Monday, 28 April 2025
HomeNasionalAura Cinta Viral Usai Kritik Dedi Mulyadi Soal Larangan Wisuda

Aura Cinta Viral Usai Kritik Dedi Mulyadi Soal Larangan Wisuda

Bogordaily.net Seorang remaja perempuan bernama viral setelah secara lantang mengkritik Gubernur Jawa Barat, , terkait dua kebijakan yang belakangan menuai pro dan kontra, yakni penggusuran di Bekasi serta larangan acara wisuda dari tingkat TK hingga SMA.

Aksi kritik itu terekam dalam video yang diunggah di kanal YouTube ‘Kang Channel’ pada Sabtu 26 April 2025.

Dalam video berdurasi lebih dari satu jam itu, Dedi mengundang warga yang terdampak penggusuran, termasuk sang remaja yang mengajukan kritik pedas di hadapannya.

Dalam pertemuan tersebut, Aura dengan suara tegas menyuarakan kekecewaannya terhadap larangan wisuda.

Ia menilai, momen wisuda adalah bentuk penghargaan atas perjuangan anak-anak selama bertahun-tahun belajar, dan tidak seharusnya dihapuskan begitu saja.

“Acara wisuda itu bentuk apresiasi terhadap usaha belajar anak-anak. Kenapa harus dilarang? Bukankah seharusnya pendidikan itu dirayakan?” ujarnya dalam video.

Tak berhenti di situ, Aura tersebut juga menyinggung kebijakan penggusuran yang dianggap semakin mempersulit kehidupan rakyat kecil.

“Penggusuran itu membuat rakyat kecil kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian. Pemimpin seharusnya hadir untuk melindungi, bukan malah menambah beban hidup mereka,” tambahnya penuh semangat.

Mendengar kritik tersebut, pun memberikan tanggapan. Ia mengaku heran mengapa masih ada penolakan terhadap larangan wisuda, padahal sebelumnya banyak keluhan soal mahalnya biaya perpisahan dan study tour.

“Banyak rakyat miskin, nggak punya rumah lagi, rumahnya di bantaran kali, tapi sekolahnya gaya-gayaan ada wisuda,” sindir Dedi.

Ia juga menegaskan bahwa kenangan masa sekolah bukan terletak pada acara perpisahan, melainkan terbentuk selama proses belajar.

“Kalau tanpa perpisahan, apa akan kehilangan kenangan? Kenangan itu bukan pada saat perpisahan, kenangan itu tercipta selama proses belajar selama tiga tahun,” tambahnya.

Meski begitu, Aura masih tetap bertahan pada pendiriannya.

“Enggak juga sih, Pak. Saya ngerasa kalau sudah lulus, tanpa ada perpisahan, kita enggak bisa kumpul bareng atau ngerasain interaksi sama teman-teman,” balasnya lugas.

Tak hanya mengomentari substansi kritik, Dedi juga menyoroti cara Aura tersebut menyampaikan aspirasinya.

“Harusnya speak upnya begini, kritik gubernur karena gubernur membebani rakyat, sekolah harus bayar iuran, kritik gubernur karena membiarkan orang tua dibebani untuk pembayaran sekolah, kritik gubernur karena membiarkan banjir, saya senang. Ini kritik gubernur karena gubernurnya melarang perpisahan,” kata Dedi.

Perdebatan antara Dedi dan Aura itu pun ramai dibicarakan di media sosial. Respons netizen membanjiri kolom komentar YouTube Dedi, dengan mayoritas menyayangkan sikap remaja tersebut.

“Maluuu lihat murid dan orang tua kaya gini,” komentar seorang netizen.

“SIAPA YANG GEMESSSSSSS,” timpal netizen lainnya***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here