Bogordaily.net – Kegiatan Sanlat UQI ke-10 resmi ditutup pada Sabtu 22 Maret 2025 di basement masjid Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami (PMUQI).
Kegiatan ini berlangsung selama sepekan penuh, dimulai dari 17 Maret 2025 – 22 Maret 2025. Dengan tujuan utama memberikan pemahaman dasar tentang ilmu agama.
“Tujuan sanlat ini adalah mengajarkan dasar ilmu-ilmu agama, menanamkan kebiasaan positif peserta dalam beribadah, dan menumbuhkan rasa cintanya terhadap Ahlus Sunnah wal Jama’ah (ASWAJA),” ujar Ust. M. Raihan, selaku pembimbing sanlat UQI ke-10.
Jika biasanya sanlat UQI ini diselenggarakan di luar lingkungan pesantren, tahun ini kegiatan kembali diadakan di dalam pondok dengan diikuti oleh tiga sekolah, yaitu MI Al-Huda, MI Al-Islamiyah, dan SDI Leuwimekar.
“Sanlat tahun ini kita adakan di pondok kita tercinta. Ini bukan pertama kalinya, karena sebelumnya juga pernah diadakan di pondok. Alhamdulillah, ada tiga sekolah yang mengirimkan delegasinya untuk ikut serta dalam kegiatan ini,” tutur Ust. Ishaq, selaku Ketua Biro Humas PMUQI.
Dalam acara penutupan Direktur Pengasuhan PMUQI Ust. Asep Saifullah Umar, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan panitia yang telah bekerja keras menyukseskan sanlat tahun ini.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta dan panitia. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para santri untuk mempraktikkan ilmu agama yang telah mereka pelajari. Semoga sanlat ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang,” ujarnya.
Kegiatan sanlat ini juga mendapat respons positif dari orang tua peserta, salah satunya Bapak Lintang orang tua dari peserta asal MI Al-Huda yang mengapresiasi program ini karena dapat mengisi waktu anak-anak dengan aktivitas yang bermanfaat.
“Sanlat ini bagus, supaya anak-anak tetap beraktivitas daripada hanya di rumah tanpa kegiatan. Saya berharap kegiatan ini terus berlanjut karena juga bisa mempererat tali silaturahmi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa salah satu alasan dirinya mendaftarkan anaknya ke Sanlat UQI adalah untuk memberikan pengalaman dunia pesantren kepada anaknya, yang kini duduk di kelas 6 SD.
“Saya ingin mengenalkan suasana pesantren kepada anak saya. Siapa tahu nanti bisa masuk ke UQI,” tuturnya.***
UQI memang selalu menanamkan kebiasaan positif, patut ditiru