Wednesday, 12 March 2025
HomeTravellingMenyelami Kebudayaan Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah

Menyelami Kebudayaan Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah

Bogordaily.net – Di tengah kesibukan kuliah dan tugas, tiba-tiba aku mendapat kesempatan tak terduga. Berawal dari semester dua ini, terdapat mata kuliah festival budaya yang menantang aku dan teman-teman untuk menggali lebih dalam tentang kebudayaan Indonesia, khususnya Budaya Papua. Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menjadi tempat yang cocok untuk mencari tahu lebih banyak tentang berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia. Namun, perjalanan ini tidak berjalan sesuai rencana, karena sebuah perubahan mendadak yang membuat aku jadi lebih terlibat dari yang aku bayangkan.

Saat itu, beberapa hari sebelum keberangkatan, Angel sebagai ketua kelompok budaya Papua, sudah menjelaskan siapa saja yang akan ikut pergi ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

“Yang ikut ke TMII itu perwakilan ya, dari ketua, acara 1 orang, sekre 1 orang, konsumsi 1 orang, sama humasnya 1 orang,” katanya, memastikan semuanya paham. Mengingat Nazif adalah ketua bagian acara, otomatis dialah yang akan berangkat mewakili tim acara kelompok kami.

Namun, satu hari sebelum keberangkatan, situasi berubah. Nazif tiba-tiba menghubungiku yang juga bertugas sebagai tim acara, bahwa dirinya tidak bisa ikut serta pergi ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) disebabkan kondisi tubuhnya yang dirasa kurang sehat.

“Aku nggak enak badan, Rat. Bisa tolong kamu gantiin?” ucapnya yang langsung aku setujui, mengingat tim acara kami hanya berisikan aku dan dia.
“Oke” jawabku singkat kala itu.

Meskipun mendadak, aku tahu ini adalah kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang kebudayaan yang akan aku tampilkan di festival nanti. Keputusan ini sedikit mengubah alur perjalanan kami, karena anggota perwakilan yang berangkat didominasi dengan anak perempuan, hanya Kak Wira lah yang mewakilkan anggota laki-laki di tim keberangkatan kami ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini. Namun tanpa menunggu lama lagi, kami langsung melanjutkan persiapan keberangkatan.

Taman Mini Indonesia Indah: Menyelami Kekayaan Budaya Papua
Begitu tiba di TMII, perasaan antusiasme dan sedikit cemas menyatu dalam hatiku. Aku yang baru pertama kali benar-benar menyelami kebudayaan Papua ini, merasa semangat untuk menggali lebih dalam. Tujuan utama kami adalah mengunjungi Anjungan Papua, tempat di mana berbagai aspek kebudayaan Papua dipamerkan.

Berjalan mengelilingi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang begitu luas membuat kami cukup kelelahan, terlebih saat itu juga kami sempat terpisah dengan salah satu anggota kelompok yang tersesat cukup jauh. Namun setelah berkeliling cukup lama, dan dengan bantuan peta yang tersedia di beberapa papan yang ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), akhirnya aku dan teman-teman perwakilan kelompok Papua berhasil tiba di Anjungan Papua.

Di sana, kami langsung disambut dengan patung khas suku Papua dan rumah adat khas Papua yang megah, berdiri kokoh sebagai simbol kehidupan dan tradisi masyarakat Papua.

Aku mulai berbicara dengan penjaga anjungan yang ternyata adalah orang asli dari Papua. Tanpa ragu, aku bertanya tentang segala hal yang ingin kutahu. Mulai dari Lagu tradisional seperti Lagu Yamko Rambe Yamko dan Tari Sajojo, yang ternyata memiliki filosofi dan sejarah yang sangat mendalam.

“Kalian tahu nggak sih?, Lagu Sajojo itu berawal dari kata ‘Sajojo’ yang berasal dari suku Biak. Sejak dulu, Lagu ini biasa digunakan sebagai simbol kegembiraan dan semangat” jelas Bu Vera sebagai kepala petugas anjungan.

Aku sangat terkesan dengan penjelasan itu, karena tak hanya sekedar lagu, namun setiap baitnya memiliki makna yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Papua. Selain itu, kami juga belajar tentang rumah adat yang sangat kental dengan nilai kekeluargaan dan adat istiadat dari berbagai suku.

Rumah adat Papua tidak hanya sekedar tempat tinggal, namun ternyata, beberapa juga berfungsi sebagai tempat pertemuan dan perayaan ritual adat yang penting bagi masyarakat sekitar. Bahkan bentuknya pun berbeda-beda dari setiap sukunya.

Mengenal Makanan Khas dan Aksesori yang Menjadi Identitas Papua
Tidak lengkap rasanya jika hanya berfokus pada tarian, lagu dan rumah adat tanpa mengenal bagian kuliner dan aksesori yang menjadi ciri khas budaya Papua.

Penjaga anjungan dengan ramah menjelaskan tentang makanan khas Papua, salah satunya adalah papeda, makanan yang terbuat dari sagu. Makanan ini punya tekstur kenyal yang unik, dan biasanya disantap dengan ikan kuah kuning yang segar. Rasanya sangat berbeda dari makanan yang sering aku makan sehari-hari, namun tetap lezat dan menggugah selera.

Satu hal yang juga tak kalah menarik adalah aksesori yang digunakan oleh masyarakat Papua. Dari kalung manik-manik, tato, hingga hiasan kepala, semua aksesori itu punya arti yang dalam. Setiap suku di Papua memiliki ciri khasnya masing-masing dalam hal aksesori, yang menggambarkan status sosial, peran, dan bahkan usia seseorang. Menurut penjaga anjungan, aksesori-aksesori ini bukan hanya simbol, tetapi juga cara untuk mempertahankan identitas budaya yang telah diwariskan turun-temurun.

Mengenal Budaya Daerah Lain di TMII
Setelah dibekali dengan banyak informasi mendalam terkait kebudayaan yang akan kami tampilkan pada festival budaya nusantara ke-15 kala itu, serta banyak dokumentasi yang kami ambil, kami memutuskan untuk berpamitan kepada Bu Vera selaku kepala petugas Anjungan Papua. Selain itu, agenda pertemuan yang harus dilaksanakan Bu Vera juga menjadi alasan kami untuk menyudahi runtutan pertanyaan yang kami ajukan seputar Budaya Papua.

Kami memutuskan untuk menjumpai teman-teman kelompok budaya lainnya, sekaligus mencari makan siang untuk mengisi perut kami yang sudah protes sejak tadi. Namun sebelum mencari makan, aku dan teman-temanku memiliki ide untuk pergi mencari makan siang di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini dengan mengendarai sepeda tandem atau sepeda gandeng.

Akhirnya kami menyewa sepeda tersebut dan berkeliling Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dengan gembira. Pengalaman ini sungguh menyenangkan, aku dan teman-temanku sangat menikmati kesempatan itu dengan baik. Bahkan tidak hanya sekali dua kali kami tertawa sambil terus mengayuh sepeda.

Selain bersenang-senang dengan bersepeda, aku dan teman-temanku tak lupa juga untuk mengunjungi anjungan-anjungan lainnya. Setiap anjungan menawarkan pengalaman yang sangat berbeda. Dari pakaian adat Sumatera, hingga kesenian Bali yang memukau, semuanya memberi aku wawasan lebih tentang betapa beragamnya budaya yang ada di Indonesia.

Tentu saja, perjalanan ini tidak lengkap tanpa mencoba kuliner khas daerah lain. Setelah berkeliling sambil memikirkan makanan yang akan kami santap siang itu, aku dan teman-temanku memutuskan untuk mencoba Mie Aceh, yang memang sudah membuat aku penasaran sejak lama. Ternyata rasanya cukup pedas dan kaya akan rempah, Mie Aceh benar-benar langsung mencuri perhatian lidahku ketika sampai di Anjungan Sumatera.
Begitu kaya dengan rasa, setiap suapan terasa seperti petualangan rasa yang baru.

Tanpa disadari, aku jadi ketagihan dengan hidangan yang satu ini. Terlebih, Mie Aceh ini dihidangkan dengan berbagai topping pilihan, bisa disandingkan dengan potongan bakso dan sosis, atau potongan cumi dan udang segar seperti yang aku coba. Semua bisa disesuaikan dengan selera kita.

Pembelajaran yang Tak Terlupakan
Perjalanan ke Taman Mini Indonesia Indah ini bukan hanya sekedar mengunjungi tempat wisata, tetapi lebih dari itu, ini adalah perjalanan untuk memahami budaya Indonesia yang kaya dan beragam.

Setiap anjungan yang kami kunjungi memberikan wawasan baru, mulai dari Papua hingga Aceh, setiap daerah memiliki keunikan dan keindahan yang luar biasa.

Bagi aku, perjalanan ini mengajarkan banyak hal. Saat itu juga aku sempat berfikir, bahwa ‘Bukan hanya tentang kebudayaan Papua yang akan aku tampilkan di festival budaya nanti, tetapi juga tentang bagaimana kita sebagai generasi muda harus menjaga dan menghargai warisan budaya Indonesia’.

Meskipun perjalanan ini dimulai dengan sebuah perubahan mendadak, namun justru di situlah aku mendapatkan pengalaman berharga yang tidak akan terlupakan.

Ratu Prameswari

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here