Thursday, 1 May 2025
HomeBeritaAsisten Dosen hingga Dosen: Kisah Alfi Rahmawati, Seorang Dosen Sekolah Vokasi IPB

Asisten Dosen hingga Dosen: Kisah Alfi Rahmawati, Seorang Dosen Sekolah Vokasi IPB

Bogordaily.net – Alfi Rahmawati, Dosen Sekolah Vokasi IPB University
Berlatar belakang keluarga akademik, semangat belajar dan mengajar telah tumbuh dalam diri seorang dosen IPB University sejak dini.

Mengenyam pendidikan di Bogor, Alfi menjadi saksi sang ibu yang berdedikasi menjadi dosen. Siapa sangka, sosok sang ibu menjadi role model dalam pembentukan minat serta cita-citanya sejak kecil.

Semangat itu terus menyala hingga Alfi berhasil diterima sebagai mahasiswa di Program Studi Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM) IPB University pada tahun 2008.

Alfi dikenal sebagai pribadi yang aktif dan penuh inisiatif selama berkuliah. Pada tingkat satu, Alfi berdedikasi menjadi ketua asrama, kemudian melanjutkan keterlibatannya di dunia organisasi sebagai anggota BEM Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) di tingkat dua.

Alfi memutuskan untuk menjadi asisten dosen untuk beberapa mata kuliah pada tingkat tiga. Dua semester terakhir Alfi mulai bekerja sambil menyelesaikan studi. Tidak hanya berhenti di jenjang sarjana, Alfi melanjutkan pendidikan magister di bidang Komunikasi Pembangunan di IPB University pada tahun 2013, sekaligus memulai karirnya sebagai pengajar.

Keputusannya untuk menjadi seorang pengajar bukan sekadar mengikuti jejak sang ibu, tetapi juga karena kecintaannya pada aktivitas mengajar. Alfi merasa terpanggil untuk membagikan ilmu dan memberi kontribusi dalam membentuk karakter serta kompetensi generasi muda.

Perjalanan karirnya sebagai dosen dimulai di Program Studi Komunikasi Digital dan Media (KMN) di Sekolah Vokasi IPB University.

Meskipun sebelumnya Alfi sempat menjadi asisten dosen di SKPM, namun peran utamanya sebagai dosen profesional benar-benar tumbuh di lingkungan KMN.

Sejak awal bergabung, Alfi konsisten mendampingi mahasiswa dan ikut berkontribusi dalam pengembangan program studi.

Salah satu pengalaman paling membanggakan selama menjadi dosen adalah ketika Alfi berhasil membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan akademik untuk akhirnya bisa lulus.

“Kebahagiaan terbesar bagi saya bukan hanya melihat mahasiswa berprestasi, tapi juga ketika bisa mendampingi mereka yang hampir menyerah, hingga akhirnya berhasil menyelesaikan studinya,” ujarnya.

Bagi sang dosen, keberhasilan bukan hanya soal nilai tinggi, tetapi soal proses perjuangan mahasiswa yang sering kali tidak terlihat dari luar.

Meski telah terbiasa dengan dunia akademik, Alfi sempat menghadapi tantangan besar di awal karir mengajarnya.

Latar belakang pendidikannya yang kuat dalam teori membuatnya harus beradaptasi ketika mengajar di lingkungan vokasi, yang lebih menekankan pada praktik.

Alfi Rahmawati, bahkan mengakui pada masa-masa awal, ia banyak belajar dari asisten dosen untuk memahami aspek teknis dan praktis yang dibutuhkan oleh mahasiswa.

Ketekunannya dalam dunia pendidikan tidak menghalanginya untuk berkembang di bidang lain. Sejak 2018, Alfi mulai menjalankan bisnis online yang memasarkan produk rumah tangga.

Dari aktivitas ini, Alfi mendalami pemasaran digital, bahkan dipercaya menjadi trainer untuk pelatihan media sosial kreatif dan digital marketing di berbagai instansi.

Personal branding-nya sebagai dosen yang juga pebisnis pun terbentuk. Alfi menjadi contoh bahwa seorang pendidik bisa tetap kreatif dan relevan di era digital.

Sebagai pesan, Alfi selalu menekankan pentingnya untuk terus belajar dan mengasah keterampilan, tidak hanya di bangku kuliah.

“Jangan hanya jadi mahasiswa kupu-kupu. Boleh kok pulang setelah kuliah, tapi jangan sampai melewatkan kesempatan untuk aktif berorganisasi. Di sana kemampuan komunikasi dan manajemen diri bisa diasah,” pesannya.

Alfi bersyukur pernah aktif di BEM semasa kuliah karena pengalaman itu membantunya memahami sudut pandang mahasiswa dan menjadi dosen yang lebih empatik.***

 

Fitria Rahma Cahyani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here