0401231046

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here