Bogordaily.net – Media sosial telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan modern, terutama dalam konteks komunikasi digital. Dalam arti luas, komunikasi tidak hanya sekadar pertukaran informasi antara dua pihak, tetapi juga melibatkan proses penyampaian pesan, interaksi, dan pembentukan makna dalam berbagai konteks sosial.
Media sosial, sebagai salah satu produk teknologi digital, telah mengubah cara manusia berkomunikasi, berinteraksi, dan membangun relasi.
Artikel ini merupakan salah satu wujud dari pentingnya media sosial dalam komunikasi digital dengan fokus pada perannya dalam memperluas jangkauan komunikasi dan membentuk identitas sosial.
1. Media Sosial sebagai Alat Memperluas Jangkauan Komunikasi
Media sosial telah menghilangkan batasan geografis dan waktu dalam komunikasi. Menurut Nasrullah (2015) dalam buku Teori dan Praktik Media Sosial, media sosial memungkinkan individu untuk terhubung dengan orang lain di berbagai belahan dunia tanpa terbatas oleh jarak fisik.
Hal ini sejalan dengan pendapat Mulyana (2010) dalam buku Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, yang menyatakan bahwa media sosial telah menjadi platform yang memfasilitasi komunikasi global.
Sebagai contohnya platform seperti Twitter, Instagram, dan Facebook memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya, bahasa, dan negara.
Selain itu, media sosial juga memungkinkan penyebaran informasi secara cepat dan masif. Menurut penelitian yang dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2022, sekitar 73% penduduk Indonesia menggunakan media sosial sebagai sumber informasi utama.
Hal ini menunjukkan bahwa media sosial tidak hanya berperan sebagai alat komunikasi interpersonal, tetapi juga sebagai saluran komunikasi massa.
Dalam konteks ini media sosial menjadi alat yang efektif untuk menyebarkan pesan, kampanye, atau bahkan gerakan sosial kepada khalayak luas.
Namun, perlu diingat bahwa kecepatan penyebaran informasi di media sosial juga memiliki dampak negatif, seperti maraknya penyebaran hoaks dan disinformasi.
Seperti yang diungkapkan oleh Sudibyo (2018) dalam bukunya Hoaks: Antara Kebohongan dan Ketidaktahuan, media sosial seringkali menjadi sarana penyebaran informasi yang tidak akurat karena kurangnya filter informasi.
Oleh karena itu, penting bagi pengguna media sosial untuk memiliki literasi digital yang baik agar dapat memilah informasi yang valid.
2. Media Sosial dalam Pembentukan Identitas Sosial
Media sosial tidak hanya berperan sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai ruang untuk membentuk dan mengekspresikan identitas sosial.
Menurut teori Self-Presentation yang dikemukakan oleh Rakhmat (2011) dalam buku Psikologi Komunikasi, individu cenderung menampilkan diri mereka sesuai dengan citra yang ingin mereka tunjukkan kepada orang lain.
Dalam konteks media sosial, hal ini terlihat dari bagaimana pengguna memilih konten yang diunggah, seperti foto, status, atau komentar, untuk menciptakan citra diri yang diinginkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2020) dalam jurnal Komunikasi dan Media Sosial menyebutkan bahwa media sosial menjadi wadah bagi individu untuk mengekspresikan diri dan mencari pengakuan sosial.
Misalnya, melalui platform Instagram, pengguna dapat membagikan momen-momen kehidupan mereka dan mendapatkan respons berupa likes atau komentar dari pengguna lain.
Hal ini menunjukkan bahwa media sosial tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun identitas dan relasi sosial.
Namun, pembentukan identitas di media sosial juga memiliki sisi negatif. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2020) dalam jurnal Komunikasi dan Media Sosial, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan sosial dan kecemasan, terutama ketika individu merasa harus memenuhi standar tertentu yang ditetapkan oleh masyarakat maya. Fenomena ini dikenal sebagai social media anxiety, di mana pengguna merasa tertekan untuk selalu tampil sempurna di media sosial.
Kesimpulan
Media sosial memegang peranan penting dalam komunikasi digital, baik sebagai alat untuk memperluas jangkauan komunikasi maupun sebagai ruang untuk membentuk identitas sosial. Dalam konteks komunikasi global, media sosial memungkinkan individu untuk terhubung dengan orang lain tanpa batasan geografis dan waktu. Di sisi lain, media sosial juga menjadi wadah bagi individu untuk mengekspresikan diri dan membangun identitas sosial. Namun, penting bagi pengguna media sosial untuk memiliki kesadaran dan literasi digital yang baik agar dapat memanfaatkan media sosial secara positif dan menghindari dampak negatifnya.***
Tenri Fahira Larasati Isma