Wednesday, 2 April 2025
HomeBeritaNadya Fitri Agli: Menapaki Jejak di Dunia Ekowisata

Nadya Fitri Agli: Menapaki Jejak di Dunia Ekowisata

Bogordaily.net – Di usia 22 tahun, Nadya Fitri Agli telah menempuh perjalanan panjang dalam dunia pendidikan dan profesionalisme. Lahir pada 27 Agustus 2002, perempuan asal Padang ini telah menetap di Bogor sejak tahun 2021 untuk menempuh pendidikan di Sekolah Vokasi IPB University, jurusan Ekowisata. Ia resmi menyelesaikan studi dan meraih gelarnya pada Agustus 2024.

Sejak kecil, Nadya telah menempuh pendidikan di Padang, dari SD hingga SMA. Ia merupakan lulusan SMPN 8 Padang dan SMAN 10 Padang, dua institusi yang membentuk semangatnya dalam mengejar pendidikan tinggi. Pada awalnya, IPB bukanlah pilihan utamanya. Ia sempat gagal dalam jalur undangan dan tes untuk masuk ke perguruan tingga yang ia inginkan sebelumnya.

Setelah mengalami kegagalan ia mencoba untuk masuk perguran tinggi yang lainnya dengan nilai yang dimilikinya. IPB menjadi salah satu pilihannya setelah ia gagal untuk masuk ke universitas pilihannya, yang ia ketahui saat itu IPB hanya memiliki jurusan yang berkaitan dengan pertanian.

Namun, setelah mencari informasi lebih dalam mengenai jurusan apa saja yang ada di IPB, ia akhirnya mencoba jalur USMI, yaitu program yang dikhususkan bagi yang ingin masuk ke program vokasi di IPB University.

Tiga pilihan jurusan yang ia ajukan adalah Komunikasi Digital dan Media, Teknik Lingkungan, dan Ekowisata. Pada awalnya, ia tidak terlalu tertarik dengan program studi Ekowisata, namun setelah mencari informasi lebih lanjut dan mendapatkan dukungan dari guru BK, akhirnya ia memutuskan Ekowisata menjadi salah satu pilihan jurusan yang ia daftarkan.

Setelah mendaftarkan diri untuk masuk IPB melalui jalur USMI, Nadya lulus masuk IPB jurusan Ekowisata. Jurusan ini memberikan Nadya banyak pelajaran dan penghalaman yang sangat banyak untuknya, melalui jurusan ini juga Nadya kembali menlatih kemampuannya berbicara di depan umum yang sebelumnya telah ia kuasai.

Selama kuliah, Nadya aktif dalam berbagai kegiatan akademik maupun non-akademik. Salah satu pencapaian yang sangat berkesan baginya adalah ketika ia berhasil lolos dalam pendanaan nasional PKMPM serta mengikuti kompetisi tingkat nasional OLIVIA.

Pengalaman ini menjadi titik penting dalam perjalanan akademiknya karena mampu meningkatkan kepercayaan dirinya dalam berinteraksi dengan orang lain. Ia merasa bahwa keterampilan ini sangat berguna, terutama dalam dunia kerja yang menuntut keberanian dan kepercayaan diri. Ia tidak hanya berfokus pada studi, tetapi juga terlibat dalam berbagai organisasi.

Nadya menjalankan magang pertamanya di Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bogor di bidang pemasaran, dari bidang inilah mampu membawa Nadya menjalankan berbagai acara besar, termasuk ajang Mojang Jajaka.

Dari pengalaman itu lah yang mempertemukannya dengan berbagai pengalaman lainnya. Dari tempat magang pertamnaya itulah Nadya ditawarkan untuk menjadi relawan korban bencana di Cianjur.

Kemudia Nadya menjalankan magang keduanya di sebuah kebun binatang, melalui tampat ini lah ia memperluas pemahamannya tentang pariwisata dan pelayanan publik. Ia merasa magang keduanya ini seperti “bekerja sambil berlibur” karena ia dapat bertemu dengan banyak orang serta terlibat langsung dalam pengelolaan wisata.

Melalui berbagai kegiatan yang pernah ia jalankan, Nadya belajar bagaimana mengatur waktu dan memilah mana yang menjadi prioritas dan mana yang bukan termasuk ke dalam prioritanya.

Setelah Nadya sudah mengalami magang dan masuk ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya, Nadya merasakan adanya perbedaan ketika ia menjalani magang dan bekerja. Magang lebih berorientasi pada pembelajaran, sedangakn dunia kerja menuntutnya untuk profesional.

Adaptasi yang cepat menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan pekerjaan sesungguhnya. Ia memahami bahwa dalam dunia kerja, seseorang harus mampu menyelesaikan tugas dengan efisien dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, ia selalu berusaha untuk terus belajar dan meningkatkan keterampilan yang dimilikinya.

Saat ini ia tengah menjalankan berbagai kegiatan, mulai dari menjadi asisten dosen, pemandu wisata freelance di berbagai agensi, hingga terlibat dalam event production house. Namun, impiannya tak berhenti di situ, ia bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan S2 -nya di luar negeri, khususnya di bidang pariwisata.

Ia ingin mendalami ilmu yang lebih luas tentang pengelolaan destinasi wisata, keberlanjutan pariwisata, serta bagaimana industri ini dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian dan lingkungan.

Bagi Nadya, kemampuan beradaptasi adalah kunci utama dalam menghadapi berbagai tantangan. Ia selalu mempertimbangkan konsekuensi sebelum mengambil keputusan serta terus belajar mengatur waktu dan prioritas.

Ia percaya bahwa dalam hidup, setiap pencapaian bukanlah garis akhir, melainkan awal dari perjalanan menuju kesuksesan berikutnya. Oleh karena itu, ia terus berusaha untuk berkembang dan tidak cepat puas dengan apa yang telah dicapainya.

Nadya berpesan untuk tidak hanya fokus pada akademik tetapi juga mencari ilmu di luar perkuliahan. Ia menyadari bahwa pengalaman di luar kelas dapat memberikan banyak pelajaran berharga yang tidak selalu bisa didapatkan dari buku.

“Jangan takut mencoba hal baru. Selama ada doa dan usaha, pasti selalu ada jalan,” ujarnya penuh keyakinan.

Ia berharap agar mahasiswa lain juga bisa menemukan passion mereka dan terus berusaha untuk menggapai impian masing-masing.

Dengan semangat pantang menyerah dan tekad yang kuat, ia yakin bahwa setiap orang bisa mencapai apa yang mereka impikan.***

Naila Rizani Karimah Ritonga
Komunikasi Digital dan Media| Sekolah Vokasi IPB

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here