Oleh: Muhammad Farhan Aufar (Mahasiswa Prodi Komunikasi, Sekolah Vokasi, IPB University)
ADVERTISEMENT
Harga dolar AS selalu mengalami peningkatan, jarak terdekat rupiah dengan dolar AS terdapat pada tahun 1996 yaitu di angka Rp.2,383. Mulai dari tahun tersebut hingga sekarang harga dolar terus meningkat drastis, faktor utama hal tersebut bisa terjadi ialah harga tukar rupiah yang kian melemah hal tersebut di sebabkan karena inflasi yang marak pada awal tahun 2000an.
Maka dari itu berita tentang penurunan harga dolar AS pada 1 Februari 2025 sangat menggemparkan banyak kalangan, penurunan yang terjadi itu sebesar 50% yang sebelumnya Rp 16.275 berubah menjadi Rp 8.170.
Isu penurunan harga dolar Amerika sempat menjadi obrolan hangat beberapa waktu lalu. Harga dolar Amerika Serikat turun hingga 50% hal tersebut terjadi pada 1 Februari 2025, Penurunan harga tersebut membuat seluruh kalangan heboh, terlebih di aplikasi media sosial X.
Hal yang paling banyak muncul dan menjadi buah bibir orang-orang ketika terjadi hal tersebut adalah karena dolar merupakan salah satu mata uang terkuat di dunia banyak orang yang menyimpan dolar AS sebagai sarana investasi karena harganya yang selalu meningkat, penurunan harga kemaren membuat heboh banyak orang karena banyak yang tidak percaya mata uang sebesar dolar AS bisa turun dalam waktu semalam saja.
Terpantau hingga Sabtu (1/2) petang, kurs dolar AS masih berada di Rp 8.170. Itu artinya nilai tukar dolar ini anjlok hingga 50%. Nilai tukar dolar Rp 8.170 di Google itu merupakan data pada 1 Februari 2009. Ada kemungkinan bila raksasa teknologi itu tengah mengalami kendala atau kesalahan menyampaikan data.
Ternyata hal tersebut merupakan kesalahan sistem Google, hal tersebut telah dikonfirmasi berbagai pihak seperti Bank Indonesia dan pihak Google Indonesia sendiri. Kesalahan tersebut diyakini sebagai salahnya pengambilan data dari yang seharusnya harga data kurs pada 1 Februari 2025 menjadi data harga kurs pada 1 Februari 2009.
Setelah dilakukanya konfirmasi hal tersebut, banyak pihak yang merasa lega akan harga dolar AS yang tetap diangka 16 ribu. Semua orang yang memiliki dolar dirumahnya banyak yang mengambil langkah aman dengan menukarkan uangnya setelah terjadi hal konfirmasi tersebut.
Fenomena ini menggaris bawahi pentingnya verifikasi informasi dari sumber resmi sebelum mengambil kesimpulan atau tindakan, terutama terkait data ekonomi yang sensitif. Mengandalkan satu sumber informasi tanpa melakukan verifikasi dapat menimbulkan kesalah pahaman dan potensi kerugian.
Selain itu, kejadian ini juga menyoroti peran platform teknologi dalam penyebaran informasi. Kesalahan pada platform besar seperti Google dapat memiliki dampak luas, mengingat banyaknya pengguna yang mengandalkan informasi tersebut. Oleh karena itu, penting bagi penyedia layanan informasi untuk memastikan akurasi dan keandalan data yang mereka tampilkan.
Dalam konteks ini, masyarakat diharapkan lebih kritis dan bijak dalam menerima informasi, terutama yang berkaitan dengan data finansial. Selalu pastikan untuk memverifikasi informasi dari sumber resmi dan terpercaya sebelum mengambil keputusan yang dapat berdampak signifikan.
Maka dari itu diperlukanya kemapuan literasi media yang baik dalam menanggulangi berita-berita seperti ini. Jika terdapat berita yang belum pasti kebenaranya maka harus terus melakukan pengawasan secara berkala terkait berita tersebut dan jangan beranggapan bahwa teknologi sebesar perusahaan Google tidak pernah melakukan salah. Teknologi ada untuk mempermudah bukan memperbudak manusia.***