Monday, 31 March 2025
HomeTravellingMenjelajahi Singapura: Perjalanan Sejenak Ditengahnya Kesibukan

Menjelajahi Singapura: Perjalanan Sejenak Ditengahnya Kesibukan

Bogordaily.net – Singapura selalu menjadi destinasi impian bagi banyak wisatawan, termasuk saya. Dengan perpaduan budaya, teknologi, dan alam yang memukau, negara ini menawarkan pengalaman tak terlupakan. Berikut adalah catatan perjalanan saya selama menjelasjah empat hari di Negeri Singa alias Singapura.

Hari Pertama: Keajaiban Arsitektur dan Alam

Setibanya di Singapura, tujuan pertama saya adalah Jewel Changi Airport. Bandara ini bukan sekadar tempat transit, tetapi juga memiliki daya tarik luar biasa seperti Rain Vortex, air terjun indoor tertinggi di dunia. Di sini, saya menikmati suasana tropis yang menyegarkan dengan taman hijau dan desain arsitektur yang futuristik. Berjalan-jalan di sekitar Jewel memberikan kesan pertama yang luar biasa tentang Singapura.

Setelah menikmati keindahan Jewel, saya melanjutkan perjalanan ke Marina Bay Sands. Gedung ikonis ini menawarkan pemandangan spektakuler dari skypark-nya yang berada di lantai 57. Dari atas, saya bisa melihat panorama kota Singapura yang modern, termasuk Sungai Singapura yang berkelok indah. Selain itu, Marina Bay Sands juga memiliki mal mewah dan kasino yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Malamnya, saya mengunjungi Gardens by the Bay, salah satu taman futuristik paling terkenal di dunia. Area ini memiliki berbagai atraksi seperti Flower Dome dan Cloud Forest yang menampilkan keanekaragaman flora dari berbagai belahan dunia. Namun, yang paling memukau adalah Supertree Grove, pohon raksasa buatan yang dihiasi lampu warna-warni. Saya menyaksikan pertunjukan Garden Rhapsody yang menghadirkan perpaduan cahaya dan musik, memberikan pengalaman malam yang magis.

Hari Kedua: Wisata Kuliner dan Belanja

Pagi dimulai dengan menjelajahi Maxwell Food Centre, pusat kuliner legendaris di Singapura. Saya mencicipi Hainanese Chicken Rice yang terkenal, yang memiliki rasa gurih dan daging ayam yang lembut. Tak hanya itu, Maxwell Food Centre juga menawarkan berbagai hidangan lokal lainnya seperti laksa dan char kway teow. Sarapan di sini menjadi pembuka yang sempurna untuk petualangan hari ini.

Setelah puas menikmati kuliner, saya menuju Chinatown, kawasan bersejarah yang penuh dengan budaya dan tradisi Tionghoa. Di sini, saya berjalan-jalan di antara kuil-kuil kuno, toko-toko suvenir, serta mencoba camilan khas seperti bak kwa. Chinatown juga memiliki mural-mural menarik yang menceritakan kisah masa lalu komunitas Tionghoa di Singapura.

Siang harinya, saya singgah di SingPost Centre untuk membeli perangko unik sebagai koleksi. Tempat ini tidak hanya sekadar kantor pos, tetapi juga memiliki berbagai toko dan fasilitas modern. Saya melihat berbagai desain perangko bertema budaya dan sejarah Singapura yang cocok dijadikan kenang-kenangan atau dikirim ke teman-teman di luar negeri.

Menjelang sore, saya menghabiskan waktu di Orchard Road, surga belanja dengan berbagai pusat perbelanjaan mewah dan butik terkenal. Saya menjelajahi mal-mal seperti ION Orchard, Takashimaya, dan Paragon, yang menawarkan berbagai merek fashion internasional. Selain belanja, kawasan ini juga memiliki banyak kafe dan restoran yang menarik untuk dikunjungi.

Hari Ketiga: Menyusuri Keunikan Budaya

Hari ketiga saya awali dengan mengunjungi Haji Lane, sebuah jalan kecil yang dipenuhi dengan butik independen, kafe unik, dan photobooth yang instagramable. Saya menikmati suasana bohemian di sini sambil mencari pakaian dan aksesori unik. Tak lupa, saya juga mencoba kopi di salah satu kafe trendi yang ada di sepanjang jalan ini.

Setelah itu, saya melanjutkan perjalanan ke Kampong Glam, kawasan bersejarah yang menjadi pusat budaya Melayu di Singapura. Saya mengunjungi Masjid Sultan yang megah, salah satu bangunan bersejarah paling ikonik di sini. Di sekitar area ini, saya juga menemukan berbagai toko yang menjual barang-barang khas Timur Tengah, seperti parfum Arab dan karpet Persia.

Siang harinya, saya singgah di Merlion Park, tempat di mana patung singa setengah ikan yang menjadi simbol Singapura berdiri megah. Dari sini, saya bisa menikmati pemandangan Marina Bay sambil mengambil foto dengan latar belakang kota. Tempat ini menjadi salah satu destinasi wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Singapura.

Perjalanan hari ini ditutup di Bugis Street, salah satu pusat perbelanjaan murah yang menawarkan berbagai oleh-oleh khas Singapura. Saya membeli berbagai barang seperti gantungan kunci, kaos, dan camilan khas seperti bak kut teh instan. Bugis Street juga memiliki suasana yang ramai dan penuh dengan wisatawan yang mencari suvenir dengan harga terjangkau.

Hari Keempat: Destinasi Akhir Sebelum Pulang

Di hari terakhir, saya mengunjungi Singapore Sports Hub, kompleks olahraga modern yang sering menjadi tuan rumah acara olahraga internasional. Saya berjalan-jalan di sekitar area ini dan melihat Stadion Nasional Singapura yang megah. Selain itu, Sports Hub juga memiliki berbagai fasilitas olahraga yang bisa digunakan oleh masyarakat umum.

Setelah itu, saya mampir ke kawasan City Hall, area yang dipenuhi dengan bangunan bersejarah dan pusat pemerintahan. Saya menyempatkan diri untuk melihat St. Andrew’s Cathedral yang merupakan gereja tertua di Singapura. Selain itu, kawasan ini juga memiliki berbagai restoran dan kafe yang cocok untuk menikmati makan siang terakhir sebelum kembali ke bandara.

Dengan hati yang puas dan kamera penuh kenangan, saya pun mengakhiri perjalanan ini. Singapura menawarkan pengalaman wisata yang lengkap, dari modernitas hingga budaya, dari belanja hingga kuliner. Empat hari terasa singkat, tetapi setiap momennya begitu berharga. Bagi siapa pun yang ingin menjelajahi Singapura, rencana perjalanan ini bisa menjadi inspirasi untuk menikmati setiap sudutnya dengan maksimal.***

Kirana Aufa Bahtiar
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here