Bogordaily.net – Kementerian Sosial (Kemensos) RI akan meluncurkan Sekolah Rakyat untuk masyarakat miskin yang ada di wilayah Kabupaten Bogor.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Menteri Sosial (Mensos) RI Syaifullah Yusuf usai rapat pembentukan Sekolah Rakyat bersama Gubernur Jawa Barat di Kabupaten Bogor, pada Kamis 14 Maret 2025.
Menteri Sosial Syaifullah menjelaskan bahwa, sekolah rakyat tersebut akan dikhususkan kepada masyarakat dengan ekonomi rendah. Dengan kategori ekonomi di tingkat desil 1 dan desil 2.
“Sekolah rakyat ini khusus untuk mereka yang miskin atau miskin ekstrem. Kalau dalam data tunggal sosial ekonomi dia berada di desil 1 dan desil 2,” kata Gus Ipul kepada wartawan, Kamis 14 Maret 2025.
“Desil 1 itu penduduk paling bawah itu 10 persen paling bawah, kemudian 10 persen atasnya, 10 persen atasnya, sampai desil 10,” tambahnya.
Kemudian, siswa yang akan mengikuti program sekolah rakyat tersebut akan diambil langsung dari Data Tungal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSN).
“Jadi jelas ya dtsn ini akan kita manfaatkan untuk mengintervensi program tapi juga kita jadikan referensi merekrut siswa siswi sekolah rakyat itu,” jelasnya.
Selanjutnya, siswa tersebut nantinya akan mendapatkan asrama, peralatan sekolah, dan juga kebutuhan sehari hari secara gratis.
“Setelah itu sekolah ini berasrama, gratis mulai dari baju, peralatan sekolahnya, maupun keperluan lainnya seperti makan, minum ditanggung oleh pemerintah,” ujar Gus Ipul.
Adapun, jumlah siswa yang ditargetkan oleh Kemensos RI dalam sekolah rakyat yakni 1.000 murid dengan berbagai jenjang pendidikan.
“Lalu kedepan diharapkan ini jenjang pendidikan SD, SMP, SMA. Di mana akan dialokasikan sekitar 300-350 murid perjenjang pendidikan, kira2 1000 lah itu nanti satu sekolah rakyat,” tuturnya.
Selain itu, dalam pelaksanaanya akan dimulai secara berjenjang dari tingkat SD, SMP hingga SMA dengan target pembangunan tahun 2025.
“Dimulai tahun ini dengan melihat situasi dan kondisinya, mungkin ada dimulai dari SMA, ada yg dimulai dari SMP, ada yang dimulai dari SD. Nanti kita lihat situasi dan kondisinya,” katanya.
Lebih lanjut, pihaknya mengajak kepada Pemerintah Provinsi dan daerah untuk segera menetukan wilayah serta lahan yang hendak dibangun sekolah. Dengan target lembangunan dimulai pada tahun 2025.
“Sekarang kita sedang berkonsolidasi dengan bupati Walikota dan Gubernur seperti hari ini. Kita mohon kepada bupati wali kota yang memiliki aset maupun tanah, aset merupakan bangunan ataupun tanah itu bisa nanti diusulkan kepada kementerian sosial,” ujarnya.
“Jadi nanti kita akan lihat kita akan periksa mana mana yang memenuhi kriteria, dan insya allah kalau memungkinkan akan dibangun tahun ini,” tambah Gus Ipul.(Albin Pandita)