Bogordaily.net – Perkembangan AI (Artificial Intelligence) telah membawa perubahan besar dalam dunia kreatif dan komunikasi visual, terutama dalam meningkatkan efisiensi. AI semakin canggih dalam menghasilkan gambar yang sebelumnya hanya bisa dibuat oleh manusia. Berdasarkan data Litbang Kompas (2023), sekitar 26,7 juta tenaga kerja di Indonesia telah terbantu oleh AI.
Teknologi AI ini memungkinkan pekerjaan kreatif, seperti pembuatan desain atau ilustrasi, dilakukan secara otomatis tanpa harus dilakukan secara manual, sehingga pekerjaan yang sebelumnya memerlukan waktu lama kini dapat diselesaikan lebih cepat.
Dengan bantuan AI, siapa saja dapat membuat desain atau ilustrasi hanya dengan memasukkan perintah teks, tanpa perlu memiliki keterampilan desain yang mendalam.
Penggunaan AI dalam industri kreatif terus berkembang pesat, terutama dalam bidang desain grafis, ilustrasi digital, dan pemasaran visual.
Misalnya, AI dalam desain grafis digunakan untuk mempercepat pembuatan layout, pemilihan warna, dan pengeditan gambar secara otomatis.
Seperti dijelaskan di Grafisify, Platform seperti Canva dan Adobe Sensei memungkinkan tugas-tugas dasar seperti pengaturan layout, pemilihan warna, atau pengeditan foto dapat dilakukan secara otomatis.
Sementara teknologi desain generatif seperti DALL-E dapat menciptakan variasi visual berdasarkan perintah teks dari pengguna.
AI telah menjadi alat yang semakin penting dalam komunikasi visual, khususnya dalam membantu kreativitas desainer. Banyak desainer yang menggunakan AI untuk mengeksplorasi ide baru, menciptakan variasi desain, atau menghasilkan sketsa awal yang kemudian mereka sempurnakan secara manual.
AI tidak hanya mempercepat proses kreatif tetapi juga membantu menghilangkan hambatan teknis bagi seseorang yang tidak memiliki keahlian desain mendalam.
Meskipun AI dapat menciptakan desain yang cepat, ada kekhawatiran bahwa penggunaan AI secara berlebihan dapat menghasilkan karya yang terkesan mekanis, mempengaruhi nilai personal dalam desain, dan mengurangi sentuhan kreatif manusia (Reza, 2024).
Salah satu masalah utama dalam penggunaan AI ini adalah orisinalitas dan kreativitas. AI bekerja dengan menganalisis dan meniru pola dari kumpulan data yang sudah ada, sehingga hasil yang dihasilkan seringkali tidak sepenuhnya orisinal.
Hal ini dapat menyebabkan desain yang terlalu standar atau seragam, sehingga mengurangi keunikan dalam komunikasi visual.
Perkembangan AI dalam komunikasi visual diperkirakan akan terus berkembang, tetapi perannya hanya sebagai alat bantu dan bukan pengganti kreativitas manusia sepenuhnya.
AI dapat membantu desainer dalam mengeksplorasi ide-ide baru yang kreatif, menyusun komposisi, atau menyesuaikan desain dengan tren pasar.
Namun, faktor utama dalam menciptakan komunikasi visual yang bermakna tetap berada pada intuisi dan pemahaman manusia terhadap konteks budaya serta emosi yang ingin disampaikan dalam sebuah karya.
Misalnya, walaupun AI dapat menghasilkan karya dengan kualitas tinggi dalam hitungan detik, tetapi hanya manusia yang dapat memahami nilai estetika dan emosi yang ingin disampaikan dalam sebuah karya.
Dengan memahami cara menggunakan AI sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti kreativitas manusia, maka industri kreatif dapat terus berkembang di era digital.
Hal inilah yang membuat masa depan komunikasi visual dengan AI lebih menekankan pada kolaborasi antara manusia dan teknologi AI, bukan didominasi oleh AI sepenuhnya.
Cara kita memanfaatkan teknologi ini akan menentukan apakah AI menjadi tantangan atau justru peluang bagi masa depan komunikasi visual.***
Putri Yuliadisti                                                 Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University