Friday, 21 March 2025
HomeBeritaNajmia Fathia: Dari Kesenangan Berkomunikasi hingga Menjadi Akademisi

Najmia Fathia: Dari Kesenangan Berkomunikasi hingga Menjadi Akademisi

Bogordaily.net – Najmia Fathia adalah seorang akademisi muda yang kini tengah meniti karier di dunia pendidikan tinggi. Lahir di Jakarta dan besar di Bogor, Najmia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dalam keluarga yang sangat mendukung perkembangan minat dan bakat anak-anaknya.

Sejak kecil, ia telah menunjukkan ketertarikan besar dalam dunia komunikasi dan interaksi sosial. Orang tuanya pun sejak kecil selalu memberi kebebasan dan support untuk Najmia mencoba berbagai hal, mulai dari musik, tari, hingga beragam aktivitas lainnya.

Sampai dimana ia sendiri menyadari bahwa ada satu hal yang paling menonjol dalam dirinya adalah kegemarannya berbicara, berinteraksi dengan orang lain, dan menyukai anak-anak.

Pendidikan dan Karier

Najmia menempuh pendidikan dasarnya di sekolah Islam terpadu hingga jenjang SMA. Minatnya yang kuat di bidang komunikasi membawanya memilih Program Diploma Komunikasi Digital dan Media di IPB pada tahun 2016.

Setelah menyelesaikan pendidikan D3, ia merasa bahwa pendidikan S1 adalah suatu keharusan di era modern, sehingga ia melanjutkan studinya ke jenjang Sarjana di Universitas Sebelas Maret (UNS).

Lulus S1 di tahun 2021, Najmia menghadapi tantangan besar saat harus menentukan langkah selanjutnya di tengah pandemi.

Meskipun telah berusaha melakukan berbagai magang dan mencari peluang kerja, standar tinggi yang dimiliki orang tuanya mengenai dunia kerja membuatnya sulit menemukan pekerjaan yang sesuai.

Namun, melihat kakaknya yang melanjutkan pendidikan hingga S2, Najmia pun terdorong untuk tidak berhenti belajar. Ia memutuskan untuk mengambil studi Magister di Universitas Padjadjaran (Unpad) dalam bidang Komunikasi.

Di tahun terakhir studinya, saat hanya tinggal menyelesaikan tesis, Najmia mencoba melamar sebagai asisten dosen di IPB.

Dari pengalaman tersebut, ia menyadari bahwa dunia akademik sangat menarik baginya. Ia menikmati interaksi dengan mahasiswa, proses berbagi ilmu, dan bahkan belajar dari mahasiswa itu sendiri.

Pengalaman ini semakin memantapkannya untuk mengejar karier sebagai dosen di masa depan.

Tantangan dan Titik Balik

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Najmia Fathia,  adalah fase setelah kelulusan S1 pada tahun 2021. Di tengah pandemi, ia merasa tertinggal dari teman-temannya yang sudah memiliki pekerjaan, sementara ia masih mencari arah.

Rasa minder dan tekanan dari lingkungan sempat membuatnya merasa tidak cukup baik. Namun, dari situ pula ia menyadari pentingnya untuk tidak membandingkan diri dengan orang lain secara berlebihan.

Ia belajar untuk fokus pada proses dan percaya bahwa setiap orang memiliki jalannya masing-masing.

 Nilai Hidup dan Motivasi

Prinsip hidup yang selalu dipegang Najmia adalah untuk selalu berbuat baik kepada semua orang.

Ia percaya bahwa kebaikan yang diberikan akan kembali kepada diri sendiri. Baginya, membalas keburukan dengan keburukan bukanlah pilihan; ia selalu berusaha menjadi pribadi yang baik dan kuat.

Dalam menghadapi kesulitan, Najmia selalu mendapatkan dukungan penuh dari orang tua dan kakaknya.

Mereka adalah sosok yang paling berpengaruh dalam hidupnya, selalu menjadi tempatnya bersandar dan mencari motivasi ketika menghadapi rintangan.

Dampak dan Harapan ke Depan

Sebagai seorang asisten dosen, Najmia merasa bahwa ia dapat memberikan pengaruh positif bagi mahasiswa.

Ia sering membagikan pengalaman dan wawasannya mengenai pendidikan, mendorong mahasiswa untuk terus melanjutkan studi dan tidak berhenti di satu titik.

Melalui interaksi dengan mahasiswa, ia ingin menanamkan pemahaman bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang tidak boleh disepelekan.

Najmia juga menyampaikan pesan agar untuk tidak mudah menyerah dan selalu mencoba segala peluang yang ada. Coba selagi bisa, karena pengalaman dan ilmu yang di dapat setelah mencoba itu yang mahal.

Ia percaya bahwa hidup bukanlah kompetisi, melainkan sebuah proses. Kita boleh melihat pencapaian orang lain, tetapi hanya sebagai motivasi, bukan sebagai alasan untuk merasa rendah diri.

Yang terpenting adalah percaya pada proses dan menyerahkan hasilnya kepada Tuhan. Untuk harapan kedepannya Najmia Fathia,  berharap dapat menyelesaikan studi S2 dengan lancar dan meraih gelar Magisternya.

Dengan pengalaman yang ia peroleh, ia bercita-cita untuk menjadi dosen tetap, berkontribusi dalam dunia akademik, serta menginspirasi mahasiswa untuk terus belajar dan berkembang.

 

Joanna Larisa Munthe, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here