Bogordaily.net – Salwa Putri Awalina
lahir di Bogor pada 27 Mei 2002 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara. Ia memiliki seorang adik laki-laki dan tumbuh dalam lingkungan keluarga yang sangat menghargai pendidikan, disiplin, dan kreativitas.
Sejak kecil, Salwa sudah menunjukkan minat besar terhadap dunia literasi. Ia selalu merasa bahagia setiap kali ayahnya pulang kerja, bukan hanya karena bisa bertemu sang ayah, tetapi juga karena ada satu hal yang selalu dibawanya—majalah Bobo.
Kebiasaan sederhana itu ternyata berdampak besar. Dari membaca Bobo, ia mulai mengenal berbagai cerita, petualangan, dan tokoh-tokoh menarik yang membuat imajinasinya berkembang, memperluas wawasan, dan meningkatkan rasa ingin tahunya.
Sejak saat itu, membaca bukan sekadar hobi, tetapi menjadi bagian dari kesehariannya. Imajinasi yang terasah dari kebiasaan ini membuatnya selalu penasaran dengan berbagai hal hingga akhirnya tumbuh menjadi seseorang yang mencintai dunia literasi.
Kegemarannya membaca cerita-cerita fiksi dan dongeng membuatnya lebih menyukai bacaan dengan banyak gambar dan narasi yang kuat. Dibandingkan dengan komik, ia lebih menikmati buku yang memiliki cerita panjang dan mendetail.
Salwa adalah anak yang mandiri dalam belajar. Sejak kecil, ia terbiasa mengerjakan tugas sekolah sendiri. Biasanya, ia menyelesaikan tugasnya pada sore hari agar ketika ayahnya pulang, ia bisa langsung menikmati waktu membaca tanpa gangguan. Kebiasaan ini tidak hanya membentuk kedisiplinannya dalam mengatur waktu, tetapi juga menjadikannya pribadi yang bertanggung jawab dan terorganisasi.
Pendidikan formal Salwa dimulai dari TK Indria, lalu ia melanjutkan ke SD Rimba Putra, SMPN 7 Bogor, dan SMAN 4 Bogor. Semasa sekolah, ia aktif mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan kompetisi.
Saat SD, ia bergabung dalam kelompok paduan suara, yang menjadi pengalaman pertamanya dalam bidang seni dan melatihnya untuk tampil di depan publik. Saat SMP, ia mulai tertarik dengan dunia jurnalistik dan terpilih menjadi perwakilan sekolah dalam Lomba Jurnalistik Tingkat Kota Bogor.
Meskipun tidak berhasil meraih juara, kesempatan tersebut tetap menjadi pengalaman berharga bagi Salwa karena mengantarkannya pada rasa ingin tahu yang tinggi mengenai bidang jurnalistik hingga saat ini.
Di SMA, Salwa semakin menonjol dalam berbagai kompetisi. Ia berhasil meraih juara 2 pada perlombaan menulis puisi dalam rangka memperingati Bulan Bahasa di sekolahnya beberapa tahun lalu. Bidang seni tari pun turut ia geluti, meski diiringi dengan kendala dari sang ayah sendiri.
Sikap pantang menyerah Salwa membawanya menjadi peraih juara 1 Lomba Tari Saman atau Ratoh Jaroe tingkat provinsi beberapa tahun silam. Prestasi ini menjadi bekal kesiapan mentalnya dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Sejak masa SMA, Salwa mulai aktif menulis di Wattpad. Ia menuangkan perasaannya dalam bentuk puisi dan sajak, terutama saat merasa galau atau tidak memiliki teman bercerita. Baginya, menulis adalah cara terbaik untuk mengungkapkan emosi dan menciptakan sesuatu yang bernilai.
Kegemarannya menulis juga dipengaruhi oleh ayahnya, yang memiliki hobi serupa. Ia percaya bahwa menulis bukan hanya sekadar mengungkapkan isi hati, tetapi juga meninggalkan jejak dalam kehidupan.
Setelah lulus SMA, Salwa melanjutkan pendidikannya di Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan mengambil program studi Komunikasi.
Awalnya, ia bercita-cita menjadi seorang guru, terinspirasi dari ibunya yang berprofesi sebagai pendidik. Menurutnya, seorang guru adalah sosok yang cerdas, penuh dedikasi, dan memiliki peran penting dalam berbagi ilmu kepada banyak orang. Namun, seiring berjalannya waktu, ia menemukan ketertarikan yang lebih luas dalam dunia media dan komunikasi.
Sebagai mahasiswa, ia tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan proyek. Salah satu perannya yang paling berkesan adalah menjadi asisten dosen untuk mata kuliah Praktik Acara Komunikasi/Event Organizer.
Dalam peran ini, ia memiliki kesempatan untuk berbagi ilmu dengan mahasiswa lainnya dan mendapatkan pengalaman dalam dunia akademik.
Ia pernah mendapat kesempatan terjun di dunia media televisi dalam bidang Marketing Communication Publicity di MNC Media dengan tanggung jawab mengoordinasikan 300 fanbase Obsesi Awards. Ketertarikannya pada dunia event membawa Salwa untuk terus mencari celah demi mendapat pengalaman baru
. Akhirnya, ia berhasil menjadi crew wedding organizer hingga crew dan tour leader di Parade Trans Wisata, biro perjalanan dan wisata miliknya sendiri.
Salwa juga aktif dalam berbagai organisasi, seperti Ruang Vokasi ID, serta beberapa proyek webinar nasional. Ia pernah mengelola dan mengembangkan konsep Webinar Nasional Public Speaking Louder n Louder 2021 serta Webinar Fotografi TRAVELENS 2022. Ia juga menjadi MC di beberapa acara webinar yang diselenggarakan oleh BEM Sekolah Vokasi IPB University.
Semua pengalaman ini membentuknya menjadi pribadi yang lebih percaya diri, komunikatif, dan memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik.
Di usia 23 tahun, Salwa tengah mengembangkan PT Parade Cipta Niaga, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, termasuk wedding organizer, catering, dan travel wisata. Baginya, mendirikan usaha bukan hanya tentang mencari keuntungan, tetapi juga menciptakan peluang dan memberikan manfaat bagi banyak orang. Ia ingin perusahaannya berkembang.
Ayahnya selalu mengajarkan Salwa untuk menjadi pribadi yang tegas, mandiri, senang mengeksplorasi banyak hal, dan memanfaatkan kesempatan yang ada. Sementara itu, ibunya menekankan pentingnya bersikap adaptif dan memiliki prinsip yang kokoh.
Berbagai tantangan dan pengalaman yang ia dapatkan mengantarkannya menjadi pribadi yang memiliki semangat tinggi untuk selalu berani mencoba hal baru. Dari berbagai pengalaman dalam hidupnya, ia belajar untuk tetap menyediakan ruang ikhlas yang diiringi dengan pikiran positif agar tetap optimis, tidak berlarut dalam kegagalan, dan terus memanfaatkan peluang baru yang ada di depan.
Salwa selalu berpegang pada keyakinan bahwa tantangan adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan. Ia percaya bahwa setiap kegagalan bukanlah akhir, melainkan kesempatan untuk belajar dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Melalui semangat dan kerja keras, ia berharap bisa terus berkembang, memberikan dampak positif bagi orang-orang di sekitarnya, dan mewujudkan impian yang telah lama ia cita-citakan. ***