Bogordaily.net – Muhammad Alam Mauludina, S.E., M.Ak., lahir di Bandung pada tanggal 10 Agustus 1996. Sejak masa perkuliahan, ia telah menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap dunia akademik, terlihat sejak awal ia menempuh pendidikan S1 di Program Studi Akuntansi, Universitas Padjadjaran. Di kampus ini, ia mulai membangun karier akademiknya dengan menjadi asisten dosen praktikum ketika masih berada di semester 4. Kesempatan tersebut tidak hanya memberikan pengalaman mengajar, tetapi juga membuka peluang bagi dirinya untuk lebih memahami dunia pendidikan dari perspektif yang lebih luas. Selain mengajar di laboratorium praktikum, Muhammad Alam juga beberapa kali dipercaya untuk menjadi asisten dosen dalam kelas perkuliahan, sebuah pengalaman yang semakin memperdalam ketertarikannya terhadap bidang akademik. Pengalaman ini berlangsung selama dua tahun dan menjadi awal dari ketertarikannya untuk berkarier sebagai dosen di masa depan.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1, Muhammad Alam kemudian melanjutkan studi S2 di bidang yang sama di Universitas Padjadjaran. Selama menempuh pendidikan pascasarjana, ia tetap aktif sebagai asisten dosen dan terlibat dalam berbagai aktivitas akademik lainnya. Di antaranya adalah pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Dari berbagai pengalaman tersebut, Muhammad Alam semakin memperkuat keinginannya untuk mendalami dunia akademik dan berkontribusi lebih besar dalam bidang pendidikan tinggi. Ia menyadari bahwa dunia akademik bukan hanya kegiatan mengajar di dalam kelas, tetapi juga tentang memberikan kontribusi yang lebih luas dalam dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat.
Pengalaman akademis yang paling berkesan bagi Muhammad Alam adalah menjadi asisten dosen di bidang Akuntansi Keuangan. Untuk mendapatkan posisi ini, ia harus mengikuti proses seleksi ketat yang diadakan oleh komunitas asisten dosen di fakultasnya. Dalam seleksi tersebut, ia harus bersaing dengan belasan kandidat lain yang memiliki latar belakang akademik yang kuat. Keberhasilannya dalam lolos seleksi dan menjadi bagian dari Financial Accounting Teaching Assistant (FATA) menjadi pencapaian yang sangat berarti bagi dirinya. Pengalaman ini tidak hanya memberinya kesempatan untuk lebih mendalami ilmu akuntansi, tetapi juga mengasah keterampilan mengajar dan berdiskusi dengan mahasiswa serta dosen lainnya.
Selain aktif mengajar, Muhammad Alam juga menunjukkan ketekunan dan dedikasi tinggi dalam bidang penelitian. Ia berhasil menerbitkan artikel ilmiah di jurnal akademik, sebuah pencapaian yang tidak mudah bagi seorang mahasiswa. Proses menulis dan mengajukan publikasi merupakan tantangan tersendiri, yang mengharuskan dirinya untuk melakukan penelitian yang mendalam, menganalisis data secara cermat, serta menyusun argumen yang kuat. Namun, dengan ketekunan dan kerja keras, ia berhasil melewati berbagai tantangan tersebut dan membuahkan hasil yang membanggakan. Keberhasilannya dalam menerbitkan artikel ilmiah semakin memantapkan langkahnya untuk berkarier sebagai akademisi.
Setelah menyelesaikan pendidikan S2, Muhammad Alam memulai kariernya sebagai dosen di Sekolah Vokasi IPB University. Ia berhasil mendapatkan posisi ini di tengah persaingan yang sangat ketat dalam penerimaan tenaga pengajar. Motivasi utamanya dalam memilih profesi dosen adalah karena kecintaannya serta passion-nya terhadap dunia akademik serta keinginannya untuk berinteraksi dengan mahasiswa dan sesama akademisi. Menurutnya, menjadi dosen bukan hanya sekadar menyampaikan materi di dalam kelas, tetapi juga tentang memperluas wawasan, membangun jaringan akademik dan industri, serta terus belajar agar tidak tertinggal dari perkembangan ilmu pengetahuan yang terus berkembang.
Saat ini, Muhammad Alam sedang menempuh pendidikan S3 di Universitas Padjadjaran dengan fokus pada pengembangan ilmu akuntansi yang lebih mendalam. Muhammad Alam menyadari bahwa dunia akuntansi terus berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan industri dan kebijakan ekonomi global. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk fokus pada studi doktoralnya dan tidak mengambil proyek atau pekerjaan lain agar dapat memberikan perhatian penuh pada riset dan pengajaran. Dedikasi ini menunjukkan betapa seriusnya ia dalam mengejar keunggulan akademik serta kontribusinya dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Dalam pandangannya, tantangan terbesar yang dihadapi oleh perguruan tinggi di Indonesia saat ini adalah kurangnya keterlibatan strategis antara akademisi, industri, dan kebijakan pemerintah. Meskipun secara keilmuan perguruan tinggi lebih maju dibandingkan dengan industri, sinergi yang kuat antara akademisi dan praktisi masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, sebagai seorang dosen, Muhammad Alam merasa bertanggung jawab untuk terus mengembangkan wawasan dan tidak tertinggal dari perkembangan industri yang dinamis. Ia memahami bahwa bidang akuntansi selalu mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan pasar dan regulasi yang berlaku. Oleh karena itu, ia berusaha untuk terus memperbarui pemahamannya tentang perkembangan terbaru dalam akuntansi dan memastikan bahwa mahasiswa yang ia ajar juga memiliki wawasan yang relevan dengan kondisi industri saat ini.
Muhammad Alam Mauludina, juga memiliki kepedulian yang besar terhadap pola pikir mahasiswa dalam merencanakan masa depan mereka. Menurutnya, banyak mahasiswa yang memiliki cita-cita yang terlalu biasa, padahal ilmu yang mereka pelajari sangat luar biasa dan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Muhammad Alam selalu mendorong mahasiswa akuntansi untuk tidak hanya bercita-cita menjadi seorang pembuat laporan keuangan, tetapi juga menjadi analis yang mampu memberikan nilai tambah bagi berbagai pihak. Ia percaya bahwa dengan memanfaatkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan secara maksimal, mahasiswa dapat mencapai lebih dari sekadar standar yang ada dan berkontribusi lebih besar bagi masyarakat dan industri.
Melalui perjalanan akademik dan profesionalnya, Muhammad Alam Mauludina terus berusaha menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan sesama akademisi. Dengan dedikasi dan semangatnya dalam dunia pendidikan, ia berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mencetak generasi yang lebih kritis, inovatif, dan siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompleks. Dengan berbagai pengalaman dan pencapaian yang telah ia raih, Muhammad Alam berharap dapat terus memberikan manfaat yang lebih besar bagi dunia pendidikan dan masyarakat secara luas.***
Nazwa Aurelia Hermansyah                                       Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB
Â