ADVERTISEMENT

Wednesday, 9 April 2025
HomeBeritaMenjadi Asisten Dosen: Perjalanan, Tantangan, dan Pengalaman Berkesan

Menjadi Asisten Dosen: Perjalanan, Tantangan, dan Pengalaman Berkesan

Bogordaily.net – Nazla Wafi adalah lulusan Sekolah Vokasi IPB yang masuk melalui jalur USMI, sebuah jalur undangan khusus departemen. Ia menyelesaikan studinya di jurusan Teknologi dan Manajemen Pembenihan Ikan, yang merupakan pilihan kedua saat seleksi masuk. Perjalanannya menjadi asisten dosen bukanlah sesuatu yang ia rencanakan sejak awal.

ADVERTISEMENT

Saat memasuki semester 7, Nazla mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bersama dosen pembimbingnya, Ibu Dian.

Dalam program tersebut, ia terlibat dalam penelitian yang sedang dilakukan oleh Ibu Dian. Melihat dedikasi dan kemampuannya, Ibu Dian kemudian merekomendasikan Nazla untuk menjadi asisten dosen.

ADVERTISEMENT

Awalnya, ia tidak pernah terpikir untuk menjalani peran tersebut, tetapi rekomendasi tersebut justru membangkitkan ketertarikannya, hingga akhirnya ia menerima tawaran itu.

ADVERTISEMENT

Sebagai asisten dosen, tantangan terbesar yang ia hadapi adalah memastikan mahasiswa benar-benar memahami materi yang diajarkan.

Dosen memang telah menjelaskan materi di kelas, tetapi mahasiswa sering kali datang kembali kepada asisten dosen untuk mendapatkan penjelasan tambahan.

Bagi Nazla, ini bukan sekadar tugas, tetapi juga tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya sekadar mendengar, tetapi juga memahami dan dapat mengaplikasikan ilmu yang diberikan.

Dari semua pengalamannya sebagai asisten dosen, salah satu momen paling berkesan bagi Nazla  adalah ketika ia mengikuti berbagai field trip.

Karena tidak hanya mengampu satu mata kuliah, ia berkesempatan mengunjungi berbagai lokasi yang berbeda, mulai dari laboratorium, pasar ikan, hingga pulau.

Baginya, pengalaman ini bukan hanya bagian dari tugas akademik, tetapi juga kesempatan untuk belajar di luar kelas dan menjelajahi dunia perikanan secara langsung.

Di Sekolah Vokasi IPB Sukabumi, tugasnya sebagai asisten dosen tidak hanya terbatas pada mengajar dan membimbing mahasiswa, tetapi juga melibatkan tanggung jawab administratif. Menjelang akhir semester, ia turut membantu dalam proses rekapitulasi nilai mahasiswa.

Meskipun keputusan akhir tetap berada di tangan dosen, asisten dosen memiliki peran penting dalam mengumpulkan dan mengevaluasi data akademik mahasiswa, termasuk membantu mereka yang membutuhkan perbaikan nilai.

Dalam berinteraksi dengan mahasiswa, Nazla selalu berusaha menciptakan komunikasi yang nyaman. Menurutnya, hubungan antara mahasiswa dan asisten dosen tidak terlalu kaku karena perbedaan usia yang tidak terlalu jauh.

Oleh karena itu, ia sering menyelipkan obrolan santai atau berbagi pengalaman di sela-sela kegiatan akademik. Baginya, membangun kedekatan dengan mahasiswa dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman dan efektif.

Inspirasi terbesar Nazla dalam menjalani peran ini berasal dari asisten dosen sebelumnya. Ia selalu melihat bagaimana seorang asisten dosen bisa begitu dekat dengan mahasiswa dan menjadi tempat bertanya ketika ada kesulitan.

Hal inilah yang membuatnya bertahan sebagai asisten dosen hingga sekarang. Ia ingin menjadi asisten yang bisa merangkul mahasiswa, seperti yang pernah ia harapkan ketika masih menjadi mahasiswa biasa.

Saat ini, selain menjalani perannya sebagai asisten dosen, Nazla juga tengah mencari pekerjaan di bidang lain.

Menjadi asisten dosen merupakan bagian dari perjalanannya sembari menunggu peluang karier yang lebih sesuai dengan rencananya di masa depan.

Ia berharap bisa mendapatkan pekerjaan yang dapat mencukupi kebutuhannya dan membantunya berkembang dalam dunia profesional.***

 

Tri Utami Mahasiswa IPB Program Studi Komunikasi Digital dan Media

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here