Bogordaily.net – Sejak muda, Andri Hendriana tidak pernah membayangkan bahwa dunia perikanan akan menjadi bagian besar dalam hidupnya. Berasal dari keluarga wirausaha, jalannya menuju bidang ini terjadi secara tidak terduga.
Namun, seiring waktu, rasa ingin tahunya berkembang menjadi dedikasi penuh terhadap penelitian, pendidikan, dan pengembangan perikanan budidaya (akuakultur) di Indonesia.
Kini, ia bukan hanya seorang akademisi, tetapi juga mentor bagi generasi muda yang ingin memahami lebih dalam tentang dunia perikanan.
Andri Hendriana menghabiskan seluruh jenjang pendidikan di Kota Bogor, dari TK hingga S3. Perjalanan akademiknya di dunia perikanan dimulai ketika ia diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur undangan (USMI) pada tahun 2002.
Awalnya, pilihannya jatuh pada jurusan Budidaya Perairan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) karena jurusan tersebut terdengar menarik. Namun, seiring berjalannya waktu, ketertarikannya terhadap bidang ini semakin bertambah.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1 pada tahun 2006, Andri melanjutkan studi magister (S2) bidang Ilmu Akuakultur di IPB pada tahun 2011, kemudian pada tahun 2018 melanjutkan kembali studi studi doktor (S3) pada bidang yang sama.
Ia memilih untuk tetap fokus di bidang perikanan karena melihat potensinya yang besar dalam sebagai ketahanan pangan dan ekonomi Indonesia.
Keputusan untuk melanjutkan studi hingga jenjang doktoral juga didorong oleh rasa ingin tahu yang tinggi serta dukungan dari para mentor yang membimbingnya selama menempuh pendidikan.
Sebelum terjun sepenuhnya ke dunia akademik, Andri aktif dalam berbagai proyek perikanan budidaya di berbagai daerah, terutama bekerja sama dengan dosen pembimbingnya.
Pengalaman lapang ini memberikan wawasan praktis yang memperkaya pemahamannya tentang dunia akuakultur terutama untuk kebutuhan vokasi IPB.
Pada tahun 2007, ia mulai mengajar di Program Diploma IPB, sebelum menjadi Sekolah Vokasi IPB pada tahun 2018, hal ini menjadi awal dari karirnya sebagai seorang akademisi.
Hingga saat ini, ia masih aktif dalam dunia pendidikan tinggi, mengajar, meneliti, dan membimbing mahasiswa yang tertarik di bidang perikanan. Bagi Andri, menjadi dosen adalah panggilan untuk berkontribusi dalam mencerdaskan anak bangsa.
Ia menyadari bahwa sektor swasta mungkin menawarkan keuntungan finansial yang lebih besar, namun ia berpikir bahwa berkontribusi dalam membangun generasi penerus bangsa jauh lebih berharga.
Sebagai seorang akademisi, Andri Hendriana menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ia aktif menulis artikel ilmiah yang dapat ditemukan di Google Scholar serta telah menerbitkan dua buku.
Buku pertamanya, yang terbit pada tahun 2010, membahas budidaya ikan lele berdasarkan pengalamannya usahanya. Buku kedua membahas budidaya ikan kerapu, hasil kerja sama dengan dosen dari Universitas Sriwijaya. Selain itu, ia juga rutin melakukan penelitian dan aktif dalam berbagai kegiatan akademik.
Andri Hendriana mengatakan bahwa salah satu pengalaman berharga dalam perjalanan akademiknya adalah bimbingan dari dua sosok yang sangat menginspirasinya, yakni almarhum Prof. Dr. Ir. Muhammad Zairin Junior, M.Sc dan almarhum Dr. Ir. Nur Bambang Priyo Utomo, M.Si.
Mereka bukan hanya menjadi dosen pembimbingnya selama S1, tetapi juga mentor yang mengajaknya terjun langsung ke dunia perikanan. Selama dua tahun, Andri turut membantu usaha tambak udang mereka di Banten, yang semakin memperkaya pemahamannya tentang sektor akuakultur.
Pengalaman bekerja langsung di tambak menjadi pelajaran berharga bagi Andri dalam memahami berbagai tantangan di industri perikanan, seperti pengelolaan air, pakan, dan kesehatan ikan.
Ia menyadari bahwa teori yang dipelajari di kelas harus dilengkapi dengan pengalaman lapangan agar dapat menghasilkan solusi nyata bagi industri perikanan di Indonesia.
Meski perikanan memiliki potensi besar, minat mahasiswa terhadap bidang ini masih terbatas. Padahal, kebutuhan pangan berbasis protein ikan terus meningkat, menciptakan peluang luas bagi lulusan di bidang ini.
Oleh karena itu, Andri terus berupaya mengedukasi mahasiswa tentang pentingnya sektor perikanan dan membuka wawasan mereka terhadap peluang yang ada.
Bagi Andri, perikanan bukan sekadar bidang studi, melainkan masa depan yang menjanjikan. Ia percaya bahwa selama air masih ada di bumi, akuakultur tidak akan mati.
Seperti yang ia sampaikan bahwa, “As long as water still on this earth, aquaculture never die.” Kalimat ini bukan sekadar ungkapan, tetapi juga prinsip yang ia yakini dalam menjalani perannya sebagai akademisi dan praktisi di dunia perikanan.
Dalam menjalani kehidupannya, ia selalu memegang teguh prinsip “mempermudah urusan orang lain.” Ia percaya bahwa dengan membantu orang lain, maka seseorang juga sedang menjalankan bentuk ibadah dan berkontribusi bagi masyarakat.
Prinsip ini ia terapkan baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam profesinya sebagai dosen.
Sebagai seorang akademisi, ia ingin terus memberikan ilmu yang bermanfaat bagi mahasiswanya dan membantu mereka mencapai potensi terbaik.
Ia juga selalu membuka ruang diskusi bagi mahasiswa yang ingin belajar lebih dalam tentang perikanan dan dunia akademik.
Ke depannya, ia berharap dapat terus berkontribusi dalam dunia akademik dan tetap sehat agar bisa mengabdikan dirinya bagi pendidikan. Ia juga berharap perkembangan digital dapat dimanfaatkan secara positif dalam pendidikan, sehingga kualitas sumber daya manusia di Indonesia semakin meningkat.
Dengan ilmu dan pengalaman yang dimilikinya, Andri Hendriana ingin terus membangun generasi penerus yang lebih baik, terutama dalam dunia perikanan dan akademik secara luas.
Selain itu, ia berharap agar lebih banyak mahasiswa yang tertarik untuk mendalami dunia perikanan. Menurutnya, sektor ini memiliki peluang besar yang masih belum dimanfaatkan secara optimal.
Jika lebih banyak generasi muda yang terjun ke bidang ini dengan bekal ilmu dan inovasi, maka industri perikanan Indonesia dapat berkembang lebih pesat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.
Melalui perjalanan hidupnya, Andri Hendriana membuktikan bahwa dedikasi dan ketekunan dalam satu bidang dapat membawa perubahan besar. Ia tidak hanya menjadi akademisi, tetapi juga seorang mentor yang terus berusaha memberikan dampak positif bagi dunia perikanan dan pendidikan di Indonesia.***
Khansa Saniyya Adlina