Wednesday, 2 April 2025
HomeBeritaMuhammad Raykhan Aditya: Dari Sederhana Menjadi Visioner

Muhammad Raykhan Aditya: Dari Sederhana Menjadi Visioner

Bogordaily.net – Di dunia pendidikan tinggi, dosen adalah peran yang penting untuk para mahasiswa, namun tidak setiap dosen bisa menaungi tanggung jawabnya yang besar, maka dari itu, peran asisten dosen merupakan peran yang penting dalam sebuah mata kuliah, Muhammad Raykhan Aditya adalah seseorang yang berprofesi Asisten Dosen untuk program studi Teknologi Industri Benih, dan inilah ceritanya.

Awal Kehidupan Kak Raykhan
Muhammad Raykhan Aditya lahir di Kota Sukabumi pada 22 April 2000. Ia menjalani kehidupan seperti seseorang warga lokal yang biasa, ia meruapakn orang yang tidak terlalu aktif dan hidup dengan motto “Jalani hidup seadanya.” sehingga Raykhan mempunyai sifat yang santai dan tenang. Meskipun Raykhan merupakan orang yang santai, ia juga terlibat di OSIS SMA dan mengikuti Karya Ilmiah Remaja. “Mungkin waktu SMA aja kali ya, mulai aktifnya ikut OSIS, ada karya ilmiah remaja aktifnya disitu.”

Masa di SMA
Di masa SMA, Raykhan juga membantu berjalanya beberapa acara di SMAnya sebagai seorang panitia di divisi konsumsi dan K3 dimana ia bertanggung jawab untuk melakukan pembersihan dan menyiapkan hidangan di acara tersebut sehingga Raykhan mengetahui dunia kepanitian dan berorganisasi. Ia juga tidak

Pasca lulus SMA, Raykhan harus memikirikan untuk masa depanya, ketika Raykhan harus memikirkan untuk memilih program studi di Sekolah Vokasi IPB, ia memilih untuk menjadi seseorang mahasiswa di program studi Teknologi Industri Benih (TIB).

Masa Menjadi Mahasiswa
Raykhan pun resmi menjadi seorang mahasiswa TIB, selama Raykhan menjadi seorang mahasiswa, ia tidak pernah sekalipun berfikir untuk pindah ke jurusan lain dan merasa betah, kegiatanya yang dipenuhi oleh pergi ke lapangan, dan survei ke berbagai desa.

Di program studi TIB, Raykhan pun tidak hanya belajar benih secara detail namun ketrampilan berkomunikasi juga diuji saat ia sedang melakukan survey di sebuah desa, ia juga dituntut untuk berkomunikasi dengan warganya agar bisa melihat kondisi di desa tersebut dan pergi ke berbagai tempat sehingga ia menjadi seseorang

Ia mengikuti program salah satu program spesial di program studi bernama Orchid House, program kewirausahaan dimana para mahasiswa bisa menghasilkan sebuah subkultur anggrek, ini membuat kak Raykhan lebih berpengalaman di bagian Kultur Jaringan sehingga salah satu dosenya memilih Raykhan menjadi Asisten Dosen.

Pasca Lulus Kuliah
Setelah Raykhan Lulus dari Sekolah Vokasi IPB di masa dimana virus COVID-19 masih rawan, Raykhan ditawarkan menjadi seorang asisten dosen dimana ia membantu para dosen di berbagai mata kuliah dengan proses belajar-mengajarnya,seorang dosen yang mengajar di mata kuliah kultur jaringan menawarkan posisi tersebut kepadanya karena mereka juga sudah dekat dengan satu sama lain, Raykhan pun juga tidak mempunyai pekerjaan pada waktu itu sehingga ia setuju untuk menjadi seorang asisten dosen.

Ia juga mendapat beberapa keuntungan seperti ia hanya masuk 2 atau 3 hari meskipun ia harus bisa menyesuiakan diri untuk berbagai karakter mahasiswa yang ada di TIB, meskipun Raykhan terlihat senderhana, ia juga mempunyai visi bahwa TIB akan menjadi program studi yang penting dikarenakan program TIB menyangkut salah satu aspek yang penting dalam pertanian yaitu benih dan jika kualitas benih juga masih kurang berkualitas, maka kualitas pertanian juga tidak akan meningkat sehingga program studi TIB mempunyai peran yang penting di masa depan. Meskipun ia sudah lulus, ia juga masih mencari tujuan hidupnya kedepan, namun ia yakin bahwa ia akan mencapai tujuan hidupnya ketika ditemukan.

 

Anargya Atha

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here