Tuesday, 8 April 2025
HomeTravellingAntara Aku, Keluarga, Bali dan Sriawan

Antara Aku, Keluarga, Bali dan Sriawan

Bogordaily.net – Bulan Juli 2023 jadi waktu yang penuh warna buat aku. Akhirnya, setelah sekian lama terpisah karena perpisahan orang tua, Aku bisa berkumpul kembali dengan keluargaku di Bali. Rasanya pengen banget berbagi tawa, canda, dan kenangan manis tapi, beberapa hari sebelum berangkat, aku kena sariawan parah yang bikin makan, minum, bahkan ngobrol pun jadi susah!.

Sebelum Berangkat: Drama Sariawan yang Bikin Gregetan
Bayangin, tepat sehari sebelum berangkat, aku kena sariawan yang banyak, bahkan sampai 5 biji. Selama lima hari, sariawan itu bikin aku nggak bisa menikmati momen-momen kecil bereng kelaurgaku bahkan makan pun jadi sulit banget.

Malam sebelum keberangkatan, aku harus ke dokter karena wajahku mulai membengkak. Meski kondisinya nggak mendukung, aku mencoba untuk tetap semangat. Tentunya, hal sepele seperti ini tidak akan menjadi penghalang kebahagiaanku di momen kumpul keluarga yang sangat berharga ini.

Setibanya di Bali: Antara Senyum dan Rasa Sakit
Sesampainya di Bali, rasanya cukup campur aduk. Aku sangat bahagia bisa berkumpul bersama seluruh keluarga, tapi aku juga merasa sedih karena nggak bisa banyak tersenyum akibat sariawan.

Walaupun begitu, keindahan Bali dan hangatnya kebersamaan keluarga berhasil bikin aku lupa sejenak rasa nggak nyaman itu. Aku berusaha menangkap setiap momen, meskipun ekspresi wajahku kurang maksimal. Kadang, bahagia itu hanya terlihat dari mata, tapi itu juga cukup untuk bikin kenangan yang abadi.

Pelajaran dari Liburan yang Nggak Terduga
Liburan kali ini nggak kalah seru! Setiap pagi, kami jalan-jalan di tepi pantai, menikmati udara segar, dan ombak yang menenangkan. Walaupun aku masih kesulitan ngomong karena sariawan, semangat tetap membara.

Kami berenang, berjemur, dan tentu saja, menikmati sunset yang selalu bikin terpesona. Salah satu momen favorit aku adalah pas kami makan seafood di restoran pinggir pantai. Suasana santai, makanan lezat, dan canda tawa keluarga membuat hati aku hangat meski kondisiku tidak bersahabat.

Walaupun begitu, keindahan Bali dan hangatnya kebersamaan keluarga berhasil bikin aku lupa sejenak rasa nggak nyaman itu. Aku berusaha menangkap setiap momen, meskipun ekspresi wajahku kurang maksimal. Kadang, bahagia itu hanya terlihat dari mata, tapi itu juga cukup untuk bikin kenangan yang abadi.

Akhir Liburan: Kenangan yang Bakal Selalu Terasa
Liburan kali ini mengajarkan aku tentang banyak hal. Selain menikmati keindahan Bali, aku juga belajar untuk menerima diri sendiri bahkan ketika keadaan yang nggak ideal. Sariawan yang bikin aku nggak bisa tersenyum lebar, ternyata nggak mengurangi kebahagiaan yang aku rasain bersama keluarga.

Kadang, momen-momen terindah itu datang dalam bentuk yang paling sederhana seperti, tatapan mesra, pelukan hangat, dan tawa kecil yang menyatakan betapa berharganya waktu bersama orang-orang tercinta.

Aku pulang dengan perasaan yang penuh meski nggak banyak foto dengan senyum lebar. Karena aku sadar, kenangan sejati itu tercipta dari perasaan dan momen kebersamaan, bukan semata-mata ekspresi wajah. Liburan kali ini benar-benar mengajarkan aku untuk mensyukuri setiap detik, meski dengan segala keterbatasan. Semoga ke depannya, aku bisa mengabadikan lebih banyak momen dengan senyum yang tulus, tanpa ada hambatan apa pun.

Perjalanan ini jadi bukti kalau, meskipun kita harus menghadapi rintangan, kebersamaan dan cinta keluarga selalu memiliki kekuatan untuk terus menyembuhkan. Setiap cerita, tawa, dan kehangatan yang kami bagi merupakan pelajaran berharga untuk terus melangkah maju ke depan dengan semangat baru.***

Trya Andina Ramadhani

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here