Monday, 31 March 2025
HomeTravellingPangalengan, Bersama Pamaung IPB

Pangalengan, Bersama Pamaung IPB

Bogordaily.net – Pada akhir bulan Desember 2024, saya berkesempatan mengikuti trip tahunan bersama teman-teman dan alumni dari Pamaung SV IPB. Kegiatan ini telah menjadi tradisi yang selalu ditunggu-tunggu oleh para anggota. Setiap tahun, kami berkeliling ke tempat-tempat menarik, dan kali ini kami memutuskan untuk berkunjung ke Pangalengan, Bandung, menginap semalam di villa milik Sora, salah satu anggota Pamaung. Trip ini diikuti oleh sekitar 40 anggota Pamaung dan beberapa alumni, yang menjadikannya salah satu perjalanan paling seru yang pernah saya alami.

Kegembiraan sudah terasa bahkan sebelum keberangkatan. Saya merasa sangat antusias karena setiap perjalanan dengan Pamaung selalu memberikan kehangatan kebersamaan. Lebih dari sekadar trip biasa, ada semacam keakraban dan rasa kekeluargaan yang sulit dijelaskan. Selain itu, saya bersemangat karena akan mengendarai motor kesayangan saya, Astrea Grand 1997 yang saya beri nama “Lulu.” Rasanya ada kesenangan tersendiri ketika bisa menikmati perjalanan panjang di atas motor yang telah menemani banyak momen dalam hidup saya.

Perjalanan kami dimulai setelah menyelesaikan agenda rapat event tahunan Pamaung, yaitu rapat persiapan acara “Parahyangan Exploring IPB 2025” yang diadakan di SMANSA Bandung. Usai rapat, saya langsung berangkat bersama lima motor lainnya tanpa membawa boncengan. Meskipun kami tidak berangkat bersama seluruh peserta trip, ada keseruan tersendiri saat memacu motor di jalanan Bandung menuju Pangalengan.

Perjalanan menuju Pangalengan sendiri menjadi salah satu momen favorit saya. Jalur menuju ke sana tidak hanya menantang, tetapi juga memberikan pemandangan yang menenangkan. Hujan sempat turun di tengah perjalanan, tetapi hal itu justru menambah sensasi petualangan. Dibalut jas hujan dan dibasahi gerimis, saya menikmati setiap tikungan jalanan yang membawa kami semakin dekat ke tujuan. Angin dingin yang menggigit kulit dan tetesan hujan yang membasahi jalan hanya membuat saya semakin menghargai kebersamaan dengan teman-teman di perjalanan ini.

Sesampainya di villa, udara dingin langsung menyergap tubuh saya yang sudah basah kuyup. Pangalengan memang terkenal dengan udaranya yang sejuk, dan ditambah hujan yang turun saat perjalanan membuat saya semakin kedinginan. Namun, begitu tiba di villa dan disambut oleh hangatnya teman-teman yang sudah lebih dulu sampai, rasa dingin itu perlahan memudar. Ada kehangatan dalam kebersamaan yang terasa begitu erat di antara kami.

Malam itu, setelah membersihkan diri dan beristirahat sejenak, kami melanjutkan dengan acara makan malam bersama. Para perempuan sibuk memasak hidangan, sementara para lelaki menyiapkan bahan untuk acara bakar-bakaran. Suasana terasa sangat akrab, dipenuhi canda tawa dan obrolan hangat yang mengalir begitu saja. Ini adalah momen yang selalu saya tunggu-tunggu setiap tahunnya.

Setelah makan, kami mengisi malam dengan karaoke bersama. Tidak berhenti di situ, keseruan terus berlanjut dengan berbagai permainan. Ada kompetisi antar-angkatan di mana setiap kelompok harus menampilkan pertunjukan lucu. Kami semua tertawa terbahak-bahak melihat kreativitas dan kekonyolan teman-teman. Ada juga permainan lain di mana alumni berbagi hadiah uang kepada kami, para anggota yang lebih muda, sebagai bentuk apresiasi dan kebersamaan yang begitu kental.

Pagi harinya, kami kembali menikmati kebersamaan dengan sarapan bersama. Setelah itu, kami mengunjungi Situ Cileunca yang berada tepat di depan villa. Pemandangan di sana sangat memukau. Kabut tipis menyelimuti sebagian danau, namun hal itu justru menambah keindahan suasana pagi di Pangalengan. Udara segar dan pemandangan yang menyejukkan membuat kami betah berlama-lama di sana, menikmati keheningan alam dan kebersamaan.

Menjelang siang, beberapa dari kami memutuskan untuk berenang di kolam villa. Kami bermain voli air dan beragam permainan lainnya di dalam air. Suasana ceria penuh tawa terus mengisi hari itu. Meski udara masih dingin, bermain air bersama teman-teman membuat semuanya terasa hangat dan menyenangkan.

Setelah puas bermain, kami akhirnya bersiap untuk pulang. Saya dan teman-teman memutuskan berangkat dari villa sekitar pukul lima sore. Perjalanan pulang sedikit berbeda karena jalanan macet, membuat kami baru tiba di Bandung sekitar pukul tujuh malam. Namun, anehnya saya sama sekali tidak merasa kesal. Keseruan yang kami alami selama di villa membuat perjalanan pulang terasa ringan dan tetap menyenangkan.

Trip ini sungguh menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Bukan hanya karena tempat yang indah atau aktivitas seru yang kami lakukan, tetapi karena kehangatan dan kebersamaan yang selalu hadir setiap kali Pamaung berkumpul. Perjalanan seperti ini akan selalu saya nantikan di akhir taun, Pamaung, Nu Aing!***

Muhamad Ikhlas Andhana, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media SV IPB

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here