Bogordaily.net – Perjalanan panjang dengan bus selalu memiliki daya tarik tersendiri. Bagi sebagian orang merasa bepergian dengan pesawat jauh lebih nyaman. Namun, bagi mereka yang suka menikmati setiap perjalanan, maka perjalanan darat dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan. Saya menempuh perjalanan dari Bogor, Jawa Barat, ke Bukittinggi, Sumatera Barat menggunakan bus.
Dengan jarak lebih dari 1.300 kilometer, perjalanan ini membawa saya melewati berbagai kota dengan pemandangan yang luar biasa. Dari jalanan ramai di Pulau Jawa, melintasi Selat Sunda menuju Sumatera, hingga melewati perbukitan dan lembah Sumatera Barat.
Banyak orang yang mungkin bertanya, mengapa memilih perjalanan panjang dengan bus? Jawabannya sederhana, saya ingin merasakan setiap perubahan suasana, bertemu dengan orang-orang baru, dan mencicipi makanan khas dari berbagai daerah yang saya lewati.
Berbeda dengan perjalanan udara yang hanya menghabiskan waktu beberapa jam.
Selain itu, perjalanan dengan bus memiliki kesenangan tersendiri. Ada rasa kebersamaan di antara penumpang, seperti berbagi cerita tentang tujuan masing-masing. Di setiap kota yang dilewati, saya bisa melihat kehidupan masyarakat disana, menikmati suasana berbeda di tiap kota.
Dengan perasaan bahagia, saya mempersiapkan diri untuk perjalanan panjang ini. Bekal makanan ringan, power bank, dan playlist musik favorit sudah siap untuk menemani saya selama perjalanan. Saya pun berangkat menuju Terminal Baranangsiang, Bogor, tempat di mana perjalanan ini dimulai.
Bogor: Awal Perjalanan
Pagi itu, saya berangkat dari Terminal Baranangsiang, Bogor. Terminal ini merupakan salah satu terminal yang ada di Bogor. Beberapa perusahaan otobus (PO) menyediakan rute ke Sumatera, termasuk ke Bukittinggi. Saya memilih bus ANS kelas luxury agar perjalanan panjang ini tetap terasa nyaman.
Saat bus mulai melaju, saya menikmati suasana kota Bogor yang masih terasa sejuk di pagi hari. Jalanan mulai ramai, dan bus bergerak perlahan melewati kawasan Sentul, lalu memasuki jalan tol menuju Jakarta.
Di dalam bus, suasananya cukup tenang. Sebagian besar penumpang tampaknya sudah terbiasa dengan perjalanan jauh. Beberapa orang asyik mengobrol. Saya memilih duduk di dekat jendela agar bisa melihat pemandangan sepanjang perjalanan. Setelah melintasi Jakarta dan Bekasi, bus terus melaju menuju Pelabuhan Merak, Banten. Perjalanan darat sejauh ini cukup lancar, dengan jalan tol yang mulus.
Menyebrangi Selat Sunda: Menuju Pulau Sumatera
Sesampainya di Pelabuhan Merak, bus memasuki antrian untuk naik ke kapal feri. Selat Sunda menjadi penghubung pulau Jawa dan Sumatera, satu-satunya cara untuk melanjutkan perjalanan darat adalah dengan menyeberang menggunakan kapal
Saya turun dari bus dan naik ke dek kapal untuk menikmati pemandangan laut. Angin laut yang sejuk, deburan ombak, serta kapal-kapal yang lewat membuat suasana menjadi tenang. Dari kejauhan, terlihat Pulau Sangiang, pulau kecil yang sering dikunjungi wisatawan.
Saat kapal mulai bergerak, saya melihat kesibukan pelabuhan. Truk-truk besar, mobil pribadi, serta bus seperti yang saya tumpangi berjejer di dalam kapal. Para penumpang lain juga terlihat menikmati perjalanan, sebagian memilih duduk di dek terbuka sambil menikmati kopi dan mie instan yang dijual di kapal.
Menyeberangi Selat Sunda bukan hanya soal berpindah pulau, tetapi juga kesempatan untuk melihat bagaimana transportasi laut menjadi penghubung antara Pulau Jawa dan Sumatera. Saya mengobrol dengan seorang penumpang yang sudah sering melakukan perjalanan dengan kapal. Menurutnya, menyeberang saat cuaca buruk bisa menjadi tantangan besar karena gelombang tinggi sering kali membuat kapal berguncang.
Beruntung, hari itu laut cukup tenang. Setelah sekitar 2-3 jam, kapal akhirnya sampai di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Saya kembali ke dalam bus, siap untuk melanjutkan perjalanan darat yang masih sangat panjang.
Melintasi Sumatera: Dari Lampung hingga Sumatera Barat
Memasuki Lampung, jalur Sumatera mulai terasa. Tidak seperti tol di Pulau Jawa yang cenderung lurus dan halus, jalanan di Sumatera lebih berliku dan naik turun. Di sepanjang jalan, saya melihat hamparan perkebunan sawit, serta rumah-rumah khas daerah yang berdiri di pinggir jalan. Bus yang saya naiki melewati Kotabumi, kota kecil di Lampung yang terkenal dengan hasil pertaniannya. Saat bus berhenti untuk istirahat, saya mencicipi seruit, makanan khas Lampung yang terbuat dari ikan bakar dengan sambal tempoyak.
Setelah beberapa saat bus kembali melaju ke arah Palembang, Sumatera Selatan. Kota ini terkenal dengan Jembatan Ampera yang ikonik serta makanan khasnya, pempek. Saya memesan seporsi pempek di rumah makan tempat bus berhenti dan menikmatinya dengan cuka yang pedas dan asam.
Perjalanan kemudian berlanjut menuju Jambi. Di sepanjang jalan, saya melihat truk-truk besar yang mengangkut kelapa sawit, karet, dan hasil bumi lainnya. Jalanan di sini cukup menantang, dengan banyak tanjakan dan turunan tajam.
Memasuki Sumatera Barat: Keindahan Alam yang Luar Biasa
Setelah melewati Sumatera Selatan, akhirnya bus memasuki wilayah Sumatera Barat. Perubahan pemandangan dan suasana terasa signifikan. Jika sebelumnya jalanan didominasi oleh perkebunan sawit, kini saya mulai melihat perbukitan hijau, sungai berkelok, dan rumah-rumah gadang khas Minangkabau.
Salah satu pemandangan paling menakjubkan dalam perjalanan ini adalah Lembah Anai, sebuah kawasan dengan air terjun yang berada tepat di pinggir jalan. Saat bus melewati daerah ini, saya melihat air yang mengalir deras dari tebing tinggi, membuat suasana terasa menenangkan.
Tiba di Bukittinggi: Kota Kecil Penuh Sejarah
Setelah hampir 40 jam perjalanan, akhirnya bus yang saya naiki tiba di Terminal Aur Kuning, Bukittinggi. Rasa lelah seketika tergantikan oleh kebahagiaan saat melihat orang tua saya datang menjemput saya di Terminal itu.
Bukittinggi menyambut saya dengan udara sejuk dan suasana kota yang tenang. Kota ini memang terkenal dengan kesejukannya karena berada di dataran tinggi. Saya pun langsung menuju rumah untuk beristirahat karena hari sudah mulai gelap.
Perjalanan panjang dari Bogor ke Bukittinggi dengan bus ini memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi saya. Dari suasana terminal yang ramai, melintasi lautan dengan kapal feri, hingga menikmati pemandangan alam yang luar biasa di Sumatera.
Bagi yang ingin merasakan petualangan darat yang sesungguhnya, perjalanan dengan bus dari Bogor ke Bukittinggi adalah pilihan yang layak dicoba. Perjalanan panjang yang bukan hanya soal jarak, tetapi juga tentang pengalaman, budaya, dan keindahan alam yang luar biasa.***
Shabilla Azahra – Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB