Monday, 31 March 2025
HomeOpiniPecinta Indomie Geram, Tasyi Athasyia sebut Indomie Goreng Aceh berbau Kalajengking

Pecinta Indomie Geram, Tasyi Athasyia sebut Indomie Goreng Aceh berbau Kalajengking

Oleh: Annisa Nur Fadillah, Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB University

Baru-baru ini kembali viral food vlogger terkenal, Tasyi Athasyia menjadi pusat perhatian masyarakat sebab ulasan komentarnya mencoba varian Indomie Goreng Aceh di salah satu video yang telah di unggah di channel youtubenya. Tasyi mengatakan bahwa bumbu mie tersebut memiliki aroma yang mirip dengan ”sambal kalajengking” yang berada di penjual mie ayam sekitar dan berkomentar bahwa bumbu tersebut terdapat bau tomat yang busuk. Pernyataan Indomie Goreng Aceh dari Tasyi menjadi perdebatan luas di media sosial setelah kejadian ulasan Tasyi mengenai bika ambon Ci Mehong. Hal ini membuat netizen mengkritik opininya saat mereview kuliner tersebut.

Video review Indomie pada channel Tasyi yang di rilis pada 13 Maret 2024, saat mereview varian mie tersebut, tampaknya Tasyi kurang menyukai Indomie Goreng Aceh dan mengatakan bahwa aroma dari makanannya mempunyai sesuatu yang tidak biasa. “Lo tau gak sih sambal yang ada di mi ayam yang kayak bau kalajengking? Ada sambal yang namanya kalajengkin. Jadi waktu itu pernah ada gosip di saus itu ada kecoa gitu yang suka ada di mi ayam. Rasanya kayak gitu menurut gue. Maaf banget ada aroma tomat busuk. Bener-bener kayak gitu, engga banget sih gue.” Kata-kata ini disampaikan di channel yotubenya pada saat mereview Indomie Goreng Aceh. Video review ini juga telah ditonton jutaan kali dan menuai banyak reaksi dari netizen hingga menganggap bahwa komentar dari food vlogger tersebut berlebihan. Hal ini terlihat sekali pada saat Tasyi mencicipi Indomie Aceh, raut wajahnya ketahuan bahwa ada yang tidak beres.

Reaksi dari netizen cukup sangat beragam. Beberapa netizen mendukung pendapat Tasyi dan memang kurang sesuai dengan selera mereka yang telah mencoba varian Indomie ini. Namun, beberapa warganet yang juga menyaksikan review food vlogger tersebut sontak geram dan Tasyi kembali menjadi sasaran amuk warganet. Netizen yang tidak membela Tasyi menganggap bahwa rasa Indomie Goreng Aceh tersebut memiliki cita rasa yang autentik dan mempunyai ciri khas Aceh yang kaya akan rempah. Saya yang pecinta Indomie dan suka sekali dengan Indomie Goreng Aceh rasanya tidak terima dengan komentar Tasyi karena menurut saya bumbu yang ada di Indomie tersebut sangat enak dan tidak ada aroma yang mengganggu, bahkan wangi tomat busuk saja saya tidak merasakan ada sama sekali.

Gosip yang panas ini menjadi trending di X/Twitter, dan Tiktok. Sejak terjadinya kejadian ini sampai sekarang, banyak pengguna membagikan pengalaman mereka mencicipi dan berpendapat tentang Indomie Goreng Aceh. Sampai detik ini, belum ada pernyataan dari industri PT.Indofood mengenai ulasan tersebut. Ulasan yang dikomentari oleh Tasyi menurut beberapa konsumen dapat mengubah persepsi konsumen terhadap suatu produk.

Maraknya era digital sekarang ini, ulasan yang diutarakan dari seorang influencer memiliki kekuatan yang besar dalam membentuk opini publik. Komentar negatif dapat memperburuk suatu branding produk atau citra dari perusahaan. Namun, pemilik brand dapat merespon dengan bijak dan mulai memperbaiki kejadian ini sebagai bahan evaluasi. Selain itu, pernyataan negatif dari seorang influencer bisa merugikan pelaku usaha, khususnya pada UMKM.

Sebagai seorang food vlogger, Tasyi Athasyia memiliki kebebasan dalam mengekpresikan opininya. Namun, selera kuliner tiap orang beda-beda, apalagi sampai mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal atau mengata-ngatai makanan tersebut ada unsur yang tidak beres. Kritik memang diperlukan dalam menanggapi suatu hal, tapi ada batas untuk menyampaikan sebuah opini yang jujur dan memberikan tanggapan yang dapat berpotensi merugikan bagi pihak lain.

Netizen yang telah menonton video tersebut, menyarankan kepada influencer bahwa harus lebih berhati-hati dalam menyampaikan kritik, terutama menanggapi dan membahas produk ternama yang basis konsumen pembelinya luas. Menurut saya, kritik yang baik dapat di evaluasikan serta bermanfaat dibandingkan hanya mengutarakan komentar negatif tanpa memberikan solusi untuk produk tersebut.

Pada akhirnya, preferensi rasa merupakan sesuatu yang sangat objektif. Semua orang memiliki selera yang berbeda dalam mencoba suatu produk. Sebagai reviewer, perlu lebih hati-hati dan bijak terutama food vlogger dalam menanggapi produk. Selain itu, produsen juga harus siap menerima kritik sebagai bahan evaluasi produk yang mereka punya. Menjadi konsumen, penting bagi kita tidak langsung terpengaruh pada satu persepsi saja, kita dapat mencoba sendiri dan merasakan langsung sebelum menilainya. Ini adalah langkah terbaik untuk menentukan selera kita seperti apa, tanpa langsung mengkritik secara tajam. Sampai saat ini walaupun adanya kontroversial produk tersebut, Indomie Goreng Aceh tetap menjadi menarik bagi masyarakat pecinta Indomie.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here