Friday, 21 March 2025
HomeBeritaPerjalanan Dr. Lili Dahliani: Dari Anak Pecinta Tanaman hingga Pakar Manajemen Perkebunan

Perjalanan Dr. Lili Dahliani: Dari Anak Pecinta Tanaman hingga Pakar Manajemen Perkebunan

Bogordaily.net – Dr. Ir. Lili Dahliani, MM., M.Si, adalah seorang akademisi dan praktisi di bidang Teknologi dan Manajemen Produksi Perkebunan. Saat ini, beliau menjabat sebagai dosen tetap di Program Studi Teknologi dan Manajemen Produksi Perkebunan Sekolah Vokasi IPB dengan jabatan fungsional sebagai Associate Professor. Perjalanan akademiknya mencakup pendidikan S1 di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1987, S2 di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2004 dengan dua gelar Magister, yakni Magister Manajemen dan Magister Sains, serta S3 di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2013.

Masa Kecil dan Ketertarikan pada Perkebunan

Lahir di Padang pada 25 Juli 1963, Dr. Lili sebenarnya berasal dari Bogor. Meskipun awalnya tidak bercita-cita terjun ke dunia perkebunan, sejak kecil beliau memiliki ketertarikan terhadap tanaman. Saat tinggal di rumah neneknya, ia sering mengambil bibit cabai dan tomat yang tumbuh di sekitar rel kereta, lalu menanamnya di pekarangan rumah. Kebiasaannya menanam dan melihat hasil panennya semakin menguatkan minatnya terhadap pertanian.

Ketika SMA, Dr. Lili memiliki keinginan untuk menempuh pendidikan di bidang desain interior, namun sang ayah menekankan pentingnya pemerataan pendidikan bagi semua anaknya. Sebagai anak kedua dari sembilan bersaudara, ia kemudian diarahkan untuk masuk ke bidang pertanian karena kecintaannya terhadap tanaman. Awalnya, beliau mengira pertanian hanya tentang bercocok tanam, tetapi kemudian menyadari bahwa cakupannya sangat luas.

Perjalanan Karier di Dunia Akademik

Dr. Lili memulai kariernya di Jakarta sebelum mendapatkan kesempatan bekerja di Yogyakarta, tepatnya di Lembaga Pendidikan Perkebunan. Keputusan untuk bekerja di Yogyakarta juga dipengaruhi oleh ayahnya, yang menginginkan agar beliau berada di dekat adik-adiknya yang sedang berkuliah di Universitas Gadjah Mada.

Di tempat kerja barunya, Dr. Lili menemukan passion dalam bidang perkebunan karena sering mendapatkan kesempatan untuk melakukan perjalanan ke berbagai perkebunan, baik di dalam maupun luar negeri, seperti kebun kopi, tebu, karet, kakao, kelapa sawit, serta pengalaman belajar tentang tebu di Cina dan teh di Jepang. Tanpa disadari, beliau telah menjalankan peran sebagai dosen, namun bukan untuk mahasiswa melainkan untuk karyawan perkebunan yang sedang menjalani pelatihan untuk kenaikan pangkat.

Setelah 14 tahun bekerja, Dr. Lili mendapatkan peluang untuk melanjutkan pendidikan S2 di IPB dengan beasiswa. Beliau menyelesaikan studinya pada tahun 2004 dan semakin mendalami bidang manajemen perkebunan serta pengelolaan sumber daya manusia di sektor ini.

Dalam dunia akademik, Dr. Lili lebih menekankan pada aspek manajemen perkebunan secara keseluruhan, tidak hanya dari segi teknis tetapi juga dalam pengelolaan sumber daya, baik itu aspek soft skill maupun hard skill. Baginya, filosofi mengajar adalah salah satu bentuk ibadah dan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan. Beliau percaya bahwa ilmu yang bermanfaat akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir bahkan setelah meninggal dunia.

Tantangan dan Masa Depan Perkebunan Indonesia

Menurut Dr. Lili, tantangan terbesar dalam industri perkebunan Indonesia saat ini adalah mindset dan karakter tenaga kerja. Profesionalisme yang memiliki kemampuan berpikir kritis sering kali tidak mendapatkan tempat yang seharusnya. Namun, beliau tetap berusaha menanamkan nilai-nilai ini kepada generasi penerus.

Untuk masa depan, beliau berharap perkebunan di Indonesia bisa berkembang secara berkelanjutan, tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan dan nilai-nilai kemanusiaan. Salah satu visinya adalah menjadi Guru Besar di bidang manajemen perkebunan, mengingat masih sedikit akademisi yang fokus di bidang ini. Beliau juga ingin agar Sekolah Vokasi IPB memiliki profesor yang berfokus pada manajemen perkebunan.

Bagi Dr. Lili, kebanggaan terbesarnya bukanlah gelar atau jabatan, tetapi bagaimana ia bisa menjadi anak yang berbakti dan membanggakan orang tuanya. Prinsip keluarganya menekankan bahwa pendidikan adalah modal utama dalam kehidupan. Selain itu, keluarganya juga menerapkan kesetaraan gender dalam pembagian tugas rumah tangga, mencerminkan nilai-nilai yang ia pegang teguh hingga saat ini.

Sebagai akademisi, beliau ingin dikenal sebagai “Ibu Manajemen Perkebunan” yang memberikan kontribusi nyata dalam memecahkan masalah-masalah di industri perkebunan. Salah satu momen paling berkesan baginya adalah saat berhasil membimbing mahasiswa yang awalnya dianggap malas atau tidak berprestasi menjadi individu yang lebih baik dan sukses di bidangnya.

Dengan pengalaman lebih dari 35 tahun mengajar, Dr. Lili Dahliani terus berkomitmen untuk mencetak generasi yang tidak hanya unggul dalam keilmuan tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan profesionalisme yang tinggi. Baginya, ilmu yang bermanfaat adalah warisan terbaik yang bisa ia tinggalkan. Sesuai dengan value IPB, Inspiring Innovation with Integrity, Dr. Lili Dahliani terus berkomitmen untuk menghadirkan inovasi dengan menjunjung tinggi nilai integritas dalam setiap langkahnya.***

 

Asyri Abghi Rahmah, Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media, Sekolah Vokasi IPB

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here