Oleh: Najma Silmi Thahirah Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB
Dalam beberapa bulan terakhir, tagar #IndonesiaGelap telah menjadi sorotan utama di media sosial dan menciptakan keresahan yang mendalam di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Gerakan ini muncul sebagai respons terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada rakyat dan menciptakan ketidakpastian dalam kehidupan sehari-hari. Melalui aksi demonstrasi dan kampanye di media sosial, generasi muda mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap kondisi negara yang semakin gelap. Aksi ini diperkuat oleh semangat kolektif dari mahasiswa dan aktivis yang berjuang untuk menyuarakan aspirasi rakyat, serta mengkritisi kebijakan pemerintah yang dirasa tidak adil.
Istilah “Indonesia Gelap” menggambarkan ketakutan dan kekhawatiran masyarakat terhadap masa depan bangsa. Koordinator BEM Seluruh Indonesia, menyatakan bahwa gerakan ini mencerminkan ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah yang tidak mendukung kepentingan rakyat. Dalam konteks ini, banyak mahasiswa dan aktivis menganggap bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran tidak mampu menjawab tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, seperti tingginya angka pengangguran, inflasi yang meroket, dan kurangnya akses pendidikan berkualitas.
Dampak Terhadap Generasi Muda
Generasi muda adalah kelompok yang paling merasakan dampak dari situasi ini. Banyak lulusan perguruan tinggi merasa frustrasi karena sulitnya mendapatkan pekerjaan yang layak. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa lebih dari 1 juta lulusan baru setiap tahunnya harus bersaing untuk mendapatkan pekerjaan di pasar kerja yang semakin sempit. Selain itu, meningkatnya biaya hidup membuat mereka merasa terjebak dalam siklus ketidakpastian.
Fenomena #KaburAjaDulu, di mana banyak anak muda memilih untuk meninggalkan Indonesia demi mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri, juga menunjukkan betapa seriusnya masalah ini. Menurut survei oleh lembaga penelitian independen, sekitar 60% responden berusia 18-30 tahun mempertimbangkan untuk beremigrasi ke negara lain demi mencari peluang kerja dan kehidupan yang lebih baik. Hal ini mencerminkan rasa putus asa dan ketidakpuasan terhadap kondisi ekonomi domestik.
Tuntutan untuk Perubahan
Gerakan Indonesia Gelap bukan hanya sekadar protes, tetapi juga membawa sejumlah tuntutan penting kepada pemerintah. Pertama, mereka menuntut pencabutan Instruksi Presiden terkait pemangkasan anggaran yang dianggap tidak berpihak kepada masyarakat dan berdampak pada program-program sosial penting. Kedua, evaluasi terhadap program makan bergizi gratis yang dinilai hanya menguntungkan pihak tertentu dan tidak menjangkau semua lapisan masyarakat. Ketiga, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan secara nasional, mencerminkan keinginan masyarakat agar pemerintah lebih memprioritaskan dua sektor
fundamental ini. Keempat, penolakan terhadap revisi UU Minerba yang dianggap dapat merugikan lingkungan hidup serta hak-hak masyarakat lokal. Kelima, transparansi dalam status pembangunan dan pemanfaatan pajak rakyat, mengingat banyaknya kritik terhadap kurangnya akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran negara. Keenam, pengesahan RUU Perampasan Aset sebagai langkah konkret dalam memberantas praktik korupsi yang telah lama merugikan rakyat. Ketujuh, penolakan terhadap impunitas serta desakan agar pemerintah menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM berat yang masih menggantung tanpa kejelasan hukum.
Harapan untuk Masa Depan
Meskipun situasi saat ini tampak gelap, ada harapan bahwa gerakan ini dapat memicu perubahan positif. Demonstrasi dan aksi protes adalah bentuk kebebasan berekspresi yang penting dalam demokrasi. Mahasiswa dan masyarakat sipil memiliki peran krusial dalam mendorong pemerintah untuk lebih responsif terhadap kebutuhan rakyat.
Pemerintah menilai aksi demonstrasi mahasiswa sebagai hal yang wajar dalam penyampaian pendapat. Namun, mahasiswa tetap mendesak adanya evaluasi pada kebijakan efisiensi anggaran serta RUU Masyarakat Hukum Adat dan RUU Perampasan Aset. Reaksi masyarakat terhadap gerakan ini juga beragam; tagar #IndonesiaGelap menjadi trending topic di media sosial, menunjukkan dukungan luas dari berbagai kalangan.
Respon Pemerintah dan Reaksi Masyarakat
Pemerintah telah menyatakan komitmennya untuk mendengarkan aspirasi rakyat melalui dialog terbuka dengan mahasiswa dan organisasi masyarakat sipil. Namun, banyak pihak merasa bahwa dialog tersebut belum menghasilkan langkah konkret untuk mengatasi masalah-masalah mendasar yang dihadapi oleh rakyat.
Media asing juga mulai menyoroti aksi ini sebagai indikasi dari ketidakpuasan sosial yang meluas di Indonesia. Beberapa laporan menyebutkan bahwa gerakan mahasiswa ini dapat menjadi titik balik bagi politik Indonesia jika pemerintah tidak segera merespons tuntutan rakyat dengan serius.
Kesimpulan
Gerakan Indonesia Gelap adalah panggilan kepada kita semua untuk memperhatikan kondisi bangsa dan berjuang demi keadilan serta kesejahteraan. Dengan bersatu dan menyuarakan aspirasi kita, kita dapat membantu mengubah arah negara ini menjadi lebih baik. Saatnya bagi pemerintah untuk mendengarkan suara rakyat dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah-masalah yang ada.
Dengan cara ini, kita bisa berharap untuk melihat cahaya di ujung terowongan gelap yang saat ini melanda Indonesia. Keterlibatan aktif generasi muda dalam proses politik adalah kunci untuk memastikan bahwa masa depan bangsa berada di tangan mereka sendiri—masa depan yang lebih cerah, adil, dan sejahtera bagi seluruh lapisan masyarakat.