Bogordaily.net – Ratih Pratiwi, S.E., M.Ak., adalah Ketua Program Studi Akuntansi Sekolah Vokasi IPB. Beliau lahir pada 23 Juni 1987 di Kota Bogor, tempat yang menjadi saksi tumbuh kembangnya hingga saat ini. Meski tidak terlintas dalam pikirannya saat kecil untuk menjadi seorang dosen, perjalanan hidup membawa Ibu Ratih ke dunia akademik yang kini menjadi karier utamanya.
Pada masa SMA, Ratih lebih tertarik pada pelajaran-pelajaran sosial. Hal ini mendorongnya untuk memilih jurusan IPS di SMA Negeri 6 Bogor. Di sinilah awal mula ketertarikannya pada dunia ekonomi dan akuntansi mulai tumbuh.
Selama mengikuti pelajaran ekonomi, Ibu Ratih merasa pelajaran akuntansi memberikan pemahaman yang lebih mudah dan menyenangkan, bahkan nilai akuntansinya lebih baik dibandingkan dengan pelajaran lainnya.
Dari sinilah, ia memutuskan untuk melanjutkan kuliah di bidang ekonomi, yang menurutnya sangat sesuai dengan minat dan passion-nya.
Ibu Ratih menempuh pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Pakuan dan melanjutkan studi Magister Akuntansi di Universitas Pancasila. Saat menjalani masa kuliah, beliau dikenal sebagai mahasiswa yang sangat disiplin dan gemar mencatat setiap materi yang disampaikan oleh dosen.
Menurut Ibu Ratih, mencatat materi kuliah sangat membantunya dalam memahami dan mengingat materi yang dipelajari. Berkat ketekunannya, Ibu Ratih hanya membutuhkan waktu 3,5 tahun untuk menyelesaikan kuliah S1-nya.
Selain fokus pada kuliah, Ratih juga mulai bekerja sebagai akuntan di sebuah perusahaan kayu pada semester 7. Keputusan untuk bekerja pada saat itu diambil karena Ibu Ratih hanya tinggal menyusun skripsi untuk menyelesaikan kuliah.
Dari hasil kerja tersebut, ia merasa bangga karena bisa membayar uang SPP kuliahnya dengan penghasilan sendiri. Bagi Ratih, ini merupakan pencapaian yang sangat berarti dan memberikan rasa mandiri yang luar biasa.
Setelah lulus kuliah, meskipun sudah menjadi akuntan di perusahaan kayu, Ratih memutuskan untuk melanjutkan karier di bidang akademik. Ia berhenti bekerja di perusahaan kayu dan mulai mengajar di Sekolah Vokasi IPB.
Awalnya, Ratih merintis karier sebagai asisten dosen (asdos), namun dengan pengalaman dan kontrak kerja yang semakin panjang, pada tahun 2010 beliau pun menjadi dosen tetap di Sekolah Vokasi IPB. Ratih mengampu beberapa mata kuliah, di antaranya Sistem Informasi Akuntansi, Komputer Aplikasi Akuntansi, Akuntansi Biaya dan Manajemen Keuangan.
Sebagai seorang dosen, Ratih tidak hanya berfokus pada pengajaran, tetapi juga terus mengembangkan diri dengan mengikuti berbagai sertifikasi.
Ia memiliki sertifikasi di berbagai bidang, seperti sertifikasi kompetensi yaitu Chartered Institute Logistic dan Transport, Computerised Accounting with MYOB Accounting V22, Certified Accurate Professional (CAP), dan Registered Securities Analyst (RSA). Hal tersebut dirasa penting untuk menunjang profesinya sebagai dosen akuntansi.
Selain itu, Ratih juga aktif mengikuti sertifikasi lainnya dengan tujuan untuk terus berkembang.
Salah satu kekhawatiran Ratih adalah profesi akuntansi yang bisa saja tergantikan oleh perkembangan teknologi.
Oleh karena itu, beliau merasa penting untuk terus meningkatkan kompetensi agar tetap relevan dan berdaya saing di bidang akuntansi.
Tak hanya mengajar, Ratih juga menjabat sebagai Sekretaris Program Studi Akuntansi di Sekolah Vokasi IPB.
Dalam posisi ini, beliau bertanggung jawab atas berbagai tugas administratif, termasuk menyusun kurikulum, mengembangkan perancangan produk mahasiswa, serta berbagai tugas lainnya yang berhubungan dengan jalannya program studi.
Pengalaman menjadi Sekretaris Prodi memberikan Ibu Ratih banyak pembelajaran berharga, yang akhirnya mengantarkannya pada posisi yang lebih tinggi.
Pada tahun 2023, Ratih terpilih menjadi Ketua Program Studi Akuntansi Sekolah Vokasi IPB. Dengan pengalaman yang luas dan pengetahuan yang mumpuni, beliau siap mengemban tanggung jawab besar ini.
Dalam peran barunya, Ratih terus memberikan kontribusi terbaik untuk kemajuan Program Studi Akuntansi, sekaligus memperkuat posisi Sekolah Vokasi IPB sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas.
Selain aktif mengajar di kampus, Ratih juga sering diundang sebagai dosen tamu di berbagai kesempatan. Berkat reputasinya sebagai dosen yang kompeten, beliau sering diminta untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan mahasiswa dan kolega dari berbagai institusi.
Sebagai seorang akademisi, Ibu Ratih memiliki visi untuk tidak hanya mengajar, tetapi juga memberikan inspirasi dan dorongan bagi mahasiswa untuk terus berkembang, baik dalam bidang akademik maupun dalam kehidupan pribadi.
Selain itu, Ratih Pratiwi juga sering melakukan pengabdian masyarakat, di antaranya menjadi Relawan Pajak kerja sama antara Tax Center IPB dengan Kanwil DJP Jawa Barat III, Pengelolaan Keuangan bagi Ibu-ibu PKK di Cihideung Udik, pelatihan penyusunan laporan keuangan bagi anak-anak Panti Asuhan Alqi Ceria dan pengabdian masyarakat lainnya.
Dalam menjalani profesinya sebagai dosen, Ibu Ratih selalu menekankan pentingnya nilai-nilai kejujuran dan kemampuan untuk menempatkan diri dengan baik di berbagai situasi. Ia mengingatkan mahasiswa untuk selalu menjaga sikap profesional dan memiliki integritas yang tinggi, baik di dunia akademik maupun di dunia kerja. Menurut Ibu Ratih, kejujuran adalah landasan utama dalam meraih kesuksesan dan membangun karier yang berkelanjutan.
Ratih Pratiwi juga berpesan agar mahasiswa senantiasa berani berinovasi, beradaptasi dengan perkembangan zaman, dan terus mengejar impian mereka. Dengan tekad, kerja keras, dan kejujuran, Ratih Pratiwi yakin bahwa setiap mahasiswa bisa mencapai tujuan hidupnya. Ia berharap dapat terus memberikan kontribusi yang bermanfaat, baik bagi dunia pendidikan maupun masyarakat luas.
Melalui perjalanan karir yang panjang dan penuh tantangan, Ibu Ratih Pratiwi telah membuktikan bahwa kerja keras, semangat belajar, dan integritas adalah kunci untuk mencapai sukses. Kini, sebagai Ketua Program Studi Akuntansi di IPB, beliau terus mengabdi dan berkomitmen untuk menjadikan pendidikan akuntansi lebih relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan industri.***
Muhammad Haqqi
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media
Sekolah Vokasi IPB