Bogordaily.net – Putri Shasa Shabila adalah sosok muda inspiratif yang telah menorehkan jejak dalam bidang ekowisata. Sejak duduk di bangku sekolah, Shasa telah menunjukkan minatnya terhadap kegiatan di alam dan pariwisata. Ketertarikan ini membawanya untuk memilih Program Studi Ekowisata di Sekolah Vokasi IPB, tempat ia berhasil meraih gelar Sarjana Terapan Ekowisata dengan predikat Cumlaude pada tahun 2024. Perjalanan Shasa tidak hanya tentang akademis, tetapi juga tentang bagaimana ia menghadapi tantangan, menemukan jati diri, dan berkontribusi dalam bidang yang ia cintai.
Awal Mula dan Perjalanan Kuliah
Ketertarikan Shasa pada pariwisata dan lingkungan sudah muncul sejak ia masih duduk di bangku sekolah. Hal ini yang kemudian mendorongnya untuk memilih Prodi Ekowisata di Sekolah Vokasi IPB. Bagi Shasa, ekowisata adalah wadah yang tepat untuk mengembangkan minatnya sekaligus berkontribusi pada pelestarian alam. Selama kuliah, Shasa memiliki banyak pengalaman berkesan, salah satunya adalah kesempatan untuk menjelajahi berbagai kota di Indonesia sambil menjalani praktikum. “Kuliah sambil jalan-jalan” adalah pengalaman yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memperkaya pengetahuannya tentang ekowisata. Selain itu, kehidupan sebagai mahasiswa juga mengajarkannya untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri dan tangguh.
Namun, perjalanan Shasa tidak selalu mulus. Salah satu tantangan terbesar dalam hidupnya adalah ketika ia berusaha untuk masuk ke universitas negeri. Sebagai lulusan sekolah swasta Katolik, ia merasa khawatir karena kuota untuk siswa dari sekolah swasta terbilang kecil. Namun, kegigihan dan doanya membuahkan hasil. Ia berhasil diterima di IPB, salah satu universitas terbaik di Indonesia. Tantangan lain yang ia hadapi adalah menghilangkan rasa jenuh di tengah kesibukan kuliah, banyaknya tugas, dan kehidupan sebagai anak kos yang harus mengatur hidup sendiri. Namun, Shasa selalu berpegang pada prinsip bahwa kuliah dan mencari ilmu adalah investasi masa depan yang tidak akan pernah merugikan.
Pengalaman sebagai Asisten Dosen
Pada Januari 2023, Shasa mendapat kesempatan untuk menjadi asisten dosen. Meskipun awalnya bukanlah rencana, pengalaman ini justru menjadi salah satu momen paling berharga dalam hidupnya. Tantangan terbesarnya adalah memastikan bahwa apa yang ia sampaikan kepada mahasiswa dapat dipahami dengan baik. Sebagai jembatan antara dosen dan mahasiswa, Shasa merasa bertanggung jawab untuk memastikan komunikasi berjalan lancar. Pengalaman ini tidak hanya mengasah kemampuan mengajarnya, tetapi juga memberinya pemahaman lebih dalam tentang dunia akademis.
Pencapaian dan Motivasi
Salah satu pencapaian terbesar Shasa adalah lulus dengan predikat Cumlaude dari Prodi Ekowisata. Namun, bagi Shasa, bertahan hingga lulus juga merupakan pencapaian hidup yang patut dibanggakan. “Tidak semua orang bisa melewati proses kuliah dengan baik, dan saya bersyukur bisa melaluinya,” ujarnya. Bagi Shasa, menjadi orang yang “keren” adalah motivasi terbesarnya. Keren, dalam pandangannya, bukan hanya tentang penampilan, melainkan tentang kontribusi yang dapat diberikan kepada orang lain dan lingkungan sekitar. Prinsip hidupnya adalah terus belajar dan berkembang, karena ia percaya bahwa ilmu adalah investasi masa depan.
Rencana Masa Depan dan Pesan Inspiratif
Ke depan, Shasa berencana untuk terus mengembangkan diri di berbagai bidang, terutama dalam pengembangan ekowisata di Indonesia. Ia ingin berkontribusi lebih besar dalam pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat melalui pariwisata berkelanjutan. Shasa juga berpesan kepada generasi muda untuk tidak pernah menyerah dalam mengejar mimpi. “Kuliah dan mencari ilmu adalah investasi masa depan yang tidak akan pernah merugikan. Teruslah berjuang keras untuk mencapai tujuan yang diimpikan,” ujarnya.
Dengan perjalanan hidup yang penuh tantangan dan pencapaian, Putri Shasa Shabila telah membuktikan bahwa passion dan dedikasi dapat membawa seseorang menuju kesuksesan. Ke depannya, Shasa berharap dapat terus menginspirasi banyak orang untuk mencintai dan menjaga alam sekitar, sekaligus berkontribusi dalam pengembangan ekowisata di Indonesia.
Nurul Hikmah | Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB