Bogordaily.net – Syanin Anggia, seorang asisten dosen yang penuh dedikasi, telah menunjukkan komitmennya dalam dunia pendidikan sejak awal perjalanan akademisnya.Berasal dari SMA Negeri 1 Panawangan, Syanin kini menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur mandiri.
Ia merupakan mahasiswa Fakultas Vokasi, Program Studi Teknologi dan Manajemen Ternak, angkatan 61 di Kampus IPB Sukabumi. Minatnya yang mendalam terhadap Pendidikan Agama Islam (PAI) telah tumbuh sejak duduk di bangku SD, di mana ia pernah menjuarai Lomba Cerdas Cermat PAI.
Ketika berada di Madrasah Tsanawiyah (MTS), Syanin dipercaya untuk mendampingi guru sebagai juri dalam lomba tilawah antar kelas, sebuah pengalaman yang ia anggap sebagai tanggung jawab besar. Hingga kini, Syanin tetap menyukai sejarah Islam dan berbagai hal terkait ilmu agama Islam.
Syanin memulai perannya sebagai asisten dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan tugas utama mendampingi praktikan dalam melaksanakan praktikum.
Ia bertanggung jawab memberikan materi pembelajaran, menguji kemampuan mahasiswa dalam menghafal surah-surah pendek Al-Qur’an, serta memahami isi kandungan dan ilmu tajwid.
Pengalaman pertamanya sebagai asisten dosen diwarnai dengan rasa gugup, terutama karena ia harus menilai kemampuan mahasiswa yang akan berpengaruh pada indeks prestasi (IP) mereka.
Namun, dengan kesadaran akan tanggung jawab yang besar, Syanin berhasil mengatasi rasa gugupnya dan fokus pada tugasnya dengan profesionalisme dan keadilan.
Dalam perjalanan kariernya, Syanin banyak terinspirasi oleh mentor dan role model yang membantunya berkembang. Salah satunya adalah kakak tingkatnya yang juga menjadi asisten dosen PAI.
Selain itu, Zahid Azmi Ibrahim, seorang konten kreator pendidikan, juga menjadi sumber motivasi bagi Syanin untuk terus mencoba hal-hal baru, keluar dari zona nyaman, dan lebih mengenal dirinya sendiri.
Syanin memiliki pendekatan yang unik dalam membantu mahasiswa memahami materi. Ia menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Ketika menghadapi mahasiswa yang mengalami kesulitan belajar, Syanin mengidentifikasi masalah tersebut dan membantu mahasiswa dengan memberikan informasi, data, serta dukungan yang dibutuhkan.
Ia juga menerapkan metode pembelajaran kolaboratif, di mana mahasiswa dilibatkan dalam diskusi dan penyelesaian masalah, sehingga materi lebih mudah dipahami.
Menurut Syanin, peran asisten dosen sangat penting dalam dunia akademik. Mereka membantu dosen dalam mendampingi praktikum, membimbing mahasiswa, dan memberikan motivasi untuk meningkatkan keterampilan belajar.
Syanin merasa bangga bisa menjadi bagian dari proses ini, terutama karena menjadi asisten dosen adalah impiannya sejak SMA. Pengalaman ini juga memengaruhi rencana kariernya ke depan, di mana ia berharap dapat terus berkontribusi di dunia pendidikan profesional.
Syanin berpesan bahwa menjadi asisten dosen membutuhkan persiapan matang dalam menguasai materi, mengembangkan keterampilan mengajar, dan membangun kepercayaan diri. Selain itu, sikap profesional, sabar, teliti, dan inovatif sangat diperlukan.
“Siapa pun bisa menjadi asisten dosen selama memiliki kemauan kuat untuk berdedikasi dan mempersiapkan diri dengan baik,” ujarnya.
Dengan dedikasi dan semangatnya, Syanin Anggia terus berkontribusi dalam dunia pendidikan, membimbing mahasiswa, dan menginspirasi banyak orang untuk terus berkembang.
Syanin Anggia tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler selama masa sekolahnya. Di SMA Negeri 1 Panawangan, ia dikenal sebagai siswa yang berprestasi dan aktif dalam organisasi siswa.
Kegiatan ini membantu Syanin mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan manajemen waktu, yang sangat berguna dalam perannya sebagai asisten dosen.Selain menjadi asisten dosen, Syanin juga terlibat dalam berbagai proyek penelitian di bidang Teknologi dan Manajemen Ternak.
Pengalaman ini memberinya wawasan mendalam tentang penerapan ilmu yang dipelajari di kelas ke dalam praktik nyata. Ia sering berbagi pengalaman ini dengan mahasiswa yang dibimbingnya, memberikan contoh konkret bagaimana teori dapat diaplikasikan dalam dunia kerja.
Syanin juga aktif dalam komunitas mahasiswa dan organisasi keagamaan di kampus. Ia sering menjadi pembicara dalam seminar dan workshop tentang Pendidikan Agama Islam, membagikan pengetahuannya dan menginspirasi mahasiswa lain untuk lebih mendalami ilmu agama.
Keterlibatannya dalam komunitas ini memperluas jaringan dan pengaruhnya di dunia pendidikan.Selama menjadi asisten dosen, Syanin telah menerima beberapa penghargaan atas dedikasi dan kinerjanya yang luar biasa.
Penghargaan ini tidak hanya mengakui kerja kerasnya tetapi juga memotivasi mahasiswa lain untuk mengikuti jejaknya. Syanin percaya bahwa penghargaan ini adalah bentuk pengakuan atas komitmennya untuk memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diembannya.
Syanin memiliki rencana besar untuk masa depannya. Ia berencana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengambil program magister di bidang Pendidikan Agama Islam atau Manajemen Pendidikan.
Tujuannya adalah untuk memperdalam pengetahuannya dan berkontribusi lebih besar dalam reformasi dan inovasi pendidikan di Indonesia. Ia juga berharap dapat menulis buku tentang metode pengajaran efektif yang dapat digunakan oleh para pendidik di seluruh negeri.
Syanin Anggia adalah contoh nyata dari seorang pendidik muda yang berdedikasi dan penuh semangat.
Dengan kombinasi pengetahuan akademis, keterampilan, dan komitmen terhadap pendidikan, ia telah membuat dampak signifikan dalam kehidupan banyak mahasiswa.
Melalui kerja keras dan dedikasinya, Syanin terus menginspirasi dan memotivasi generasi muda untuk mencapai potensi terbaik mereka.***
Quenny Zada Amatillah