Friday, 9 May 2025
HomeOpiniTanggul Jebol, Perumahan Pantai Mutiara Pluit Banjir

Tanggul Jebol, Perumahan Pantai Mutiara Pluit Banjir

Oleh: Mezayya Puspita Maharani Komunikasi Digital dan Media

Banjir rob yang melanda Perumahan Pantai Mutiara, Pluit, pada 3 Juni 2016 kembaliĀ  mengingatkan kita akan pentingnya infrastruktur penahan air yang kuat dan kesiapsiagaanĀ  dalam menghadapi fenomena alam. Kejadian ini diakibatkan oleh jebolnya tanggul pantaiĀ  akibat kombinasi faktor alam, seperti pasang laut dan hujan deras, serta kemungkinan adanyaĀ  erosi di dasar tanggul.

Dalam peristiwa ini, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, namun genangan air denganĀ  ketinggian 30 hingga 100 cm di beberapa blok perumahan tentu menyebabkan kerugianĀ  materi yang tidak sedikit.

Respons cepat dari Badan Nasional Penanggulangan BencanaĀ  (BNPB), BPBD DKI Jakarta, serta berbagai instansi terkait patut diapresiasi. Dengan upayaĀ  bersama, tanggul darurat berhasil dibangun dalam waktu yang relatif singkat, sehinggaĀ  kondisi mulai kembali normal.

Namun, kejadian ini harus menjadi bahan evaluasi lebih lanjut, terutama dalam hal ketahananĀ  infrastruktur penahan air di wilayah pesisir. Jakarta, sebagai kota dengan elevasi rendah danĀ  berhadapan langsung dengan laut, memang sangat rentan terhadap banjir rob. Oleh karenaĀ  itu, perencanaan dan pemeliharaan tanggul menjadi aspek yang tidak bisa diabaikan.

Sebagai sisi dari warga yang melihat kejadian ini dari perspektif yang lebih dekat, sayaĀ  merasa cukup heran bagaimana sebuah perumahan tergolong elite seperti Pantai Mutiara bisaĀ  mengalami jebolnya tanggul.

Dengan harga properti yang tergolong mahal dan eksklusif,Ā  seharusnya sistem pertahanan terhadap banjir di kawasan ini lebih diperhatikan. Hal iniĀ  menimbulkan pertanyaan besar, apakah infrastruktur yang ada sudah benar-benar sesuaiĀ  standar?

Bagaimana pengawasan dan pemeliharaannya selama ini? Kejadian ini menegaskanĀ  bahwa status elite sebuah kawasan tidak menjamin keamanannya dari bencana jikaĀ  pengelolaan infrastrukturnya tidak dilakukan dengan baik.

Tentu, kita tidak bisa serta-merta menyalahkan pihak yang membangun tanggul tersebut.Ā  Konstruksi tanggul pada dasarnya sudah mempertimbangkan faktor teknis dan lingkungan,Ā  namun alam sering kali memberikan tantangan yang sulit diprediksi.

Apalagi, perubahanĀ  iklim juga memperburuk kondisi dengan meningkatkan frekuensi dan intensitas cuacaĀ  ekstrem. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih proaktif diperlukan dalam pengelolaanĀ  infrastruktur pesisir.

Solusi Jangka Panjang Evaluasi dan Teknologi Modern

Salah satu langkah yang bisa dipertimbangkan adalah evaluasi berkala terhadap kondisiĀ  tanggul di seluruh wilayah pesisir Jakarta. Pemerintah daerah, bersama dengan pakar teknikĀ  sipil dan lingkungan, dapat melakukan inspeksi rutin untuk memastikan kondisi tanggul tetapĀ  aman. Selain itu, penggunaan material yang lebih tahan terhadap erosi serta penerapanĀ  teknologi modern dalam pembangunan tanggul bisa menjadi solusi jangka panjang.

Selain itu, aliran pembuangan air juga menjadi faktor penting. Jika saluran air di sekitarĀ  tanggul tidak berfungsi dengan baik, maka air yang seharusnya bisa mengalir keluar bisaĀ  terjebak dan memperparah kondisi banjir.

Oleh karena itu, selain memperbaiki tanggul,Ā  pemerintah dan pengelola kawasan juga perlu memastikan bahwa saluran pembuangan air diĀ  sekitar perumahan berfungsi dengan baik.

Di sisi lain, kesiapsiagaan masyarakat juga menjadi faktor penting dalam menghadapiĀ  kemungkinan bencana serupa. Sosialisasi mengenai tanda-tanda kerusakan tanggul sertaĀ  prosedur evakuasi harus terus dilakukan, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawanĀ  rob.

Pemanfaatan sistem peringatan dini juga perlu diperkuat agar masyarakat dapat bersiapĀ  lebih cepat ketika ada potensi bencana. Selain itu, kerja sama antara masyarakat danĀ  pemerintah dalam menjaga dan melaporkan kondisi infrastruktur penahan air juga sangatĀ  diperlukan.

Mewujudkan Sistem Perlindungan Pesisir yang Lebih Baik

Kejadian jebolnya tanggul di Pantai Mutiara seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua,Ā  bahwa pengelolaan wilayah pesisir harus dilakukan dengan pendekatan yang menyeluruh.

Infrastruktur yang kuat, respons cepat dari pemerintah, serta kesiapsiagaan masyarakat adalahĀ  kunci dalam meminimalisir dampak dari bencana serupa di masa mendatang. DenganĀ  langkah-langkah ini, kita dapat lebih siap menghadapi tantangan lingkungan dan menjagaĀ  keamanan serta kenyamanan masyarakat pesisir.

Hanya dengan sinergi antara pemerintah,Ā  masyarakat, dan para ahli, kita dapat mewujudkan sistem perlindungan pesisir yang lebihĀ  baik dan berkelanjutan untuk masa depan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here