Bogordaily.net – Pada Senin, 6 Januari 2025, Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) secara resmi mengumumkan pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih Tim Nasional Indonesia. Penggemar sepak bola di tanah air banyak berbicara tentang keputusan ini. Mereka harus rela melepas Shin Tae-yong, dalam genggaman demi Kemenangan Indonesia.
Setelah lima tahun menjabat sebagai pelatih tim Garuda, karier Shin Tae-yong di Timnas Indonesia berakhir pada awal Januari 2025. Pada 28 Desember 2019, Shin Tae-yong secara resmi menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Selama masa jabatannya, Shin Tae-yong telah memimpin Indonesia dalam berbagai kompetisi sepak bola, seperti Kualifikasi Piala Dunia dan Piala AFF. Namun, keputusan PSSI untuk memecat Shin Tae-yong tidak tiba-tiba. Proses ini telah dipertimbangkan sejak Oktober 2024, ketika Indonesia melawan China di Zona Asia Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Saat itu, ada perselisihan di dalam Timnas Indonesia, tetapi Erick Thohir, Ketua PSSI, tidak mau mengungkapkannya. Selain itu, tim Garuda kalah dari China dengan skor 2-1.
Setelah pertandingan imbang 2-2 antara Indonesia dan Bahrain, dikabarkan ada konflik di dalam tim Timnas karena Shin Tae-yong menolak saat beberapa pemain mengajaknya berbicara.
Pemain yang mempertanyakan taktiknya saat melawan Bahrain kemudian menerima konsekuensi, yaitu Thom Haye dikeluarkan dari tim dan Jay Idzes dilepas dari ban kapten.
Timnas Indonesia kemudian menerima hasil yang tidak memuaskan setelah kalah 1-2 dari China, meskipun Pasukan Garuda mengontrol pertandingan. PSSI sebenarnya memiliki kemampuan untuk langsung memecat Shin Tae-yong setelah pertandingan melawan China.
Namun, keputusan ini kemudian ditunda hingga awal Januari 2025. Oleh karena itu, pemecatan Shin Tae-yong mungkin merupakan tindakan strategis dari PSSI untuk memperbaiki keadaan.
Shin Tae Yong: Korban kegagalan PSSI?
Penggemar sepak bola Indonesia sangat memperdebatkan pemecatan Shin Tae Yeon sebagai pelatih tim nasional sepak bola Indonesia pada 20 Desember 2022 oleh PSSI.
Keputusan ini tentu saja menimbulkan banyak pertanyaan dan kekecewaan, terutama mengingat prestasi Shin Tae Yeon sebagai pelatih.
Pertama-tama, harus diakui bahwa Shin Tae Yeon telah mengubah tim nasional sepak bola Indonesia secara signifikan.
Ia telah membantu tim nasional Indonesia menang banyak pertandingan penting, seperti kemenangan atas Malaysia dengan skor 2-1 pada pertandingan persahabatan pada 19 November 2022 dan kemenangan 1-0 atas Thailand pada 29 Desember 2022 di Grup G Piala AFF 2022.
Selain itu, gaya permainan yang lebih menarik dan agresif telah membuat tim Indonesia lebih kompetitif di tingkat internasional.
Selain itu, data statistik menunjukkan bahwa selama masa jabatan Shin Tae Yeon, timnas Indonesia telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam hal penyerangan dan pertahanan.
Namun, PSSI telah menyatakan bahwa pemecatan Shin Tae Yeon adalah hasil dari prestasi timnas Indonesia yang buruk pada beberapa pertandingan terakhir.
PSSI juga telah menyatakan keinginan mereka untuk membawa perubahan baru pada timnas Indonesia, yang diharapkan dapat membawa timnas Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.
Tujuan PSSI adalah untuk memperbaiki peringkat timnas Indonesia di FIFA, yang saat ini berada di peringkat 154 di dunia.
Oleh karena itu, pemecatan Shin Tae Yeon dapat dianggap sebagai tindakan strategis untuk mencapai tujuan tersebut.
Meskipun banyak yang merasa bahwa pemecatan Shin Tae Yeon tidak adil, namun perlu diingat bahwa PSSI memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa timnas Indonesia mencapai prestasi yang terbaik.
Dengan demikian, keputusan untuk memecat Shin Tae-Yong dapat dipandang sebagai langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Apakah Keputusan PSSI Sudah Benar?
Banyak penggemar sepak bola Indonesia yang merasa bahwa keputusan PSSI untuk memecat Shin Tae Yeon sebagai pelatih timnas Indonesia tidak adil, karena Shin Tae Yeon telah melakukan banyak hal baik untuk timnas Indonesia selama lima tahun menjabat.
Selain itu, banyak juga yang merasa bahwa PSSI telah terlalu cepat dalam mengambil keputusan untuk memecat Shin Tae Yeon, tanpa memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada Shin Tae Yeon untuk memperbaiki prestasi timnas Indonesia.
Namun, di lain sisi, keputusan pemecatan Shin Tae-yong dilakukan dengan berbagai pertimbangan dan evaluasi yang matang.
Evaluasi yang dimaksud menyoroti strategi permainan dan komunikasi antara pelatih dan pemain, yang dinilai belum optimal.
Timnas memerlukan pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang disepakati para pemain, dan PSSI telah memutuskan bahwa Shin Tae-yong bukanlah orang yang tepat untuk melakukan hal tersebut.
Shin Tae-yong sendiri menyadari bahwa keputusan penghentian kerja sama dengan PSSI merupakan salah satu konsekuensinya sebagai pelatih.
Ia mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang sudah diberikan PSSI selama lebih kurang lima tahun dan berharap Timnas bisa lolos ke Piala Dunia.
Dalam proses pemecatan yang terjadi pada Shin Tae Yong, PSSI juga sudah menyiapkan para pengganti sebagai pelatih baru untuk Timnas sendiri.
Salah satu kandidat yang telah diwawancarai adalah eks striker timnas Belanda, Patrick Kluivert.
Jurnalis sepak bola, Fabrizio Romano, juga telah mengumumkan nama Patrick Kluivert sebagai pengganti Shin Tae-yong.
Dengan demikian, PSSI telah menunjukkan komitmennya untuk memperbaiki prestasi timnas Indonesia dan mencapai target yang diharapkan.
Keputusan PSSI untuk memecat Shin Tae-yong juga menunjukkan bahwa organisasi tersebut tidak takut untuk mengambil keputusan yang sulit untuk memperbaiki masa depan timnas Indonesia.
Dengan memecat Shin Tae-yong, PSSI telah menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan prestasi timnas Indonesia dan mencapai target yang diharapkan.
Langkah ini juga menunjukkan bahwa PSSI memiliki visi yang jelas untuk masa depan timnas Indonesia dan tidak akan ragu-ragu untuk mengambil keputusan yang diperlukan untuk mencapai visi tersebut.
Dengan menunjuk Patrick Kluivert sebagai kandidat pelatih baru, PSSI telah menunjukkan komitmennya untuk memperbaiki prestasi timnas Indonesia dengan mendatangkan pelatih yang berpengalaman dan memiliki track record yang baik.
Patrick Kluivert memiliki pengalaman yang luas sebagai pemain dan pelatih, dan telah menunjukkan kemampuannya dalam memimpin tim untuk mencapai kesuksesan. Dengan demikian, PSSI telah menunjukkan keseriusannya dalam meningkatkan prestasi timnas Indonesia dan mencapai target yang diharapkan.
Mirta Riski Utami Mahasiswa Komunikasi Digital Dan Media Sekolah Vokasi IPB University