Friday, 18 April 2025
HomeKabupaten BogorBimbang Pilih Tempat Kuliah, Justru Raih Golden Tiket IPB Tanpa Tes

Bimbang Pilih Tempat Kuliah, Justru Raih Golden Tiket IPB Tanpa Tes

Bogordaily.net – Muhammad Husain dulunya tidak tahu harus kuliah di mana, namun kini Husain berhasil menjadi mahasiswa IPB yang raih Golden Tiket tanpa tes. Perjalanan untuk mendapatkan Golden Ticket ini tidaklah mudah. Banyak tantangan dan rintangan yang harus Husain hadapi sebelum akhirnya meraih kesempatan berharga tersebut.

Semuanya berawal dari kebingungan Husain dalam menentukan tempat kuliah. Husain hampir putus asa karena merasa nilai akademiknya tidak cukup besar untuk masuk ke universitas ternama. Husain merasa tidak memiliki banyak pilihan, terlebih persaingan masuk ke perguruan tinggi negeri sangat ketat.

Namun, harapan itu muncul ketika pembimbing Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di sekolahnya memberi informasi tentang lomba Future Agile Leader Program (FALP).

Hadiah utama dari lomba ini adalah Golden Ticket masuk IPB tanpa tes. Mendengar hal tersebut, Husain langsung tertarik untuk mencoba, meski Husain merasa kurang percaya diri.

Tidak ingin berjuang sendirian, Husain mengajak beberapa teman untuk ikut serta. Akhirnya, lima orang termasuk dirinya resmi mendaftar dan siap menghadapi tantangan lomba. Namun, perjalanan Husain tidak semulus yang dibayangkan.

Setelah mendaftar, ada serangkaian agenda yang harus diikuti, termasuk webinar-webinar yang menjadi bagian dari lomba. Di sinilah tantangan pertama muncul.

Sebagai santri di pesantren, Husain harus mendapatkan izin untuk mengambil laptop guna mengikuti webinar. Sayangnya, hal ini tidaklah mudah.

Pesantren memiliki aturan ketat terkait penggunaan peralatan elektronik seperti Hp, Laptop, dan lain-lain, sehingga Husain harus meminta izin dari beberapa guru. Tidak semua guru memahami urgensi lomba ini, sehingga proses mendapatkan izin menjadi ujian tersendiri.

Dengan berbagai usaha dan pendekatan, Husain akhirnya mendapatkan akses ke laptop dan mengikuti webinar dengan baik. Husain berusaha menyerap ilmu sebanyak mungkin, mengingat ini adalah salah satu tahap penting dalam perlombaan.

Setelah melewati beberapa webinar dan menyelesaikan berbagai tugas dalam lomba, tantangan baru muncul. Kali ini datang dari lingkungannya sendiri. Husain mulai dijauhi oleh teman-teman satu angkatannya karena jarang ikut kumpul dan kegiatan bersama.

Mereka menganggapnya terlalu sibuk dengan lomba dan tidak peduli dengan angkatan. Bahkan, beberapa guru juga tidak menyukai Husain karena terlalu sering izin dan tidak sepenuhnya mengikuti kegiatan pesantren seperti biasanya.

Namun, semua ini tidak membuat Husain menyerah. Husain tetap bertekad untuk menyelesaikan setiap agenda lomba dan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih Golden Ticket. Husain sadar bahwa kesempatan ini adalah sesuatu yang langka, dan Husain harus berjuang hingga akhir.

Setelah melewati webinar, tibalah agenda yang mengharuskan peserta membuat social project. Husain pun menciptakan program “Street Tahfidz Program”, yang bertujuan membantu anak-anak jalanan untuk menghafal Alquran dan belajar agama.

Harapannya, anak-anak ini dapat memperoleh beasiswa untuk melanjutkan pendidikan. Husain berusaha mengajukan mereka ke DT Peduli agar mendapatkan bantuan beasiswa.

Dalam menjalankan program ini, Husain diharuskan bertemu dengan anak-anak jalanan setidaknya seminggu dua kali selama kurang lebih tiga minggu. Tantangan besar muncul karena izin keluar dari pesantren sangat sulit diperoleh.

Husain harus menyediakan bukti yang jelas bahwa Husain keluar untuk menjalankan program ini. Tidak jarang Husain harus bernegosiasi dan menjelaskan pentingnya kegiatan ini agar mendapatkan izin. Namun, semangatnya untuk membantu anak-anak tersebut lebih besar daripada rintangan yang ada.

Hari demi hari, Husain semakin dekat dengan anak-anak jalanan yang mengikuti programnya. Husain melihat langsung bagaimana sulitnya mereka mendapatkan pendidikan. Hal ini semakin menguatkan tekadnya untuk terus menjalankan program tersebut hingga tuntas. Setiap pertemuan, Husain mengajarkan mereka hafalan Alquran, kisah-kisah inspiratif, serta pentingnya memiliki mimpi besar.

Setelah melewati social project, masih ada satu agenda terakhir sebelum mendapatkan hadiah utama saat Raih Golden Tiket, yaitu Leadership Camp. Tantangan baru kembali muncul, kali ini dalam bentuk interaksi sosial. Sebagai seorang introvert, Husain merasa sulit untuk berbaur dan memulai percakapan. Namun, Husain berusaha beradaptasi secara perlahan dan mulai mendapatkan teman-teman yang suportif.

Leadership Camp berlangsung selama tiga hari, di mana para peserta diberikan berbagai tantangan yang menguji kepemimpinan, kerja sama, dan keterampilan komunikasi. Salah satu tantangan terbesar bagi Husain adalah bagaimana Husain harus berbicara di depan banyak orang dan memimpin diskusi kelompok. Dengan latihan dan dorongan dari teman-teman barunya, Husain mulai merasa lebih percaya diri.

Namun, selama tiga hari tersebut, perasaan cemas dan gugup tetap menghantui Husain. Husain terus memikirkan apakah akan berhasil mendapatkan hadiah utama atau tidak. Satu-satunya hal yang bisa Husain lakukan adalah berdoa dan menyerahkan hasilnya kepada Tuhan.

Tibalah hari pengumuman yang diadakan di IPB International Convention Center (IICC). Dengan hati berdebar, Husain menanti namanya disebut. Hingga akhirnya, MC mengumumkan, “Muhammad Husain” berada pada posisi nomor dua. Perasaan campur aduk pun muncul senang, haru, dan lega.

Husain segera mengabari orang tua dan pembimbing yang telah mendukungnya selama perlombaan ini, mengucapkan terima kasih atas doa dan bantuan mereka. Baginya, kemenangan ini bukan hanya soal mendapatkan tiket masuk IPB, tetapi juga pembelajaran hidup yang sangat berharga.

Kini, Husain resmi memilih untuk menjadi mahasiswa IPB University di Program Studi Komunikasi Digital dan Media. Perjalanan panjang dan penuh tantangan ini akhirnya membawa Husain pada pencapaian yang membanggakan dan menjadi langkah awal bagi masa depannya.

Tidak hanya mendapatkan kesempatan emas raih Golden Tiket, tetapi Husain juga belajar tentang arti kegigihan, ketekunan, dan keberanian dalam menghadapi setiap tantangan yang ada di depan mata.***

Muhammad Husain
Komunikasi Digital dan Media, IPB University

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here