Bogordaily.net – Pandu Kurniawan adalah seorang dosen praktisi di Sekolah Vokasi IPB University, Program Studi Akuntansi. Sejak tahun 2023, ia mengajar dengan fokus pada praktik akuntansi di dunia kerja termasuk di sektor koperasi dan Kantor Akuntan Publik (KAP). Selain sebagai dosen, Pandu juga berkarier sebagai Internal Audit di Telkom Indonesia, salah satu perusahaan BUMN terbesar di Indonesia.
Perjalanan akademiknya dimulai dengan mengambil S1 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, dan lulus pada 2017. Ia kemudian melanjutkan studi di Program Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) FEB UGM pada 2018, dan menyelesaikan S2 di FEB UGM pada 2020. Awalnya ia tidak terpikir untuk menjadi seorang akuntan, namun melihat peluang besar di bidang ini, ia mulai mendalaminya lebih serius terutama saat mengikuti Program PPAk UGM.
Meraih Gelar Akuntan Publik Termuda di Indonesia
Salah satu pencapaian terbesar Pandu adalah menjadi akuntan publik termuda di Indonesia pada usia 29 tahun. Untuk meraih gelar Certified Public Accountant (CPA), ia harus menghadapi berbagai tantangan. Ia pertama kali mengikuti ujian CPA pada 2019, namun belum memperoleh hasil yang diinginkan. Pada Januari 2024, ia kembali mencoba dan akhirnya lulus ujian CPA yang memberinya kewenangan untuk secara resmi menandatangani laporan keuangan. Ia dijadwalkan akan dilantik secara resmi pada Mei 2025.
Menurut Pandu, kunci suksesnya adalah prinsip konsistensi dan improvisasi. Ia selalu berusaha memperbaiki kekurangan dari tahun ke tahun. Ia juga percaya bahwa pengalaman adalah faktor utama dalam pengembangan karier. Tidak ada yang langsung ahli setelah lulus kuliah, semua butuh proses bertahap dan ketekunan. Selain itu, keberanian untuk mencoba dan tidak takut gagal juga menjadi bagian dari prinsip yang ia pegang. Keberhasilan yang ia raih saat ini merupakan hasil dari berbagai pengalaman dan pembelajaran yang ia jalani sejak awal kariernya.
Tantangan dan Strategi dalam Mengajar
Sebagai dosen, Pandu menghadapi tantangan dalam membagi waktu antara pekerjaannya di BUMN dan mengajar di kampus. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana menyelaraskan metode pengajaran yang ia miliki untuk pembelajaran mahasiswa. Ia menyadari bahwa metode pembelajaran harus disesuaikan agar mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga dapat mengaplikasikannya di dunia kerja. Oleh karena itu, ia memanfaatkan metode pembelajaran berulang dan diskusi mendalam agar mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan aplikatif.
Salah satu strategi komunikasinya adalah menyesuaikan materi dengan minat mahasiswa dan membahas kasus nyata dalam akuntansi. Dengan begitu, mahasiswa dapat lebih mudah memahami konsep yang diajarkan dan melihat relevansi materi dengan dunia kerja yang sesungguhnya. Selain itu, ia juga menerapkan pendekatan mentoring agar mahasiswa merasa lebih dekat dan termotivasi untuk belajar lebih dalam.
Masa Depan Akuntansi, Tantangan serta Peluang
Tantangan dalam bidang akuntansi semakin besar dengan kehadiran kecerdasan buatan (AI), yang mulai menggantikan banyak pekerjaan akuntan. Namun menurut Pandu, akuntansi tetap memiliki peluang besar karena semua perusahaan membutuhkannya. Selain itu, kecerdasan buatan (AI) tidak selalu bisa memastikan keakuratan laporan keuangan tanpa intervensi manusia. Oleh karena itu, akuntan masa depan harus memiliki keahlian lebih dari sekadar menghitung angka, tetapi juga kemampuan analisis dan problem-solving yang tinggi.
Selain itu, perkembangan regulasi serta standar akuntansi yang terus berubah juga menjadi tantangan tersendiri. Seorang akuntan harus konsisten mengembangkan keterampilan agar tetap bersaing di dunia profesional. Oleh sebab itu, Pandu selalu menekankan pentingnya pembelajaran berkelanjutan dan peningkatan kompetensi bagi mahasiswa yang ingin berkarier di bidang akuntansi.
Keunggulan Program Studi Akuntansi SV IPB
Keunggulan Program Studi Akuntansi SV IPB menurut Pandu terletak pada pengalaman praktik yang lebih banyak dibanding program serupa di universitas lain. Mahasiswanya juga aktif dan memiliki inisiatif tinggi dalam mengeksplorasi bidang akuntansi. Oleh karena itu, ia menyarankan mahasiswa untuk konsisten dalam menjalani karier, tidak mudah menyerah, dan selalu memperkaya diri dengan pengalaman baru. Selain itu, program studi ini memiliki jaringan yang luas dengan berbagai industri sehingga mahasiswa memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pengalaman magang dan pekerjaan setelah lulus.
Ia juga melihat potensi besar dalam pengembangan program studi ini di masa depan. Kolaborasi antara akademisi dan praktisi yang semakin meningkat diharapkan dapat membuat lulusan Program Studi Akuntansi SV IPB lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja serta memberikan kontribusi yang berarti bagi industri akuntansi di Indonesia.
Harapan dan Pesan untuk Mahasiswa
Pandu mendukung penuh program kolaborasi antara praktisi dan akademisi yang diinisiasi oleh IPB University. Menurutnya membawa praktisi ke dalam dunia pendidikan adalah langkah strategis untuk menyiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja. Harapannya di masa depan akuntansi akan semakin berkolaborasi dengan teknologi untuk menciptakan sistem keuangan yang lebih efisien dan akurat.
Pandu berharap mahasiswa dapat lebih berani dalam mengeksplorasi bidang akuntansi dan tidak takut untuk mencoba hal baru. Dunia akuntansi terus berkembang, dan mereka yang mampu beradaptasi dengan perubahan akan memiliki peluang lebih besar untuk sukses. Oleh karena itu, ia selalu menekankan pentingnya kesediaan untuk terus belajar serta kemampuan beradaptasi dalam menghadapi tantangan.
Baginya, kunci utama sukses adalah menuntut ilmu setinggi mungkin di usia muda dan menikmati hasilnya di kemudian hari. Prinsip ini ia pegang teguh dalam perjalanan akademik dan profesionalnya, serta ia tanamkan kepada mahasiswa agar dapat menjadi generasi akuntan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan semangat belajar yang tinggi dan ketekunan dalam menjalani setiap proses, ia yakin bahwa mahasiswa dapat mencapai kesuksesan dalam karier mereka di masa mendatang.***
Cintya | Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB