Wednesday, 2 April 2025
HomeBeritaKisah Doni Sahat Tua Manalu: Mengabdi dengan Ilmu, Berkarya untuk Bangsa

Kisah Doni Sahat Tua Manalu: Mengabdi dengan Ilmu, Berkarya untuk Bangsa

Bogordaily.net – Ilmu bukan sekadar teori, tetapi tentang bagaimana ia bisa menciptakan perubahan nyata di tengah perkembangan dunia. Seorang akademisi hadir bukan hanya untuk mengajar tetapi juga untuk membangun masa depan. Dr. Doni Sahat Tua Manalu, SE., M.Si., adalah sosok akademisi yang tidak hanya berperan sebagai pendidik, tetapi juga sebagai penggerak perubahan di dunia agribisnis dan pendidikan vokasi.

Dengan pengalaman luas dalam penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pengembangan inovasi di sektor agribisnis khususnya dalam bidang pemasaran, kelembagaan dan digital marketing, ia telah membuktikan bahwa ilmu bukan hanya untuk sekedar dipelajari, tetapi juga untuk diterapkan dalam kehidupan nyata.

Perjalanan hidupnya yang penuh dengan semangat juang, dari seorang anak desa di Labuhan Batu Utara, Sumatra Utara, hingga menjadi dosen di IPB University, adalah cerminan dari kerja keras, dedikasi, dan komitmen tinggi terhadap pendidikan dan pengabdiannya kepada masyarakat.

Perjalanan Hidup: Dari Desa ke Dunia Akademik
Dibalik setiap pencapaian besarnya, Dr. Doni menghadapi berbagai tantangan yang mengasah keteguhan hatinya. Sejak kecil, ia bercita-cita untuk menuntut ilmu di Pulau Jawa, karena melihat peluang yang lebih luas dibandingkan kampung halamannya. Awalnya, ia bercita-cita menjadi dokter dan sempat mencoba mengikuti seleksi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Universitas Padjadjaran. Namun, ketika impian itu tidak terwujud, ia tidak menyerah begitu saja. Justru, ia menemukan jalannya sendiri melalui dunia agribisnis di IPB University. Dari sanalah, tekadnya untuk berkontribusi bagi dunia pendidikan dan pertanian semakin kuat.

Lahir di Tapian Nauli pada 3 Oktober 1986, Dr. Doni dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang menghargai pendidikan dan kerja keras. Ayahnya seorang guru Sekolah Dasar yang mengajarkan nilai-nilai disiplin, sementara ibunya adalah seorang pengusaha yang mengelola berbagai usaha dari peternakan hingga perkebunan kelapa sawit. Dari orang tuanya, ia belajar bahwa ketekunan dan kerja keras adalah kunci keberhasilan.

Tahun 2005 menjadi titik awal perjalanan akademiknya di IPB University, di mana ia diterima di Program Diploma 3 Teknologi Industri Benih (TIB). Sejak awal kuliah, ia aktif berorganisasi, bahkan menjadi salah satu pendiri Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Diploma IPB dan Paduan Suara Diploma Voice (DVoice), organisasi mahasiswa vokasi pertama di IPB. Keterlibatannya dalam organisasi ini membentuk jiwa kepemimpinannya dan membantunya memahami pentingnya sinergi, leadership, team work dan soft skill untuk dapat di terapkan di dunia nyata ketika sudah bekerja.

Dari Akademisi ke Inovator
Setelah menyelesaikan pendidikan diploma tiga (D3) di IPB University, ia mendapatkan kesempatan berharga untuk mengikuti program magang (internship) di Jepang selama satu tahun. Pengalaman internasional ini membuka wawasannya tentang teknologi pertanian dan sistem agribisnis modern.

Sepulangnya ke Indonesia, ia melanjutkan pendidikan S1 di bidang Agribisnis di Departemen Agribisnis-FEM IPB University, yang berhasil diselesaikannya pada tahun 2011 selama menempuh pendidikan S1 ia juga aktif menjadi asisten dosen di Program Diploma Tiga IPB University. Setelah menyelesaikan Skripsi, sebelum wisuda, ia diterima dan mulai bekerja di sebuah perusahaan multinasional, tetapi panggilan hatinya untuk kembali ke dunia akademik membawanya kembali ke IPB dengan tetap sebagai asisten dosen mengajar di akhir pekan.

Tahun 2012 menjadi momen penting ketika ia mendapatkan beasiswa unggulan dikti calon dosen untuk melanjutkan studi S2 di bidang Agribisnis di IPB University. Dengan semangat belajar yang tinggi, ia menyelesaikan studi magisternya dalam waktu 20 bulan, lebih cepat dari durasi normal 24 bulan. Tidak berhenti di situ, pada tahun 2015, ia melanjutkan studi doktoralnya dalam Ilmu Ekonomi Pertanian di IPB dan berhasil menyelesaikannya pada tahun 2020.

Kontribusi dalam Dunia Pendidikan
Kini, sebagai dosen tetap pad Program Studi Manajemen Agribisnis Sekolah Vokasi IPB University, Dr. Doni mengajar berbagai mata kuliah, seperti Ekonomi Mikro, Ekonomi Makro, Ekonomi Manajerial, Kewirausahaan, Metode Kuantitatif Manajemen, Manajemen Pemasaran, Digital Marketing, dan Riset Terapan Agribisnis.

Ia tidak hanya mengajar, tetapi juga aktif dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu proyek unggulannya adalah penelitian dan pengembangan pupuk organik yang sedang digarap sebagai produk Teaching Factory di Sekolah Vokasi IPB University dengan dana LPDP, sebelumnya pada 2023-2024, Dr. Doni juga menjadi ketua konsorsium wilayah Jawa Barat dan Banten dalam penelitian Pengembangan Ekosistem Berbasis Potensi Daerah Provinsi Jawa Barat dan Banten, yang diselenggarakan oleh Kemendikbud melalu Direktorat Pendidikan Vokasi dengan dana LPDP, menghasilkan beberapa rekomendasi mengenai potensi daerah di provinsi Jawa Barat dan Banten, yang dapat dikembangkan melalui pendidikan vokasi yang ada.

Beberapa hasil penelitiannya yang lain bersama tim juga telah banyak dihasilkan dan diimplementasikan oleh mitra seperti Teknologi Terkini dalam bidang Agrowisata, Penerapan Good Agricultural Pratices (GAP) pada komoditas kopi, produksi bibit kopi stek berakar, pembuatan pupuk cair dan pupuk padat dari limbah kopi.

Selain sebagai akademisi, Dr. Doni juga dikenal sebagai seorang wirausahawan yang memiliki berbagai unit bisnis. Ia juga aktif sebagai asesor kompetensi dalam bidang digital marketing, pendampingan UMKM serta Manajer Produksi Agribisnis.

Keahliannya dalam pemasaran digital membawanya menjadi trainer di berbagai lembaga dan turut serta dalam peningkatan kapasitas pelaku usaha mikro di Indonesia dengan menjadi pendamping UMKM. Karyanya sudah banyak dipublikasikan dalam bentuk buku, jurnal dan Hak Kekayaan Intelektual baik itu berupa pencatatan, paten sederhana maupun paten.

Membentuk Generasi Muda yang Adaptif
Dalam pandangannya terhadap sistem pendidikan saat ini, ia mengapresiasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberi mahasiswa pengalaman langsung di dunia industri.

Namun, ia juga melihat beberapa tantangan dalam implementasi program ini, karena di semester tertentu mahasiswa diberikan kebebasan sebanyak 20 SKS di luar kampus maka akan ada mata kuliah yang seharusnya menjadi kompetensi inti program studi namun tidak dipelajari mahasiswa di kelas karena mengikuti program MBKM yang menjadikan pemahaman mahasiswa pada mata kuliah kompetensi inti prodi tersebut menjadi lemah.

Selain itu, ia juga mengamati pergeseran pola belajar mahasiswa, yang lebih banyak mengandalkan teknologi tanpa mencatat secara manual, yang menurutnya dapat berdampak pada daya ingat dan pemahaman mahasiswa.

Sebagai seorang akademisi, Dr. Doni Sahat Tua Manalu, memiliki filosofi hidup yang ia pegang teguh yaitu dengan melakukan hal-hal kecil yang dapat memberikan dampak besar bagi orang lain.

Ia percaya bahwa keberhasilan seorang pendidik tidak hanya diukur dari prestasi akademik, tetapi juga dari seberapa besar pengaruh positif yang dapat diberikan kepada mahasiswa dan masyarakat. “Saya berdoa agar saya dikenal bukan sebagai dosen yang penuh sensasi, tetapi sebagai dosen yang berprestasi dan menginspirasi mahasiswa, itu harapan saya” ungkapnya.

Menginspirasi untuk Membangun Masa Depan
Harapannya untuk dunia pendidikan adalah menciptakan sistem yang lebih selaras dengan kebutuhan dunia kerja, sehingga mahasiswa tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga keterampilan yang aplikatif.

Ia berpesan kepada generasi muda yang ingin menjadi akademisi untuk menekuni bidang yang mereka sukai dan menjadi ahli di bidang tersebut. “Ambil satu bidang dan tekuni sampai menjadi expert.

Dunia akan mencari Anda jika Anda ahli dalam bidang tersebut,” ujarnya. Dengan semangat pengabdian dan dedikasi yang tinggi, Dr. Doni Sahat Tua Manalu terus berkontribusi dalam mencetak generasi penerus yang kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan. Ilmu yang ia tanamkan, semangat yang ia tularkan, serta kontribusi nyata yang ia lakukan menjadikannya sosok yang layak menjadi inspirasi bagi banyak orang.***

Alisa Putri mahasiswa program studi Komunikasi Digital dan Media SV IPB

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here