Bogordaily.net – Puti Laura Hanastasya atau yang akrab disapa Laura merupakan seorang mahasiswi tingkat akhir Sekolah Vokasi IPB University yang telah berhasil mengukir berbagai pencapaian sukses selama perjalanan hidupnya. Lahir di Bukittinggi, 7 April 2003, Laura mendapat pengakuan atas berbagai pencapaiannya yang membanggakan.
Meskipun masih muda, Laura telah meraih berbagai pencapaian sejak kecil. Pada usia lima tahun, ia mulai mengikuti berbagai lomba. Saat duduk di Sekolah Dasar, ia mengikuti lomba kesenian, yang kemudian dilanjutkan dengan lomba O2SN cabang atletik. Tak disangka, lomba O2SN yang awalnya dianggap iseng ini membawanya hingga tingkat nasional pada tahun 2014. Selain itu, Laura juga aktif mengikuti lomba bernyanyi, menari, pidato, dan puisi.
Setiap lomba dan kegiatan yang diikuti Laura tak lepas dari peran orang tuanya dalam mendukung pendidikan dan minatnya. Ayah dan ibunya memiliki pengaruh besar dalam membentuk karakter dan kepribadian Laura, terutama dalam menjadikannya pribadi yang berani mengejar impian. Sejak awal, Ayah dan Ibu Laura selalu memberikan dukungan penuh, baik waktu, tenaga, maupun motivasi.
Lebih dari sekadar pendamping, Orangtua Laura berperan sebagai pelatih dan mentor yang mengajarkan berbagai keterampilan hingga strategi untuk meraih keberhasilan. Tak hanya itu, keduanya selalu menjadi motivator yang tidak henti-hentinya memberikan dorongan semangat saat Laura merasa ragu atau lelah. Laura beruntung memiliki ayah dan ibu yang selalu ada untuk menemani dan mendukungnya. Berkat bimbingan dan motivasi kedua orangtuanya, Laura tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan penuh percaya diri.
Sejak usia dini, Laura telah menunjukkan ketertarikannya pada dunia jurnalistik. Pada usia tiga tahun, ia senang berbicara di depan kamera. Ketertarikan ini terus berlanjut hingga ia memasuki bangku kuliah. Cita-citanya menjadi presenter, reporter, dan jurnalis mendorongnya untuk memilih jurusan Komunikasi Digital dan Media.
Satu per satu cita-cita Laura mulai terwujud. Ketertarikannya pada dunia jurnalistik, penyiaran, dan pembuatan konten menjadi pendorong utama dalam mencapai impiannya. Laura berhasil menjadi reporter di Kompas TV melalui program magang, dan juga menjadi pembuat konten di Museum Kepresidenan RI.
Menjadi reporter memerlukan ketepatan dan integritas. Meskipun tantangannya tidak mudah, Laura tetap gigih dalam mengejar cita-citanya. Hal ini didukung oleh aktivitas kampus yang mengembangkan kariernya, seperti kemampuan berbicara di depan publik yang membuatnya aktif menjadi pembicara di suatu acara, menjadi seorang MC dan juga moderator.
Di balik perjalanan kariernya yang luar biasa, Laura telah menghadapi berbagai masa sulit. Selama masa SMP dan SMA, ia pernah mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari teman-teman sekolahnya. Namun, berkat tekad dan kegigihannya Laura berhasil melewati masa-masa tersebut. Dukungan orang tua pun memiliki peran besar dalam perjalanan hidupnya.
Secercah harapan kembali hadir, Tuhan membuka jalan lagi bagi Laura untuk terus berkembang. Memasuki semester kedua di IPB University, Laura terpilih sebagai Duta termuda di kampusnya.
Laura membuktikan kemampuannya untuk bertahan dan mengejar impian, serta berhasil membuktikan diri kepada teman-teman sekolahnya yang pernah merundung dan mencibirnya. Perjalanannya menjadi bukti nyata akan tekad yang kuat dan keyakinan diri dalam menghadapi segala kesulitan.
Memiliki role model menjadi salah satu sumber semangat bagi Laura untuk terus berprestasi. Sosok Buya Hamka menjadi panutannya. Tokoh Buya Hamka yang masih memegang teguh nilai-nilai luhur masyarakat Minang, menginspirasi Laura untuk terus menerapkan kesederhanaan dan ketulusan. Selain itu, Najwa Syihab juga merupakan sosok yang ia idolakan, yang dapat memotivasinya untuk terus mengejar cita-citanya di dunia jurnalistik.
Laura tidak hanya berdedikasi dan pandai memanfaatkan peluang, tetapi juga mahir dalam mengatur waktu dengan mencatat dan menjadwalkan setiap aktivitasnya. Hal ini membantunya untuk tetap produktif dan seimbang dalam kegiatan akademik dan non-akademik.
Menurutnya, memiliki kebiasaan seperti itu akan membantu segala hal yang dilakukan menjadi lebih terorganisir. Laura juga memegang teguh prinsip keteguhan dan kerja keras.
Baginya, impian setinggi apapun akan tercapai jika kita terus berusaha dan tidak takut untuk mencoba. Ia selalu meyakini bahwa tantangan yang semakin sulit harus dihadapi dengan semangat yang semakin besar.
Saat ini, Laura sedang menikmati masa-masa akhir sebagai mahasiswa S1 di IPB University dengan fokus utama pada penyelesaian tugas akhir. Meskipun berada di tahap akhir perkuliahan, Laura tidak membiarkan kesibukan akademik menghalangi minat dan dedikasinya pada bidang yang ia cintai.
Ia tetap aktif berkarya, baik dalam membuat konten, menulis blog, maupun menjalani pekerjaan secara work from home (WFH). Laura percaya bahwa kesuksesan akademik dan non-akademik harus berjalan beriringan, dan setiap kegiatan yang ia lakukan dapat saling mendukung untuk mengasah keterampilannya.
Walaupun terkadang merasa lelah dan tertekan dengan jadwal yang padat, Laura selalu mengingat prinsip yang telah menguatkan dirinya selama ini. Oleh karena itu, meskipun fokus pada tugas akhir ia tetap memastikan bahwa aktivitas lainnya tetap dapat dilakukan tanpa mengorbankan kegiatan akademiknya.
Kepada mahasiswa yang sedang berjuang meraih prestasinya, Laura menyampaikan pesan bahwa setiap individu memiliki nilai dan kehebatan masing-masing. Namun, semua itu tergantung pada bagaimana kita mencari dan mengembangkan nilai tersebut, tetap optimis, dan tidak takut mencoba. Menurutnya selagi masih muda, kita harus berani mencoba, harus berani yakin, dan harus berani keluar dari zona nyaman.***
Ginandita Novi Andhini
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB