Bogordaily.net – Media sosial tengah diramaikan oleh perbincangan terkait salah satu merek jamu terkenal, Cap Orang Tua, yang diduga membagikan jamu berkadar alkohol kepada para pemudik di sepanjang jalur mudik Lebaran Idul Fitri 2025.
Kejadian ini pun viral dan menuai reaksi keras dari warganet dan pegiat sosial media.
Dalam berbagai unggahan yang beredar, banyak masyarakat menyoroti tindakan brand jamu tersebut yang dianggap tidak pantas, terutama di tengah momen sakral bulan Ramadan.
Beberapa netizen menyebut aksi ini sebagai bentuk kesalahpahaman dalam mempromosikan produk, terlebih jika benar jamu yang dibagikan mengandung kadar alkohol yang tinggi.
“Susah-susah puasa, tarawih, baca Qur’an, masa pas mudik malah dikasih konsumsi alkohol?,” ujar netizen dalam unggahannya.
Sejumlah pihak pun mendesak agar otoritas terkait segera turun tangan untuk menyelidiki dugaan ini dan memberikan klarifikasi sebelum Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H.
Masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan produk yang beredar di pasaran tetap sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku.
Menanggapi narasi jamu cap orang tua beralkohol yang dibagikan kepada para pemudik itu, perusahaan memberikan klarifikasinya bahwa tidak ada minuman beralkohol yang ditawarkan dalam kegiatannya di posko mudik.
“Bahwa benar kami menjalankan kegiatan ‘Jamu Seduhan’ yang diselenggarakan di sejumlah titik. Tujuan dari kegiatan ini adalah membantu para pemudik menjaga stamina dan kesehatan selama perjalanan menuju kampung halaman dengan meminum jamu seduhan tradisional (Jamu Seduh Tolak Angin dan Jamu Seduh Pegal Linu),” tulis Koordinator Tim Marketing kegiatan ‘Jamu Seduhan’ Daniel dalam keterangannya seperti dikutip dari Republika, Kamis (27/3/2025).
Daniel menerangkan bahwa bahan-bahan yang disajikan dalam jamu seduhan tersebut tidaklah mengandung alkohol atau minuman yang diharamkan oleh umat Islam.
“Seduhan jamu yang diberikan terdiri dari racikan jamu yang berkhasiat menolak angin, jamu pegal linu, beras kencur, madu serta jeruk nipis yang tidak mengandung alkohol,” tegasnya.
Daniel menuturkan, dalam kegiatan tersebut pihaknya juga membagikan produk-produk makanan ringan, seperti wafer, biskuit, permen, minuman jamu, dan kopi.
“Berdasarkan poin-poin tersebut diatas, kami sampaikan bahwa pemberitaan yang saat ini beredar adalah tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta di lapangan,” ujarnya.***