Bogordaily.net – Lahir di Tuban, Jawa Timur, 21 Desember 2000. Menghabiskan masa kecil di Bogor, dengan menempuh pendidikan dari TK, SD dan SMP. Namun, ketika memasuki jenjang SMA, dirinya memutuskan untuk melanjutkan studi nya di Jawa Timur, tepat nya di SMA Plus Al-Fatimah, Bojonegoro. Perjalanan pendidikan pun terus berlanjut.
Setelah lulus SMA, dirinya diterima di Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Dengan jalur ini, dirinya tidak mengikuti UTBK atau tes seleksi lainnya. Saat dinyatakan lolos masuk, dirinya diberikan dua opsi untuk memilih. Memilih kampus Vokasi yang berada di Sukabumi atau Bogor, dan dirinya memilih kampus Bogor.
Di Institut Pertanian Bogor (IPB), Aisyah mengambil Program studi D3 pada saat itu dengan jurusan Komunikasi, yang di ingat sebagai angkatan 56. Selama masa kuliah, dirinya memperoleh beasiswa dari Van Deventer Maas Indonesia, sebuah yayasan dari Belanda yang berada di Yogyakarta.
Beasiswa ini menjadi salah satu pencapaian yang sangat berarti baginya, karena dirinya merasa mendapatkan dukungan finansial sekaligus motivasi lebih untuk terus berprestasi. Setelah menyelesaikan pendidikan D3, dirinya melanjutkan S1 pendidikan di Universitas Terbuka (UT) dengan mengambil jurusan yang sama yaitu Ilmu Komunikasi.
Menjalani pendidikan di Universitas Terbuka (UT) menjadi tantangan tersendiri bagi Aisyah. Sistem pembelajarannya intensif, bagaimana mahasiswa dapat menyelesaikan pertemuan selama dua bulan sebelum menghadapi ujian. Dengan begitu, dirinya harus lebih bisa mengatur dan membagi waktu antara pekerjaan dengan kuliahnya. Dirinya sering kali harus bekerja lebih efisien agar tetap bisa menyelesaikan tugas dengan baik. Meski demikian, dirinya tetap berkomitmen untuk menyelesaikan studinya dengan hasil yang maksimal.
Saat Januari 2023, Aisyah telah bergabung untuk bekerja sebagai asisten dosen di Institut Pertanian Bogor (IPB). Selama hampir 2 tahun, dirinya telah membantu berbagai dosen dalam mata kuliah Teknik Penulisan Ilmiah, Media Elektronik (yang kini berubah menjadi Penulisan Media), Editing Audiovisual, Radio, Digital Marketing, Literasi Digital dan Penulisan Kreatif. Pengalaman ini memberinya kesempatan untuk memahami dunia akademik dari perspektif yang lebih dalam, terutama dalam memberikan materi ajar, membimbing mahasiswa serta pernah membantu tugas administratif di bagian akademik Intitut Pertanian Bogor (IPB).
Latar belakang keluarga yang sebagian besar berprofesi sebagai akademisi turut menjadi faktor yang mendorong untuk mencoba peran ini. Ibunya adalah seorang guru, begitu pula beberapa anggota keluarga lainnya, seperti paman dan saudara-saudaranya yang juga berada di dunia pendidikan. memiliki pengalaman mengajar, Aisyah menyadari bahwa menjadi seorang dosen atau guru bukanlah pilihan karier yang paling cocok untuknya. Dirinya lebih menikmati peran di balik layar, seperti mengerjakan proyek, atau bekerja di bidang penulisan digital. Selain sebagai asisten dosen, Aisyah juga aktif dalam proses pengelolaan akademik di perguruan tinggi IPB. Pengalaman ini semakin memperlihatkan keterampilan nya dalam bidang komunikasi digital dan manajemen pendidikan.
Di luar dunia akademik, Aisyah juga pernah memiliki pengalam pekerjaan yang cukup beragam. Dirinya pernah bekerja sebagai sales, barista, pramusaji hingga data entry di Infomedia. Selain itu, dirinya juga aktif sebagai freelancer di bidang nya, yaitu Digital marketing dan Content writing.
Pengalamannya yang luas ini membuatnya memiliki pemahaman yang lebih mendalam juga tentang dunia industri atau pekerjaan.
Aisyah adalah sosok yang lebih menyukai pekerjaan dalam ruangan dengan sistem kerja yang fleksibel, seperti WFH atau Hybrid. Dirinya merasa kurang nyaman dengan pekerjaan yang membutuhkan banyak mobilitas di luar ruangan, karena dirinya tidak terlalu menyukai cuaca panas dan aktivitas fisik yang terlalu berat. Maka dari itu, dirinya cenderung memilih jalur karier yang memungkinkan dirinya untuk bekerja dengan lebih nyaman dalam lingkungan yang terkontrol.
Salah satu sosok yang memberikan motivasi untuk dirinya adalah penyanyi Gracie Abrams. Sejak tahun 2019, dirinya mulai mengikuti perjalanan Gracie, bahkan sebelum penyanyi tersebut terkenal. Baginya, lagu-lagu Gracie memiliki makna yang sangat dalam dan sejalan dengan perjalanan hidupnya. Terutama dalam membangun passion diri dan menghadapi tantangan dalam hidupnya.
Saat ini, Aisyah meniti karier sebagai Content writing. Dirinya telah mencapai posisi sebagai Content specialist dan ingin lebih mendalami dunia kepenulisan digital, termasuk SEO, SEM atau Content management. Dirinya juga berambisi untuk melanjutkan pendidikan nya di luar negeri dan tengah mempersiapkan diri dengan mengikuti kelas bahasa serta pelatihan pendukung. Ada dua negara yang menjadi tujuan utama nya dalam melanjutkan studi, yaitu New Zealand atau Taiwan. Dirinya tetap ingin mendalami lebih jauh bidang komunikasi dan media serta meningkatkan keahliannya dalam dunia digital marketing atau kepenulisan. Dengan gelar dan pengalaman yang lebih matang, dirinya berharap dapat membangun karier yang lebih baik, dengan berkontribusi dalam industri kreatif.
Bagi Aisyah, pendidikan adalah sebuah privilege yang harus dimanfaatkan dengan sebagai mungkin. Dirinya percaya bahwa tidak semua orang memiliki akses yang mudah terhadap pendidikan, sehingga mereka yang mendapatkan kesempatan untuk belajar sebaiknya tidak menyia-nyiakannya. Pendidikan, menurutnya bukan hanya tentang mendapatkan gelar, tetapi juga tentang bagaimana seseorang dapat mengembangkan diri, memperkuat wawasan dan meningkatkan kuliatas hidup.
Sebagai perempuan, Aisyah juga meyakini bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk generasi mendatang. Dirinya pernah membaca buku bahwa kecerdasan anak sebagian besar diwarisi dari ibunya, sehingga perempuan perlu terus belajar agar bisa memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anak mereka di masa depan. Dirinya menolak anggapan bahwa perempuan hanya perlu berfokus pada peran semata. Baginya perempuan juga memiliki hak yang sama untuk mengejar impian, membangun karier dan berkontribusi dalam masyarakat.
Dirinya juga menyampaikan pesan kepada generasi muda untuk tidak mudah menyerah dalam mengajar pendidikan. Menurutnya, meskipun proses belajar kadang terasa sangat melelahkan dan penuh tantangan, semua usaha yang di lakukan pasti akan membuahkan hasil. Dirinya menekankan bahwa tidak apa-apa untuk mengeluh dan merasa lelah, selama pada akhirnya tetap melanjutkan perjuangan dan menyelesaikan nya dengan baik.
Egialipamana Ramdini Sitepu, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media