Bogordaily.net – Kebakaran di Cipaku Kota Bogor terjadi lagi.
Kejadian itu malam Minggu 20 April 2024. Malam itu bukan malam Minggu yang biasa.
Di Cipaku, Bogor Selatan, malam itu lebih panas dari biasanya. Bukan karena asmara. Tapi karena api.
Bermula dari sebuah warung nasi goreng. Bukan dari kisah cinta antara pembeli dan pedagangnya, tapi dari api yang katanya berasal dari sana.
Api itu tak mengenal batas. Ia tidak bertanya dulu: “Ini rumah siapa?” atau “Ini bengkel atau warung sembako?”
Ia langsung merambat. Dari warung nasi goreng, menjalar ke warung sembako, menyeret rumah tinggal, lalu bengkel pun ikut terbakar.
Total empat bangunan ludes. Bukan satu, bukan dua. Empat.
“Ada empat unit bangunan yang terbakar,” ujar Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Damkar Kota Bogor, M Ade Nugraha, kepada wartawan.
Waktu kejadian: pukul 23.30 WIB. Warga sudah bersiap tidur, mungkin ada yang sedang nonton sinetron, ada yang mengaduk teh panas.
Tapi api tidak peduli. Ia datang tiba-tiba, membakar semuanya.
Satu saksi bilang, api pertama kali muncul dari gerobak nasi goreng. Lalu, seperti cerita lama yang berulang, ia berpindah tempat. Merambat. Membakar. Menghanguskan.
Petugas damkar datang dengan cepat. Tujuh dari Kota Bogor. Dua dari Kabupaten. Total sembilan unit.
Mereka berjibaku di malam yang mestinya tenang itu. Selama setengah jam, mereka bertarung.
Hasilnya? Api berhasil dijinakkan. Tapi empat bangunan sudah jadi arang.
Syukurlah, tidak ada korban jiwa. Tidak pula luka. Tapi kerugian ditaksir mencapai Rp 200 juta.
Malam itu Cipaku tidak seperti biasanya. Bukan suara kodok atau jangkrik yang terdengar. Tapi sirine. Jerit api. Dan asap yang masih menggantung di udara.
Penyebab pasti kebakaran di Cipaku Kota Bogor itu masih diselidiki. Tapi satu hal pasti: malam itu nasi goreng bukan cuma mengenyangkan. Ia juga memicu kebakaran.***