Wednesday, 19 March 2025
HomeBeritaHijrah Hafiduddin: Konsultan Pajak, Lawyer, dan Dosen dengan Dedikasi Tinggi

Hijrah Hafiduddin: Konsultan Pajak, Lawyer, dan Dosen dengan Dedikasi Tinggi

Bogordaily.net – Hijrah Hafiduddin adalah sosok inspiratif yang telah membuktikan bahwa kerja keras, kemandirian, dan dedikasi dapat mengantarkan seseorang meraih kesuksesan di berbagai bidang. Lahir di Bogor pada 14 Agustus 1988, beliau dikenal sebagai Konsultan Pajak, Lawyer, dan Dosen di bidang perpajakan dan akuntansi.

Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang perpajakan, akuntansi, sumber daya manusia, manajemen, dan hukum, beliau beliau telah menangani klien dari berbagai sektor industri, mulai dari otomotif, perhotelan, pelatihan, makanan dan minuman, teknologi informasi, keuangan, minyak dan gas bumi, pertambangan, konstruksi, perfilman, pelayaran, dan lainnya. Keberagaman pengalaman ini membuktikan bahwa beliau memiliki pemahaman mendalam dalam menghadapi kompleksitas peraturan dan dinamika bisnis di berbagai sektor.

Perjalanan Pendidikan: Kemandirian Sejak Usia Muda

Perjalanan pendidikan Hijrah Hafiduddin penuh dengan tantangan yang justru membentuk karakter kuat dalam dirinya. Beliau memulai pendidikan tinggi di D3 Perpajakan Universitas Indonesia dan berhasil menyelesaikannya pada tahun 2009.

Tidak berhenti di situ, beliau melanjutkan studi S1 Ekonomi Akuntansi di Universitas Ibnu Khaldun Bogor dan lulus pada tahun 2012. Keinginan untuk memperluas pengetahuan dalam bidang hukum membawanya mengambil S2 Hukum di Universitas Pakuan pada 2020 dan menambah gelar S1 Hukum di STIH Dharma Andhiga pada 2022. Beliau juga melanjutkan pendidikan S3 Hukum di Universitas Indonesia.

Namun, dibalik deretan gelar akademiknya, terdapat kisah perjuangan luar biasa. Kehilangan sosok ayah di usia 17 tahun membuat beliau harus belajar mandiri lebih awal. Kondisi ini memaksanya untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan selama masa studi.

Dengan uang saku sebesar Rp300.000 per bulan saat kuliah di Universitas Indonesia, beliau tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga memutar peluang menjadi penghasilan. Momen krusial terjadi saat beliau menjadi ketua kelas di semester dua.

Melihat adanya kebutuhan besar akan materi kuliah dalam bentuk fotokopi, beliau memutuskan untuk mengelola kebutuhan tersebut. Alih-alih menggunakan jasa fotokopi biasa dengan tarif Rp100 per lembar, beliau menemukan tempat fotokopi yang menawarkan harga Rp55 per lembar.

Selisih harga ini menjadi sumber keuntungan yang signifikan. Dengan mengelola fotokopi untuk 250 mahasiswa dari dua kelas, beliau mampu mendapatkan penghasilan tambahan yang tidak hanya mencukupi kebutuhan pribadi tetapi juga membiayai kuliah sendiri pada semester 4 sampai dengan semester akhir kuliah. Bahkan, berkat usahanya tersebut, beliau berhasil membeli motor pertamanya secara tunai saat semester lima. Kisah ini menjadi bukti bahwa kreativitas dan ketekunan mampu mengubah keterbatasan menjadi peluang.

Karier Profesional: Dari Pegawai hingga Konsultan Mandiri

Hijrah Hafiduddin memulai karir profesionalnya pada tahun 2009 sebagai guru di Primagama, salah satu bimbingan belajar ternama di Indonesia. Pengalaman ini menjadi awal bagi beliau dalam mengasah kemampuan komunikasi dan membangun hubungan interpersonal yang kuat.

Tidak lama berselang, beliau mengambil langkah untuk lebih mendalami bidang perpajakan dengan magang di PT Multi Utama Consultindo, sebuah kantor konsultan pajak. Magang selama enam bulan tersebut menjadi pijakan penting dalam memahami praktik perpajakan secara langsung.

Pada tahun 2010, beliau bergabung sebagai staf accounting di Hotel Salak Bogor. Di sini, beliau tidak hanya menangani laporan keuangan, tetapi juga menunjukkan kemampuan manajerial yang membuatnya dipromosikan menjadi HRD Manager hingga akhir 2012.

Tahun 2013 menjadi babak baru ketika beliau diterima bekerja di perusahaan minyak dan gas ternama, PT Medco Energi Internasional Tbk, sebagai tax specialist. Selama empat tahun, beliau terlibat dalam berbagai proyek yang memperkuat pengetahuannya di sektor energi dan sumber daya alam.

Namun, jiwa pembelajar dalam dirinya tidak pernah padam. Di tahun kedua bekerja di Medco, beliau memutuskan mengikuti Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP) tingkat B dan menyelesaikan Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA), menambah kredibilitasnya sebagai konsultan dan praktisi hukum.

Pada Maret 2017, beliau mengambil keputusan besar untuk keluar dari zona nyaman dengan mengundurkan diri dari Medco Energi dan membangun usaha konsultan pajak sendiri. Dengan nama HHH Consultant, beliau memulai perjalanan sebagai konsultan pajak mandiri.

Berkat dedikasi dan keahliannya, perusahaan ini berkembang pesat dan kini mempekerjakan tujuh karyawan tetap. Dalam tujuh tahun terakhir, HHH Consultant telah melayani ribuan klien dari berbagai sektor dan terus berkembang hingga saat ini.

Tak hanya fokus pada dunia bisnis, beliau juga aktif dalam berbagai organisasi profesional. Ia menjabat sebagai Pengurus Young IFA di International Fiscal Association, Ketua Banom Legal dan Pajak Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Bogor, Ketua Federasi Advokat Republik Indonesia (FERARI) Kota Bogor, dan anggota Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI).

Keterlibatan aktif dalam komunitas otomotif seperti Honda Brio Club (HBC), Xpander Mitsubishi Owner Club (X-MOC), Terios Rush Club Indonesia (TERUCI), Pajero One (P-One), dan Land Rover Club Indonesia (LRCI) menjadi bukti bahwa beliau mampu menyeimbangkan kehidupan profesional dan hobinya.

Akademisi yang Menginspirasi dan Penulis Produktif

Kecintaannya pada dunia hukum membawanya untuk terus mengeksplorasi berbagai kasus yang kompleks dan menantang. Beliau meyakini bahwa dunia hukum bukan hanya tentang peraturan semata, tetapi tentang bagaimana menyusun strategi dan argumentasi yang kuat, terutama dalam menghadapi kasus perpajakan dan sengketa hukum.

Selain berkarier di dunia pendidikan dan hukum, beliau juga aktif menulis dan telah menerbitkan dua buku. Buku pertamanya berjudul Hak dan Kewajiban Perpajakan Industri Otomotif, yang ditulis selama masa pandemi COVID-19 saat beliau menjalani isolasi mandiri di rumah sakit.

Masa karantina yang penuh keterbatasan justru dimanfaatkannya untuk produktif, menghasilkan karya yang bermanfaat bagi para praktisi pajak. Pengalaman menangani klien perusahaan otomotif asal Korea menjadi inspirasi utama dalam penulisan buku tersebut.

Buku keduanya, Sengketa Pajak Otomotif, diterbitkan pada tahun 2024 dan menjadi kelanjutan dari pengalaman beliau menangani berbagai sengketa perpajakan di industri otomotif. Buku ini tidak hanya membahas teori, tetapi juga studi kasus nyata yang dapat menjadi acuan bagi konsultan pajak, akademisi, dan pelaku industri.

Visi Masa Depan dan Prinsip Hidup

Memiliki semangat belajar yang tidak pernah padam, Hijrah Hafiduddin berencana melanjutkan pendidikan hingga jenjang S3 Hukum. Langkah ini bukan semata untuk menambah gelar akademik, melainkan untuk memperkuat kapabilitasnya dalam bidang hukum dan menunjang karir mengajar di perguruan tinggi ternama seperti IPB University dan Universitas Indonesia.

Di sisi lain, beliau juga memiliki target besar dalam bisnisnya. Ia berencana mengembangkan HHH Consultant hingga mampu menangani 700 klien aktif dengan sistem manajemen efektif, di mana setiap karyawan dapat mengelola hingga 10 klien bulanan. Saat ini, perusahaan baru memiliki 20-30 klien tetap, namun beliau optimis angka tersebut akan terus bertambah seiring waktu.

Dalam menjalani kehidupan, beliau berpegang pada prinsip-prinsip sederhana namun bermakna. Salah satunya berasal dari sebuah hadits yang berbunyi, “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.” Bagi beliau, keberhasilan bukan sekadar soal materi, tetapi seberapa besar dampak positif yang dapat diberikan kepada lingkungan sekitar.

Prinsip lain yang dipegang teguh adalah, “Semakin banyak memberi, semakin banyak menerima,” sebuah pandangan hidup yang mendorongnya untuk terus berbagi tanpa pamrih. Ia juga percaya bahwa memperlakukan orang tua dengan penuh hormat dan kasih sayang akan membuka pintu rezeki yang luas, sebuah nilai yang terus ia pegang dalam keseharian.

Lebih dari itu, beliau percaya bahwa persaingan terbaik adalah bersaing dengan diri sendiri untuk menjadi versi terbaik. Prinsip ini menjadi fondasi dalam setiap langkahnya, baik sebagai profesional, akademisi, maupun pribadi. Hijrah Hafiduddin membuktikan bahwa kesuksesan bukan sekadar hasil dari keberuntungan, tetapi buah dari kerja keras, kegigihan, dan kemauan untuk terus berkembang.***

 

Inayatul Muthmainnah,

Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here