Bogordaily.net – Bogor digoyang gempa. Padahal tidak ada mendung. Tidak ada angin kencang.
Jalanan sudah mulai sepi, seperti biasa menjelang malam.
Lalu, bumi bergoyang. Sekilas. Hanya beberapa detik.
Mereka yang sedang duduk merasa tubuhnya bergeser. Mereka yang berdiri, sedikit kehilangan keseimbangan.
Lampu gantung di beberapa rumah sempat berayun pelan.
Gempa. Bukan angin.
Informasi pertama datang cepat — seperti biasanya di era media sosial ini. Gempa berkekuatan magnitudo 4,1. Terasa di Depok dan Bogor. Kamis, 10 April 2025.
Belum sempat orang bertanya-tanya panjang lebar, berita susulan menyusul: pusat gempa ada di darat.
Di Kota Bogor. Hanya lima kilometer di bawah permukaan tanah. Sangat dangkal.
Itulah kenapa guncangannya terasa lebih jelas, meski hanya beberapa detik.
Di Depok, beberapa karyawan yang sedang bekerja di lantai atas gedung bertingkat kecil mengaku sempat panik.
Ada yang spontan berlari turun lewat tangga darurat. Ada juga yang hanya saling pandang, sambil tersenyum canggung: gempa lagi.
Di Bogor, sebagian besar orang panik. Ada yang berhamburan keluar rumah ada yang berhenti sejenak, menunggu guncangan itu hilang.
Belum ada laporan kerusakan. Tidak ada kaca pecah. Tidak ada atap rumah yang runtuh.
Hanya ketegangan sesaat, seperti yang biasa terjadi saat bumi mengingatkan manusia bahwa ia hidup, bernapas, dan sesekali bergerak.
BMKG belum merilis informasi resmi lengkap. Tapi dari data awal, gempa ini termasuk kecil dan biasa untuk daerah Jawa Barat yang memang kaya sesar aktif.
Apalagi, Bogor dan sekitarnya, wilayah yang bertumpu di atas patahan-patahan tua yang terkadang bangun dari tidurnya.
Seperti biasa, setelah gempa datang gelombang kedua: gelombang kabar. Grup WhatsApp keluarga, teman, hingga tetangga penuh dengan pertanyaan. “Tadi kerasa nggak?” “Di sini lumayan goyang!” “Ada berita lanjutannya?”
Sekali lagi, manusia diingatkan betapa tipis perbedaan antara keseharian yang tenang dan ketidakpastian yang datang tiba-tiba.
Himbauan Pemkot Bogor Gempa Bogor Susulan
Sementara itu, Pemerintah Kota Bogor mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan menyusul adanya peningkatan aktivitas Gunung Salak dan Gunung Gede.
Walaupun sudah lama tenang, kedua gunung tersebut adalah gunung api aktif yang secara alami bisa mengalami reaktivasi.
Apa yang perlu kita lakukan?
1. Tetap tenang dan ikuti info resmi dari PVMBG & BPBD.
2. Aktifkan kembali Kelurahan Tangguh Bencana (KELTANA)* di wilayah masing-masing.
3. Siapkan Tas Siaga di rumah berisi dokumen penting, obat-obatan, makanan ringan, air, senter, dan kebutuhan darurat lainnya.
4. Hindari menyebarkan hoaks dan pastikan informasi berasal dari sumber terpercaya.
5. Dihimbau untuk mengunduh aplikasi Inarisk Personal.
Hingga Kamis malam, tidak ada tanda-tanda gempa susulan yang signifikan. Orang-orang kembali ke rutinitas. Mungkin sedikit lebih waspada. Mungkin juga sudah lupa.
Bumi sudah tenang. Untuk sementara.***