Bogordaily.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor resmi mengeluarkan status tanggap darurat bencana imbas banjir bandang yang terjadi di kawasan Puncak. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) siap berikan bantuan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dan Bupati Bogor Rudy Susmanto, usai rapat koordinasi tanggap darurat bencana, pada Senin 3 Maret 2025.
Diketahui, sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor diterjang bencana banjir bandang dan tanah longsor, salah satunya di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, pada Minggu 2 Maret 2025. Bencana banjir bandang tersebut membuat 423 jiwa terdampak.
“Statusnya pak bupati mengeluarkan status tanggap darurat, pemerintah pusat tidak ragu ragu langsung masuk dan bekerja sama dengan pemerintah daerah,” kata Suharyanto kepada wartawan, Senin 3 Maret 2025.
“Tadi malam terjadi banjir di Kabupaten Bogor, bahkan ada 1 orang yang meninggal dunia, tetapi alhamdulillah sudah ditemukan, untuk banjir sekarang sudah mulai surut, meskipun ada beberapa titik masih ada genangan,” tambahnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan data yang diterima oleh BNPB ada sebanyak 346 orang yang sudah kembali ke rumahnya masing masing.
Setelah menetapkan status tanggap darurat bencana, BNPB dan Pemkab Bogor akan senantiasa memberikan pelayanan serta bantuan berupa kebutuhan pokok kepada para korban yang terdampak bencana banjir bandang.
“Tetapi tentu saja yang masih mengungsi kami pastikan pemerintah kabupaten bogor dibawah arahan pak bupati, pemerintah pusat lewat BNPB, kebutuhan masyarakat yang terkena banjir terutama yang mengungsi kita penuhi semaksimal mungkin,” jelasnya.
Lebih lanjut, pemerintah pusat juga akan segera memperbaiki sejumlah bangunan, jalan hingga jembatan yang terdampak bencana banjir bandang.
“Kemudian juga terdata ada yang rumah nya rusak sedang, berat, dan ringan, itupun akan diberikan bantuan oleh pemerintah, kemudian infrastruktur yang rusak pak bupati menyampaikan ada 7 jembatan yang putus, yang jelas jelas belum tertangani ada 6,” ungkap Suharyanto.*
Albin Pandita